{"title":"家庭支持关系和精神分裂症患者的家庭负担","authors":"Edo Gusdiansyah, Weni Mailita","doi":"10.36341/jka.v5i1.1788","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Skizofrenia merupakan suatu sindrom klinis atau proses penyakit yang mempengaruhi kognitif, persepsi, emosi, perilaku, dan fungsi sosial. Diperkirakan sekitar 26,2% mengalami gangguan jiwa meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dukungan dan beban keluarga dengan skizofrenia. Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Kuranji Padang, pada bulan Desember s/d Februari 2021. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan skizofrenia berjumlah 30 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan wawancara, analisis data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 66,7% pasien dengan skizofrenia berat, 63,3% dukungan keluarga kurang baik dan 70,0% beban keluarga tinggi. Hasil uji statistik terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga (p= 0,000) dan beban keluarga (p= 0,000) dengan skizofrenia. Apabila keluarga memiliki dukungan yang baik maka kien akan patuh minum obat, dan keluarga tidak merasa terbebani atas kehadiran klien dan menerika kekurnan klien. Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya perawat memberikan penyuluhan, pembentukan kader kesehatan jiwa dan home visit kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan skizofrenia sehingga keluarga lebih mengetahui lagi pentingnya pemberian obat dan dukungan untuk mencegah kekembuhan terhadap pasien skizofrenia.","PeriodicalId":250775,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Abdurrab","volume":"27 1‐2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN BEBAN KELUARGA DENGAN TINGKATAN SKIZOFRENIA\",\"authors\":\"Edo Gusdiansyah, Weni Mailita\",\"doi\":\"10.36341/jka.v5i1.1788\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Skizofrenia merupakan suatu sindrom klinis atau proses penyakit yang mempengaruhi kognitif, persepsi, emosi, perilaku, dan fungsi sosial. Diperkirakan sekitar 26,2% mengalami gangguan jiwa meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dukungan dan beban keluarga dengan skizofrenia. Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Kuranji Padang, pada bulan Desember s/d Februari 2021. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan skizofrenia berjumlah 30 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan wawancara, analisis data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 66,7% pasien dengan skizofrenia berat, 63,3% dukungan keluarga kurang baik dan 70,0% beban keluarga tinggi. Hasil uji statistik terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga (p= 0,000) dan beban keluarga (p= 0,000) dengan skizofrenia. Apabila keluarga memiliki dukungan yang baik maka kien akan patuh minum obat, dan keluarga tidak merasa terbebani atas kehadiran klien dan menerika kekurnan klien. Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya perawat memberikan penyuluhan, pembentukan kader kesehatan jiwa dan home visit kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan skizofrenia sehingga keluarga lebih mengetahui lagi pentingnya pemberian obat dan dukungan untuk mencegah kekembuhan terhadap pasien skizofrenia.\",\"PeriodicalId\":250775,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Keperawatan Abdurrab\",\"volume\":\"27 1‐2\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Keperawatan Abdurrab\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36341/jka.v5i1.1788\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Keperawatan Abdurrab","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36341/jka.v5i1.1788","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN BEBAN KELUARGA DENGAN TINGKATAN SKIZOFRENIA
Skizofrenia merupakan suatu sindrom klinis atau proses penyakit yang mempengaruhi kognitif, persepsi, emosi, perilaku, dan fungsi sosial. Diperkirakan sekitar 26,2% mengalami gangguan jiwa meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dukungan dan beban keluarga dengan skizofrenia. Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Kuranji Padang, pada bulan Desember s/d Februari 2021. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan skizofrenia berjumlah 30 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan wawancara, analisis data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 66,7% pasien dengan skizofrenia berat, 63,3% dukungan keluarga kurang baik dan 70,0% beban keluarga tinggi. Hasil uji statistik terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga (p= 0,000) dan beban keluarga (p= 0,000) dengan skizofrenia. Apabila keluarga memiliki dukungan yang baik maka kien akan patuh minum obat, dan keluarga tidak merasa terbebani atas kehadiran klien dan menerika kekurnan klien. Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya perawat memberikan penyuluhan, pembentukan kader kesehatan jiwa dan home visit kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan skizofrenia sehingga keluarga lebih mengetahui lagi pentingnya pemberian obat dan dukungan untuk mencegah kekembuhan terhadap pasien skizofrenia.