B. Setiawan
{"title":"CANDI PRAMBANAN: KEJAYAAN, KERUNTUHAN, DAN KEBANGKITANNYA KEMBALI","authors":"B. Setiawan","doi":"10.61330/vedajyotih.v1i1.3","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada 8 April 2021 Menteri Agama RI memberikan pernyataan bahwa Candi Prambanan perlu disiapkan untuk menjadi pusat ibadah umat Hindu Nusantara maupun dunia. Untuk itu, diperlukan kajian-kajian penguatan, baik dari filsafat dan theologis, sejarah, ekonomi, sosial, dan budaya. Dalam hal ini, kajian sejarah tentang tentang keberadaan Candi Prambanan perlu disampaikan. Berkaitan dengan hal tersebut, permasalahan yang akan diangkat dalam tulisan ini adalah: (1) Bagaimana perjalanan sejarah Candi Prambanan, sejak diresmikan sebagai tempat peribadatan pada 856 M, masa kelam saat ditinggalkan, dan kondisi saat ini setelah dipugar kembali? (2) Apa yang perlu dilakukan umat Hindu dalam upaya membangkitkan kembali spirit dari Candi Prambanan? Kajian ini bersifat kualitatif dengan metode pengumpulan data dilakukan melalui kajian kepustakaan dan dokumen terkait (desk research). Hasil kajian menunjukkan bahwa pada awalnya Candi Prambanan digunakan sebagai tempat ibadah utama Kerajaan Mataram Kuno. Setelah pusat pemerintahan dipindahkan ke Jawa Timur, Candi Prambanan mulai telantar dan rusak karena tidak terawat. Setelah ratusan tahun terbengkalai dan runtuh karena bencana gempa bumi, reruntuhan Candi Prambanan mulai dipugar oleh Pemerintah Hindia Belanda, dan dilanjutkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sebagai sebuah reruntuhan kompleks percandian yang pada akhirnya berhasil dipugar kembali, maka sudah selayaknya apabila Candi Prambanan dapat dikembalikan fungsinya sebagai tempat ibadah umat Hindu. Mengingat Candi Prambanan menjadi salah satu ikon perkembangan peradaban dunia, sehingga harus dikenal oleh masyarakat dunia, maka kegiatan peribadatan umat Hindu yang dilakukan tidak hanya terbatas di lingkup nasional, tetapi juga perlu dikembangkan ke lingkup dunia.","PeriodicalId":298696,"journal":{"name":"Veda Jyotih: Jurnal Agama dan Sains","volume":"220 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Veda Jyotih: Jurnal Agama dan Sains","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61330/vedajyotih.v1i1.3","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

2021年4月8日,日里宗教部宣布,Prambanan寺庙需要准备好成为Nusantara印度教和世界的崇拜中心。这需要对哲学、神学、历史、经济、社会和文化等方面的加强研究。在这种情况下,需要对Prambanan寺庙的存在进行历史研究。与此相关的是:(1)从公元856年作为礼拜场所开始,Prambanan寺庙的历史旅程是如何开始的?(2)印度教徒需要做什么来唤醒普拉班寺的精神?本研究是通过文献研究和相关文件进行的定性研究。研究表明,Prambanan寺庙最初是古代马塔兰王国的主要崇拜场所。政府中心迁至东爪哇后,Prambanan寺庙因失修而变得失修失修。经过数百年的静坐和地震灾难的破坏,荷兰西印度群岛政府开始修复普拉巴南寺的废墟,然后印度尼西亚共和国政府也恢复了对它的重建。作为一个成功修复的寺庙遗迹,Prambanan寺庙可以恢复作为一个印度教礼拜场所的功能。由于Prambanan寺庙是世界文明发展的象征,因此应该被世界人民所知,印度教徒的崇拜活动不仅局限在国家地区,而且需要发展到世界各地。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
CANDI PRAMBANAN: KEJAYAAN, KERUNTUHAN, DAN KEBANGKITANNYA KEMBALI
Pada 8 April 2021 Menteri Agama RI memberikan pernyataan bahwa Candi Prambanan perlu disiapkan untuk menjadi pusat ibadah umat Hindu Nusantara maupun dunia. Untuk itu, diperlukan kajian-kajian penguatan, baik dari filsafat dan theologis, sejarah, ekonomi, sosial, dan budaya. Dalam hal ini, kajian sejarah tentang tentang keberadaan Candi Prambanan perlu disampaikan. Berkaitan dengan hal tersebut, permasalahan yang akan diangkat dalam tulisan ini adalah: (1) Bagaimana perjalanan sejarah Candi Prambanan, sejak diresmikan sebagai tempat peribadatan pada 856 M, masa kelam saat ditinggalkan, dan kondisi saat ini setelah dipugar kembali? (2) Apa yang perlu dilakukan umat Hindu dalam upaya membangkitkan kembali spirit dari Candi Prambanan? Kajian ini bersifat kualitatif dengan metode pengumpulan data dilakukan melalui kajian kepustakaan dan dokumen terkait (desk research). Hasil kajian menunjukkan bahwa pada awalnya Candi Prambanan digunakan sebagai tempat ibadah utama Kerajaan Mataram Kuno. Setelah pusat pemerintahan dipindahkan ke Jawa Timur, Candi Prambanan mulai telantar dan rusak karena tidak terawat. Setelah ratusan tahun terbengkalai dan runtuh karena bencana gempa bumi, reruntuhan Candi Prambanan mulai dipugar oleh Pemerintah Hindia Belanda, dan dilanjutkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sebagai sebuah reruntuhan kompleks percandian yang pada akhirnya berhasil dipugar kembali, maka sudah selayaknya apabila Candi Prambanan dapat dikembalikan fungsinya sebagai tempat ibadah umat Hindu. Mengingat Candi Prambanan menjadi salah satu ikon perkembangan peradaban dunia, sehingga harus dikenal oleh masyarakat dunia, maka kegiatan peribadatan umat Hindu yang dilakukan tidak hanya terbatas di lingkup nasional, tetapi juga perlu dikembangkan ke lingkup dunia.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信