Diyah Nazira, Marty Mawarpury, Afriani Afriani, Intan Dewi Kumala
{"title":"班达亚齐学生的精神健康素养","authors":"Diyah Nazira, Marty Mawarpury, Afriani Afriani, Intan Dewi Kumala","doi":"10.24815/s-jpu.v5i1.25102","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tingginya prevalensi masalah kesehatan mental di dunia tidak lepas dari masih frendahnya literasi kesehatan mental, misalnya kesenjangan tingkat penggunaan layanan profesional kesehatan mental dengan perilaku mencari bantuan. Kemampuan untuk mengenali permasalahan gangguan mental menjadi salah satu faktor yang menentukan seseorang menerima bantuan profesional. Hal ini berkaitan dengan pengetahuan kesehatan mental pada individu. Mahasiswa cenderung berisiko mengalami gangguan mental emosional seperti stres, kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi kesehatan mental pada mahasiswa di Banda Aceh. Sebanyak 348 mahasiswa dengan rentang usia 17-26 tahun terlibat dalam penelitian ini, yang dipilih dengan teknik disproportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui Mental Health Literacy Scale (α=0,772). Hasil menunjukkan 91,4% tingkat literasi tinggi pada mahasiswa di Banda Aceh dengan dimensi paling tinggi adalah knowledge-oriented mental health literacy (85.6%), dibandingkan dengan dua dimensi lainnya yaitu belief-oriented mental health literacy (58,6%), dan resourceoriented mental helath literacy (73,6%). Hasil ini menunjukkan perlu peningkatan pada dimensi belief-oriented mental health literacy.","PeriodicalId":423369,"journal":{"name":"Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"LITERASI KESEHATAN MENTAL PADA MAHASISWA DI BANDA ACEH\",\"authors\":\"Diyah Nazira, Marty Mawarpury, Afriani Afriani, Intan Dewi Kumala\",\"doi\":\"10.24815/s-jpu.v5i1.25102\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tingginya prevalensi masalah kesehatan mental di dunia tidak lepas dari masih frendahnya literasi kesehatan mental, misalnya kesenjangan tingkat penggunaan layanan profesional kesehatan mental dengan perilaku mencari bantuan. Kemampuan untuk mengenali permasalahan gangguan mental menjadi salah satu faktor yang menentukan seseorang menerima bantuan profesional. Hal ini berkaitan dengan pengetahuan kesehatan mental pada individu. Mahasiswa cenderung berisiko mengalami gangguan mental emosional seperti stres, kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi kesehatan mental pada mahasiswa di Banda Aceh. Sebanyak 348 mahasiswa dengan rentang usia 17-26 tahun terlibat dalam penelitian ini, yang dipilih dengan teknik disproportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui Mental Health Literacy Scale (α=0,772). Hasil menunjukkan 91,4% tingkat literasi tinggi pada mahasiswa di Banda Aceh dengan dimensi paling tinggi adalah knowledge-oriented mental health literacy (85.6%), dibandingkan dengan dua dimensi lainnya yaitu belief-oriented mental health literacy (58,6%), dan resourceoriented mental helath literacy (73,6%). Hasil ini menunjukkan perlu peningkatan pada dimensi belief-oriented mental health literacy.\",\"PeriodicalId\":423369,\"journal\":{\"name\":\"Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-01-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24815/s-jpu.v5i1.25102\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24815/s-jpu.v5i1.25102","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
LITERASI KESEHATAN MENTAL PADA MAHASISWA DI BANDA ACEH
Tingginya prevalensi masalah kesehatan mental di dunia tidak lepas dari masih frendahnya literasi kesehatan mental, misalnya kesenjangan tingkat penggunaan layanan profesional kesehatan mental dengan perilaku mencari bantuan. Kemampuan untuk mengenali permasalahan gangguan mental menjadi salah satu faktor yang menentukan seseorang menerima bantuan profesional. Hal ini berkaitan dengan pengetahuan kesehatan mental pada individu. Mahasiswa cenderung berisiko mengalami gangguan mental emosional seperti stres, kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi kesehatan mental pada mahasiswa di Banda Aceh. Sebanyak 348 mahasiswa dengan rentang usia 17-26 tahun terlibat dalam penelitian ini, yang dipilih dengan teknik disproportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui Mental Health Literacy Scale (α=0,772). Hasil menunjukkan 91,4% tingkat literasi tinggi pada mahasiswa di Banda Aceh dengan dimensi paling tinggi adalah knowledge-oriented mental health literacy (85.6%), dibandingkan dengan dua dimensi lainnya yaitu belief-oriented mental health literacy (58,6%), dan resourceoriented mental helath literacy (73,6%). Hasil ini menunjukkan perlu peningkatan pada dimensi belief-oriented mental health literacy.