{"title":"患乙型糖尿病的乙型糖尿病患者在患龙目岛中医的Puskesmas地区的饮食习惯问题","authors":"N. Syam, M. Andi, Dwi Nur Sukma Furqoti","doi":"10.37824/jkqh.v9i2.2021.264","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit masyarakat yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan menjadi salah satu ancaman kematian di dunia adalah Diabetes Melitus. Kepatuhan diet pasien Diabetes Melitus sangat berperan penting untuk menstabilkan kadar glukosa darah, sedangkan kepatuhan itu sendiri merupakan suatu hal yang penting untuk dapat mengembangkan rutinitas (kebiasaan) yang dapat membantu penderita dalam mengikuti jadwal diet. Berdasarkan hasil laporan tahunan Dinas Kesehatan NTB mengalami peningkatan yang cukup pesan dan berdasarkan data yang didapakan bahwa terjadi peningkatan kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Penujak. Menurut asumsi peneliti angka kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Penujak mengalami peningkatan dikarenakan dari hasil penelitian didapatkan bahwa responden banyak yang tidak melakukan kontrol secara rutin dan masih banyak yang kurang patuh terhadap pemenuhan jadwal makan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan diet penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Penujak Lombok Tengah. Sampel penelitian ini berjumlah 81 responden dengan teknik purposive sampling. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner kepatuhan penderita Diabetes Melitus Tipe 2 mengenai pola diet. Analisis univariat dilakukan dengan cara mencari distribusi frekuensi setiap variabel penelitian untuk mengetahui proporsi atau gambaran dari variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan gambaran kepatuhan diet didapatkan responden dengan kategori cukup patuh sebanyak 72 responden (88,9%). Berdasarkan hasil penelitian ini dibutuhkan program puskesmas dan edukasi yang lebih optimal lagi agar dapat meningkatkan kepatuhan diet dalam kategori yang baik dan menurunkan angka kejadian Diabetes Melitus Tipe 2. Keluarga dapat melakukan pendampingan dan perhatian agarpenderita Diabetes Melitus Tipe 2 semangat dalam melakukan pengobatan secara teratur dan diharapkan keluarga dapat mendampingi dalam mengatur pola makan lansia agar lebih patuh lagi.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kepatuhan Penderita Diabetes Melitus Tipe II mengenai Pola Diet di Wilayah Kerja Puskesmas Penujak Lombok Tengah\",\"authors\":\"N. Syam, M. Andi, Dwi Nur Sukma Furqoti\",\"doi\":\"10.37824/jkqh.v9i2.2021.264\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penyakit masyarakat yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan menjadi salah satu ancaman kematian di dunia adalah Diabetes Melitus. Kepatuhan diet pasien Diabetes Melitus sangat berperan penting untuk menstabilkan kadar glukosa darah, sedangkan kepatuhan itu sendiri merupakan suatu hal yang penting untuk dapat mengembangkan rutinitas (kebiasaan) yang dapat membantu penderita dalam mengikuti jadwal diet. Berdasarkan hasil laporan tahunan Dinas Kesehatan NTB mengalami peningkatan yang cukup pesan dan berdasarkan data yang didapakan bahwa terjadi peningkatan kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Penujak. Menurut asumsi peneliti angka kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Penujak mengalami peningkatan dikarenakan dari hasil penelitian didapatkan bahwa responden banyak yang tidak melakukan kontrol secara rutin dan masih banyak yang kurang patuh terhadap pemenuhan jadwal makan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan diet penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Penujak Lombok Tengah. Sampel penelitian ini berjumlah 81 responden dengan teknik purposive sampling. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner kepatuhan penderita Diabetes Melitus Tipe 2 mengenai pola diet. Analisis univariat dilakukan dengan cara mencari distribusi frekuensi setiap variabel penelitian untuk mengetahui proporsi atau gambaran dari variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan gambaran kepatuhan diet didapatkan responden dengan kategori cukup patuh sebanyak 72 responden (88,9%). Berdasarkan hasil penelitian ini dibutuhkan program puskesmas dan edukasi yang lebih optimal lagi agar dapat meningkatkan kepatuhan diet dalam kategori yang baik dan menurunkan angka kejadian Diabetes Melitus Tipe 2. Keluarga dapat melakukan pendampingan dan perhatian agarpenderita Diabetes Melitus Tipe 2 semangat dalam melakukan pengobatan secara teratur dan diharapkan keluarga dapat mendampingi dalam mengatur pola makan lansia agar lebih patuh lagi.\",\"PeriodicalId\":315838,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda\",\"volume\":\"28 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37824/jkqh.v9i2.2021.264\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v9i2.2021.264","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kepatuhan Penderita Diabetes Melitus Tipe II mengenai Pola Diet di Wilayah Kerja Puskesmas Penujak Lombok Tengah
Penyakit masyarakat yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan menjadi salah satu ancaman kematian di dunia adalah Diabetes Melitus. Kepatuhan diet pasien Diabetes Melitus sangat berperan penting untuk menstabilkan kadar glukosa darah, sedangkan kepatuhan itu sendiri merupakan suatu hal yang penting untuk dapat mengembangkan rutinitas (kebiasaan) yang dapat membantu penderita dalam mengikuti jadwal diet. Berdasarkan hasil laporan tahunan Dinas Kesehatan NTB mengalami peningkatan yang cukup pesan dan berdasarkan data yang didapakan bahwa terjadi peningkatan kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Penujak. Menurut asumsi peneliti angka kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Penujak mengalami peningkatan dikarenakan dari hasil penelitian didapatkan bahwa responden banyak yang tidak melakukan kontrol secara rutin dan masih banyak yang kurang patuh terhadap pemenuhan jadwal makan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan diet penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Penujak Lombok Tengah. Sampel penelitian ini berjumlah 81 responden dengan teknik purposive sampling. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner kepatuhan penderita Diabetes Melitus Tipe 2 mengenai pola diet. Analisis univariat dilakukan dengan cara mencari distribusi frekuensi setiap variabel penelitian untuk mengetahui proporsi atau gambaran dari variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan gambaran kepatuhan diet didapatkan responden dengan kategori cukup patuh sebanyak 72 responden (88,9%). Berdasarkan hasil penelitian ini dibutuhkan program puskesmas dan edukasi yang lebih optimal lagi agar dapat meningkatkan kepatuhan diet dalam kategori yang baik dan menurunkan angka kejadian Diabetes Melitus Tipe 2. Keluarga dapat melakukan pendampingan dan perhatian agarpenderita Diabetes Melitus Tipe 2 semangat dalam melakukan pengobatan secara teratur dan diharapkan keluarga dapat mendampingi dalam mengatur pola makan lansia agar lebih patuh lagi.