{"title":"增加印尼妇女反对COVID-19恶作剧的信息素量","authors":"D. Liliana, Nur Afny Catur Andryani, Keppi Sukesi","doi":"10.32722/mapnj.v5i2.5289","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Di negeri ini informasi dapat dengan mudah tersebar di kalangan masyarakat melalui internet, baik itu informasi yang valid maupun informasi palsu. Meskipun ada undang-undang khusus tentang informasi dan transaksi elektronik, orang masih memproduksi dan mendistribusikan informasi tanpa kesadaran akan risikonya. Penyebaran berita bohong, terutama terkait isu Covid-19, menimbulkan reaksi atau kepanikan masyarakat yang berlebihan karena masyarakat cenderung menyebarkan disinformasi secara luas di media sosial. Hal ini berimbas timbul ketakutan yang disebabkan oleh penyebaran informasi yang tidak terkendali. Hoaks Covid-19 di Indonesia menyebar secara signifikan karena masyarakat enggan membaca dan sebagian besar masyarakat memiliki literasi informasi yang rendah. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran informasi yang bersifat disruptif di Indonesia. Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan penta-helix yang mengkolaborasikan beberapa unsur: komunitas perempuan, media massa, akademisi dan pemerintah dalam mengatasi disrupsi informasi. 37 peserta berasal dari pusat studi gender di seluruh Indonesia. Hasil kegiatan adalah virtual workshop dan implementasi literasi informasi. Key person dari masing-masing pusat studi perempuan di seluruh wilayah di Indonesia menghadiri lokakarya virtual untuk memperkuat keterampilan literasi informasi. Memiliki personil kunci yang terliterasi informasi terbukti bisa mengurangi penyebaran hoaks. Hal ini akan mendukung masyarakat di Indonesia untuk lebih cerdas dan bijaksana dalam menghadapi informasi terkait Covid-19. Para peserta berharap kegiatan peningkatan literasi informasi kepada masyarakat Indonesia dapat terus dilaksanakan agar terwujud masyarakat yang cerdas informasi dalam kehidupan sehari-hari.","PeriodicalId":306086,"journal":{"name":"Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENINGKATAN LITERASI INFORMASI BAGI PEREMPUAN INDONESIA UNTUK MELAWAN HOAX TERKAIT COVID-19\",\"authors\":\"D. Liliana, Nur Afny Catur Andryani, Keppi Sukesi\",\"doi\":\"10.32722/mapnj.v5i2.5289\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Di negeri ini informasi dapat dengan mudah tersebar di kalangan masyarakat melalui internet, baik itu informasi yang valid maupun informasi palsu. Meskipun ada undang-undang khusus tentang informasi dan transaksi elektronik, orang masih memproduksi dan mendistribusikan informasi tanpa kesadaran akan risikonya. Penyebaran berita bohong, terutama terkait isu Covid-19, menimbulkan reaksi atau kepanikan masyarakat yang berlebihan karena masyarakat cenderung menyebarkan disinformasi secara luas di media sosial. Hal ini berimbas timbul ketakutan yang disebabkan oleh penyebaran informasi yang tidak terkendali. Hoaks Covid-19 di Indonesia menyebar secara signifikan karena masyarakat enggan membaca dan sebagian besar masyarakat memiliki literasi informasi yang rendah. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran informasi yang bersifat disruptif di Indonesia. Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan penta-helix yang mengkolaborasikan beberapa unsur: komunitas perempuan, media massa, akademisi dan pemerintah dalam mengatasi disrupsi informasi. 37 peserta berasal dari pusat studi gender di seluruh Indonesia. Hasil kegiatan adalah virtual workshop dan implementasi literasi informasi. Key person dari masing-masing pusat studi perempuan di seluruh wilayah di Indonesia menghadiri lokakarya virtual untuk memperkuat keterampilan literasi informasi. Memiliki personil kunci yang terliterasi informasi terbukti bisa mengurangi penyebaran hoaks. Hal ini akan mendukung masyarakat di Indonesia untuk lebih cerdas dan bijaksana dalam menghadapi informasi terkait Covid-19. Para peserta berharap kegiatan peningkatan literasi informasi kepada masyarakat Indonesia dapat terus dilaksanakan agar terwujud masyarakat yang cerdas informasi dalam kehidupan sehari-hari.\",\"PeriodicalId\":306086,\"journal\":{\"name\":\"Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat\",\"volume\":\"15 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32722/mapnj.v5i2.5289\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32722/mapnj.v5i2.5289","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENINGKATAN LITERASI INFORMASI BAGI PEREMPUAN INDONESIA UNTUK MELAWAN HOAX TERKAIT COVID-19
Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Di negeri ini informasi dapat dengan mudah tersebar di kalangan masyarakat melalui internet, baik itu informasi yang valid maupun informasi palsu. Meskipun ada undang-undang khusus tentang informasi dan transaksi elektronik, orang masih memproduksi dan mendistribusikan informasi tanpa kesadaran akan risikonya. Penyebaran berita bohong, terutama terkait isu Covid-19, menimbulkan reaksi atau kepanikan masyarakat yang berlebihan karena masyarakat cenderung menyebarkan disinformasi secara luas di media sosial. Hal ini berimbas timbul ketakutan yang disebabkan oleh penyebaran informasi yang tidak terkendali. Hoaks Covid-19 di Indonesia menyebar secara signifikan karena masyarakat enggan membaca dan sebagian besar masyarakat memiliki literasi informasi yang rendah. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran informasi yang bersifat disruptif di Indonesia. Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan penta-helix yang mengkolaborasikan beberapa unsur: komunitas perempuan, media massa, akademisi dan pemerintah dalam mengatasi disrupsi informasi. 37 peserta berasal dari pusat studi gender di seluruh Indonesia. Hasil kegiatan adalah virtual workshop dan implementasi literasi informasi. Key person dari masing-masing pusat studi perempuan di seluruh wilayah di Indonesia menghadiri lokakarya virtual untuk memperkuat keterampilan literasi informasi. Memiliki personil kunci yang terliterasi informasi terbukti bisa mengurangi penyebaran hoaks. Hal ini akan mendukung masyarakat di Indonesia untuk lebih cerdas dan bijaksana dalam menghadapi informasi terkait Covid-19. Para peserta berharap kegiatan peningkatan literasi informasi kepada masyarakat Indonesia dapat terus dilaksanakan agar terwujud masyarakat yang cerdas informasi dalam kehidupan sehari-hari.