{"title":"大豆秸秆的维代蛋白和致命性水平与海水浸没和水葫芦覆盖","authors":"Afnan Fauzi, Surahmanto Surahmanto, Adriani Darmawati","doi":"10.36626/JPPP.V13I24.81","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kadar protein kasar, produksi volatile fatty acids (VFA) dan amonia (NH3) secara in vitro jerami kedelai yang ditanam dengan perlakuan penyiraman air laut dan mulsa eceng gondok. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 4x2 dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah level penyiraman air laut yang terdiri dari L0 (tanpa air laut/air tawar), L1 (air laut EC 1 mmhos/cm), L2 (air laut EC 1,5 mmhos/cm), dan L3 (air laut EC 2 mmhos/cm). Faktor kedua adalah pemberian dosis mulsa eceng gondok yang terdiri dari M1 (tanpa mulsa) dan M2 (mulsa eceng gondok dosis 4 ton/ha), Data dianalisis ragam (ANOVA) dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi yang nyata terhadap kadar protein kasar. Data produksi VFA dan NH3 menunjukkan ada pengaruh yang nyata (P<0,05) dengan level penyiraman air laut, tetapi pada perlakuan pemberian mulsa menunjukkan tidak ada pengaruh yang nyata (P>0,05) dan juga tidak ada interaksi antara kedua perlakuan tersebut. Kesimpulan penelitian ini adalah perlakuan penyiraman level air laut menurunkan nilai kadar protein kasar tetapi perlakuan tersebut dapat menaikkan nilai produksi VFA dan NH3. Perlakuan pemberian mulsa eceng gondok menurunkan nilai kadar protein kasar dan produksi NH3 tetapi perlakuan tersebut menaikkan produksi VFA.","PeriodicalId":261726,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Kadar Protein Kasar Dan Fermentabilitas Secara In Vitro Jerami Tanaman Kedelai Yang Ditanam Dengan Penyiraman Air Laut Dan Mulsa Eceng Gondok\",\"authors\":\"Afnan Fauzi, Surahmanto Surahmanto, Adriani Darmawati\",\"doi\":\"10.36626/JPPP.V13I24.81\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kadar protein kasar, produksi volatile fatty acids (VFA) dan amonia (NH3) secara in vitro jerami kedelai yang ditanam dengan perlakuan penyiraman air laut dan mulsa eceng gondok. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 4x2 dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah level penyiraman air laut yang terdiri dari L0 (tanpa air laut/air tawar), L1 (air laut EC 1 mmhos/cm), L2 (air laut EC 1,5 mmhos/cm), dan L3 (air laut EC 2 mmhos/cm). Faktor kedua adalah pemberian dosis mulsa eceng gondok yang terdiri dari M1 (tanpa mulsa) dan M2 (mulsa eceng gondok dosis 4 ton/ha), Data dianalisis ragam (ANOVA) dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi yang nyata terhadap kadar protein kasar. Data produksi VFA dan NH3 menunjukkan ada pengaruh yang nyata (P<0,05) dengan level penyiraman air laut, tetapi pada perlakuan pemberian mulsa menunjukkan tidak ada pengaruh yang nyata (P>0,05) dan juga tidak ada interaksi antara kedua perlakuan tersebut. Kesimpulan penelitian ini adalah perlakuan penyiraman level air laut menurunkan nilai kadar protein kasar tetapi perlakuan tersebut dapat menaikkan nilai produksi VFA dan NH3. Perlakuan pemberian mulsa eceng gondok menurunkan nilai kadar protein kasar dan produksi NH3 tetapi perlakuan tersebut menaikkan produksi VFA.\",\"PeriodicalId\":261726,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian\",\"volume\":\"102 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-09-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36626/JPPP.V13I24.81\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36626/JPPP.V13I24.81","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kadar Protein Kasar Dan Fermentabilitas Secara In Vitro Jerami Tanaman Kedelai Yang Ditanam Dengan Penyiraman Air Laut Dan Mulsa Eceng Gondok
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kadar protein kasar, produksi volatile fatty acids (VFA) dan amonia (NH3) secara in vitro jerami kedelai yang ditanam dengan perlakuan penyiraman air laut dan mulsa eceng gondok. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 4x2 dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah level penyiraman air laut yang terdiri dari L0 (tanpa air laut/air tawar), L1 (air laut EC 1 mmhos/cm), L2 (air laut EC 1,5 mmhos/cm), dan L3 (air laut EC 2 mmhos/cm). Faktor kedua adalah pemberian dosis mulsa eceng gondok yang terdiri dari M1 (tanpa mulsa) dan M2 (mulsa eceng gondok dosis 4 ton/ha), Data dianalisis ragam (ANOVA) dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi yang nyata terhadap kadar protein kasar. Data produksi VFA dan NH3 menunjukkan ada pengaruh yang nyata (P<0,05) dengan level penyiraman air laut, tetapi pada perlakuan pemberian mulsa menunjukkan tidak ada pengaruh yang nyata (P>0,05) dan juga tidak ada interaksi antara kedua perlakuan tersebut. Kesimpulan penelitian ini adalah perlakuan penyiraman level air laut menurunkan nilai kadar protein kasar tetapi perlakuan tersebut dapat menaikkan nilai produksi VFA dan NH3. Perlakuan pemberian mulsa eceng gondok menurunkan nilai kadar protein kasar dan produksi NH3 tetapi perlakuan tersebut menaikkan produksi VFA.