优化古典辅导服务与模式分类,以解决学生欺凌行为

Amirotun Solikhah
{"title":"优化古典辅导服务与模式分类,以解决学生欺凌行为","authors":"Amirotun Solikhah","doi":"10.47387/jira.v2i7.197","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitan ini untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan dengan model Problem-based Learning dapat mengatasi perilaku bullying di sekolah. Responden penelitian ini terdiri dari siswa kelas VIII berjumlah 24 anak yang diperoleh dari hasil penjaringan siswa sebanyak 300 anak. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, tes prestasi belajar dan dokumentasi. Metode dalam penelitian ini menggunakan dua siklus, yaitu siklus pertama dan siklus kedua. Masing-masing siklus terdiri dari dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pda setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Karena situasi pandemi covid, siklus kedua dilaksanakan melalui zoom meeting/ layanan jarak jauh. Adapun diskusi kelompok dilaksanakan cukup beranggotakan 2 anak melalui whatsApp /video call. Analisa data statistik penelitian ini menggunakan rumus t-test untuk menguji perbedaan hasil pretest dengan postest. Kesimpulan penelitian ini pelaksanaan layanan bimbingan klasikal melalui metode problem-based learning optimal serta dapat mengatasi perilaku bullying. Hal itu terbukti dari perolehan skor rata-rata post test siklus pertama dengan kedua mengalami penurunan -0,076. Data yang lain, sebelum ada tindakan ada 19 anak hampir sering sekali melakukan pembullyian, 3 anak sering dan 2 hampir sering melakukan pembullyian. Setelah mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui model problem-based learning terdapat 12 anak sama sekali tidak melakukan pembullyian, 3 anak pernah dan 9 anak kadang pernah melakukan pembullyian. Selanjutnya rata-rata nilai diskusi kelompok siklus pertama dengan siklus kedua mengalami peningkatan 13,75. Sedangkan rata-rata nilai individu siklus pertama dan siklus kedua juga meningkat 11,46. Makna penurunan berarti perilaku bullying di sekolah teratasi. Sedangkan makna peningkatan diartikan bahwa layanan klasikal dengan model problem-based learning kegiatan siswa lebih optimal. Dengan demikin layanan klasikal melalui model problem-based learning yang dilaksanakan dengan optimal dapat mengatasi perilaku bullying di sekolah.","PeriodicalId":160791,"journal":{"name":"JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Optimalisasi Layanan Bimbingan Klasikal dengan Model Problem-Based Learning untuk Mengatasi Perilaku Bullying Siswa SMP\",\"authors\":\"Amirotun Solikhah\",\"doi\":\"10.47387/jira.v2i7.197\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan penelitan ini untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan dengan model Problem-based Learning dapat mengatasi perilaku bullying di sekolah. Responden penelitian ini terdiri dari siswa kelas VIII berjumlah 24 anak yang diperoleh dari hasil penjaringan siswa sebanyak 300 anak. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, tes prestasi belajar dan dokumentasi. Metode dalam penelitian ini menggunakan dua siklus, yaitu siklus pertama dan siklus kedua. Masing-masing siklus terdiri dari dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pda setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Karena situasi pandemi covid, siklus kedua dilaksanakan melalui zoom meeting/ layanan jarak jauh. Adapun diskusi kelompok dilaksanakan cukup beranggotakan 2 anak melalui whatsApp /video call. Analisa data statistik penelitian ini menggunakan rumus t-test untuk menguji perbedaan hasil pretest dengan postest. Kesimpulan penelitian ini pelaksanaan layanan bimbingan klasikal melalui metode problem-based learning optimal serta dapat mengatasi perilaku bullying. Hal itu terbukti dari perolehan skor rata-rata post test siklus pertama dengan kedua mengalami penurunan -0,076. Data yang lain, sebelum ada tindakan ada 19 anak hampir sering sekali melakukan pembullyian, 3 anak sering dan 2 hampir sering melakukan pembullyian. Setelah mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui model problem-based learning terdapat 12 anak sama sekali tidak melakukan pembullyian, 3 anak pernah dan 9 anak kadang pernah melakukan pembullyian. Selanjutnya rata-rata nilai diskusi kelompok siklus pertama dengan siklus kedua mengalami peningkatan 13,75. Sedangkan rata-rata nilai individu siklus pertama dan siklus kedua juga meningkat 11,46. Makna penurunan berarti perilaku bullying di sekolah teratasi. Sedangkan makna peningkatan diartikan bahwa layanan klasikal dengan model problem-based learning kegiatan siswa lebih optimal. Dengan demikin layanan klasikal melalui model problem-based learning yang dilaksanakan dengan optimal dapat mengatasi perilaku bullying di sekolah.\",\"PeriodicalId\":160791,\"journal\":{\"name\":\"JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik\",\"volume\":\"102 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.197\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.197","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

调查的目的是弄清楚指导服务是如何在学校解决欺凌行为的。接受这项研究的八年级学生中,有24个孩子是由300名学生的遣散产生的。数据收集是通过观察、学习成绩测试和记录来完成的。本研究采用两个循环,即第一个循环和第二个循环。每个周期由计划、行动、观察和反思组成。每个周期使用两次。由于covid大流行,第二个周期是通过缩放会议/长途服务进行的。至于小组讨论,则由2名儿童通过whatsApp /视频通话进行。用t测试公式分析本研究的统计数据,测试预验结果与定型结果之间的差异。结论:本研究采用最优解学习方法进行分类咨询服务,并解决欺凌行为。这一点在第一个周期后平均成绩的获得证明,第二次周期的下降- 076。另一项数据是,在采取行动之前,有19个孩子几乎经常进行欺凌,3个孩子经常进行欺凌,2个孩子经常进行欺凌。在通过不必像learning一样进行分类咨询服务后,有12个孩子根本没有虐待行为,3个孩子没有虐待行为,9个孩子偶尔也有虐待行为。其次,第一个周期的团体讨论平均值增加了13.75个周期。而第一个和第二个周期的个人平均价值也增加了11.46。减少的意义意味着学校欺凌行为得到了解决。而进步的意义意味着,学生活动的不必担心学习模式的不必担心。通过精心策划的学习模式进行分类服务,可以有效地解决学校欺凌行为的问题。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Optimalisasi Layanan Bimbingan Klasikal dengan Model Problem-Based Learning untuk Mengatasi Perilaku Bullying Siswa SMP
Tujuan penelitan ini untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan dengan model Problem-based Learning dapat mengatasi perilaku bullying di sekolah. Responden penelitian ini terdiri dari siswa kelas VIII berjumlah 24 anak yang diperoleh dari hasil penjaringan siswa sebanyak 300 anak. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, tes prestasi belajar dan dokumentasi. Metode dalam penelitian ini menggunakan dua siklus, yaitu siklus pertama dan siklus kedua. Masing-masing siklus terdiri dari dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pda setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Karena situasi pandemi covid, siklus kedua dilaksanakan melalui zoom meeting/ layanan jarak jauh. Adapun diskusi kelompok dilaksanakan cukup beranggotakan 2 anak melalui whatsApp /video call. Analisa data statistik penelitian ini menggunakan rumus t-test untuk menguji perbedaan hasil pretest dengan postest. Kesimpulan penelitian ini pelaksanaan layanan bimbingan klasikal melalui metode problem-based learning optimal serta dapat mengatasi perilaku bullying. Hal itu terbukti dari perolehan skor rata-rata post test siklus pertama dengan kedua mengalami penurunan -0,076. Data yang lain, sebelum ada tindakan ada 19 anak hampir sering sekali melakukan pembullyian, 3 anak sering dan 2 hampir sering melakukan pembullyian. Setelah mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui model problem-based learning terdapat 12 anak sama sekali tidak melakukan pembullyian, 3 anak pernah dan 9 anak kadang pernah melakukan pembullyian. Selanjutnya rata-rata nilai diskusi kelompok siklus pertama dengan siklus kedua mengalami peningkatan 13,75. Sedangkan rata-rata nilai individu siklus pertama dan siklus kedua juga meningkat 11,46. Makna penurunan berarti perilaku bullying di sekolah teratasi. Sedangkan makna peningkatan diartikan bahwa layanan klasikal dengan model problem-based learning kegiatan siswa lebih optimal. Dengan demikin layanan klasikal melalui model problem-based learning yang dilaksanakan dengan optimal dapat mengatasi perilaku bullying di sekolah.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信