{"title":"基于学习:鼓励青少年与父母就性健康问题适当沟通的意图","authors":"Riris Andriati, Lukman Handoyo, Lilis Minarsih","doi":"10.30590/jach.v1n2.p27-36.2021","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Menjalin komunikasi tentang kesehatan seksual antara orang tua dengan remaja merupakan aspek vital dalam proses keluarga. Namun, perbincangan tentang kesehatan seksual antara orang tua dengan remaja sering dianggap hal yang tabu yang membuat remaja enggan membicarakan problematika kesehatan seksualnya pada orang tua. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk menstimulasi munculnya intensi dari para remaja agar mau berkomunikasi adekuat dengan orang tua untuk membicarakan kehidupan remajanya, khususnya tentang kesehatan seksual. Metode pelaksanaan dilakukan dengan case-based learning yang diaplikasikan melalui teknik brain-storming. Metode case-based learning memungkinkan tim pengabdi untuk menampilkan berbagai kasus dari berita media online tentang isu kesehatan seksual remaja. Berbasiskan kasus tersebut, remaja digali pendapat dan analisisnya tentang penyebab kasus, dampak besar yang akan terjadi serta apa solusi untuk mencegahnya. Hasil kegiatan menunjukkan: (1) ada indikasi kemunculan intensi, dari yang tadinya 70% remaja tidak pernah memiliki intensi atau terpikirkan untuk bercerita kepada orang tuanya tentang kehidupan percintaannya menjadi 90% remaja setuju untuk perlahan berniat lebih terbuka pada orang tuanya; dan (2) ada indikasi kemunculan intensi, dari yang tadinya 60% remaja tidak pernah memiliki intensi atau terpikirkan untuk bercerita kepada orang tuanya tentang masalah kesehatan seksual/reproduksi menjadi 90% remaja setuju untuk perlahan berniat lebih terbuka pada orang tuanya. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan case-based learning mampu menstimulasi timbulnya intensi remaja untuk berkomunikasi dengan orang tua tentang kesehatan seksual. Sangat disarankan agar kegiatan pengabdian masyarakat ini dilanjutkan dengan unit sasaran yang berbeda, yakni pihak orang tua.","PeriodicalId":213996,"journal":{"name":"J.Abdimas: Community Health","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Case-Based Learning: Upaya Menstimulasi Intensi Remaja untuk Berkomunikasi Secara Adekuat dengan Orang Tua tentang Kesehatan Seksual\",\"authors\":\"Riris Andriati, Lukman Handoyo, Lilis Minarsih\",\"doi\":\"10.30590/jach.v1n2.p27-36.2021\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Menjalin komunikasi tentang kesehatan seksual antara orang tua dengan remaja merupakan aspek vital dalam proses keluarga. Namun, perbincangan tentang kesehatan seksual antara orang tua dengan remaja sering dianggap hal yang tabu yang membuat remaja enggan membicarakan problematika kesehatan seksualnya pada orang tua. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk menstimulasi munculnya intensi dari para remaja agar mau berkomunikasi adekuat dengan orang tua untuk membicarakan kehidupan remajanya, khususnya tentang kesehatan seksual. Metode pelaksanaan dilakukan dengan case-based learning yang diaplikasikan melalui teknik brain-storming. Metode case-based learning memungkinkan tim pengabdi untuk menampilkan berbagai kasus dari berita media online tentang isu kesehatan seksual remaja. Berbasiskan kasus tersebut, remaja digali pendapat dan analisisnya tentang penyebab kasus, dampak besar yang akan terjadi serta apa solusi untuk mencegahnya. Hasil kegiatan menunjukkan: (1) ada indikasi kemunculan intensi, dari yang tadinya 70% remaja tidak pernah memiliki intensi atau terpikirkan untuk bercerita kepada orang tuanya tentang kehidupan percintaannya menjadi 90% remaja setuju untuk perlahan berniat lebih terbuka pada orang tuanya; dan (2) ada indikasi kemunculan intensi, dari yang tadinya 60% remaja tidak pernah memiliki intensi atau terpikirkan untuk bercerita kepada orang tuanya tentang masalah kesehatan seksual/reproduksi menjadi 90% remaja setuju untuk perlahan berniat lebih terbuka pada orang tuanya. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan case-based learning mampu menstimulasi timbulnya intensi remaja untuk berkomunikasi dengan orang tua tentang kesehatan seksual. Sangat disarankan agar kegiatan pengabdian masyarakat ini dilanjutkan dengan unit sasaran yang berbeda, yakni pihak orang tua.\",\"PeriodicalId\":213996,\"journal\":{\"name\":\"J.Abdimas: Community Health\",\"volume\":\"17 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"J.Abdimas: Community Health\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30590/jach.v1n2.p27-36.2021\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"J.Abdimas: Community Health","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30590/jach.v1n2.p27-36.2021","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Case-Based Learning: Upaya Menstimulasi Intensi Remaja untuk Berkomunikasi Secara Adekuat dengan Orang Tua tentang Kesehatan Seksual
Menjalin komunikasi tentang kesehatan seksual antara orang tua dengan remaja merupakan aspek vital dalam proses keluarga. Namun, perbincangan tentang kesehatan seksual antara orang tua dengan remaja sering dianggap hal yang tabu yang membuat remaja enggan membicarakan problematika kesehatan seksualnya pada orang tua. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk menstimulasi munculnya intensi dari para remaja agar mau berkomunikasi adekuat dengan orang tua untuk membicarakan kehidupan remajanya, khususnya tentang kesehatan seksual. Metode pelaksanaan dilakukan dengan case-based learning yang diaplikasikan melalui teknik brain-storming. Metode case-based learning memungkinkan tim pengabdi untuk menampilkan berbagai kasus dari berita media online tentang isu kesehatan seksual remaja. Berbasiskan kasus tersebut, remaja digali pendapat dan analisisnya tentang penyebab kasus, dampak besar yang akan terjadi serta apa solusi untuk mencegahnya. Hasil kegiatan menunjukkan: (1) ada indikasi kemunculan intensi, dari yang tadinya 70% remaja tidak pernah memiliki intensi atau terpikirkan untuk bercerita kepada orang tuanya tentang kehidupan percintaannya menjadi 90% remaja setuju untuk perlahan berniat lebih terbuka pada orang tuanya; dan (2) ada indikasi kemunculan intensi, dari yang tadinya 60% remaja tidak pernah memiliki intensi atau terpikirkan untuk bercerita kepada orang tuanya tentang masalah kesehatan seksual/reproduksi menjadi 90% remaja setuju untuk perlahan berniat lebih terbuka pada orang tuanya. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan case-based learning mampu menstimulasi timbulnya intensi remaja untuk berkomunikasi dengan orang tua tentang kesehatan seksual. Sangat disarankan agar kegiatan pengabdian masyarakat ini dilanjutkan dengan unit sasaran yang berbeda, yakni pihak orang tua.