{"title":"教育关系、知识、家庭收入和卫生设施对2021年ka自满地区幼儿发育不良的影响","authors":"Mayae Hugo, K. Hapsari","doi":"10.52263/jfk.v13i1.158","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi mikro. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pendidikan, pengetahuan tentang gizi, pendapatan keluarga dan pemanfaatan fasilitas dengan terjadinya stunting pada balita di Kabupaten Kapuas. Jenis penelitian korelasi dengan desain cross-sectional. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki balita stunting di aplikasi ePPGBM Kabupaten Kapuas yaitu sebanyak 2.480 anak. Jumlah sampel 344, menggunakan rumus Slovin Data dianalisa dengan uji Chi-square, dengan tingkat signifikan p>0,05 (taraf kepercayaan 95%). Hasil analisa bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara pendidikan dengan stunting (p=0,613) dan ada hubungan antara pengetahuan (p=0.022), pendapatan keluarga (p=0,036) memanfaatkan fasilitas kesehatan (p=0,002) dengan kejadian stunting. Untuk mengatasi masalah stunting diperlukan peran BBKBN Provinsi Kalimantan Tengah melalui tenaga PKB/PLKB untuk memberikan dukungan dan pendampingan dan pembelajaran non formal kepada keluarga, remaja, calon pasangan usia subur atau kelompok masyarakat dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku terkait pengasuhan anak, serta membantu memberikan motivasi kepada keluarga dan promosi tentang pentingnya pemanfaatan fasilitas kesehatan khususnya untuk mencegah stunting dengan pemantauan tumbuh kembang anak balita secara rutin.","PeriodicalId":119503,"journal":{"name":"Jurnal Forum Kesehatan : Media Publikasi Kesehatan Ilmiah","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan Pendidikan, Pengetahuan, Pendapatan Keluarga dan Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita di Kabupaten Kapuas Tahun 2021\",\"authors\":\"Mayae Hugo, K. Hapsari\",\"doi\":\"10.52263/jfk.v13i1.158\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Stunting disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi mikro. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pendidikan, pengetahuan tentang gizi, pendapatan keluarga dan pemanfaatan fasilitas dengan terjadinya stunting pada balita di Kabupaten Kapuas. Jenis penelitian korelasi dengan desain cross-sectional. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki balita stunting di aplikasi ePPGBM Kabupaten Kapuas yaitu sebanyak 2.480 anak. Jumlah sampel 344, menggunakan rumus Slovin Data dianalisa dengan uji Chi-square, dengan tingkat signifikan p>0,05 (taraf kepercayaan 95%). Hasil analisa bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara pendidikan dengan stunting (p=0,613) dan ada hubungan antara pengetahuan (p=0.022), pendapatan keluarga (p=0,036) memanfaatkan fasilitas kesehatan (p=0,002) dengan kejadian stunting. Untuk mengatasi masalah stunting diperlukan peran BBKBN Provinsi Kalimantan Tengah melalui tenaga PKB/PLKB untuk memberikan dukungan dan pendampingan dan pembelajaran non formal kepada keluarga, remaja, calon pasangan usia subur atau kelompok masyarakat dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku terkait pengasuhan anak, serta membantu memberikan motivasi kepada keluarga dan promosi tentang pentingnya pemanfaatan fasilitas kesehatan khususnya untuk mencegah stunting dengan pemantauan tumbuh kembang anak balita secara rutin.\",\"PeriodicalId\":119503,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Forum Kesehatan : Media Publikasi Kesehatan Ilmiah\",\"volume\":\"36 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Forum Kesehatan : Media Publikasi Kesehatan Ilmiah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52263/jfk.v13i1.158\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Forum Kesehatan : Media Publikasi Kesehatan Ilmiah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52263/jfk.v13i1.158","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Hubungan Pendidikan, Pengetahuan, Pendapatan Keluarga dan Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita di Kabupaten Kapuas Tahun 2021
Stunting disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi mikro. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pendidikan, pengetahuan tentang gizi, pendapatan keluarga dan pemanfaatan fasilitas dengan terjadinya stunting pada balita di Kabupaten Kapuas. Jenis penelitian korelasi dengan desain cross-sectional. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki balita stunting di aplikasi ePPGBM Kabupaten Kapuas yaitu sebanyak 2.480 anak. Jumlah sampel 344, menggunakan rumus Slovin Data dianalisa dengan uji Chi-square, dengan tingkat signifikan p>0,05 (taraf kepercayaan 95%). Hasil analisa bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara pendidikan dengan stunting (p=0,613) dan ada hubungan antara pengetahuan (p=0.022), pendapatan keluarga (p=0,036) memanfaatkan fasilitas kesehatan (p=0,002) dengan kejadian stunting. Untuk mengatasi masalah stunting diperlukan peran BBKBN Provinsi Kalimantan Tengah melalui tenaga PKB/PLKB untuk memberikan dukungan dan pendampingan dan pembelajaran non formal kepada keluarga, remaja, calon pasangan usia subur atau kelompok masyarakat dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku terkait pengasuhan anak, serta membantu memberikan motivasi kepada keluarga dan promosi tentang pentingnya pemanfaatan fasilitas kesehatan khususnya untuk mencegah stunting dengan pemantauan tumbuh kembang anak balita secara rutin.