{"title":"计算渗透到巴布亚大学农业技术学院试验场的速度","authors":"Bertha Ollin Paga', Reniana Reniana","doi":"10.20956/at.v14i1.409","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ketersediaan air bagi tanaman pertanian sangat fluktuatif yang dipengaruhi oleh musim, lokasi sumber air, serta usaha-usaha konservasi air. Penyediaan air bagi lahan pertanian dapat diusahakan dengan pemberian irigasi, yang dimana dalam pemberian air irigasi pada lahan harus mengetahui laju infiltrasinya agar tidak terjadi run-off. Infiltrasi merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi maupun dalam proses pengalihragaman hujan menjadi aliran di sungai. Pengukuran laju infiltrasi dilakukan dengan banyak metode salah satunya adalah dengan metode pengukuran langsung yaitu menggunakan Double Ring Infiltrometer dan dengan metode Horton. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui laju infiltrasi yang terjadi di kebun percontohan Fateta Unipa. Metode yang akan digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Pengukuran laju infiltrasi di lapangan dilakukan pada 1 (satu) titik dengan 3 (tiga)kali ulangan. Pengolahan data dilakukan dengan 2 (dua) teknik pengolahan, yaitu dengan metode pengolahan data hasil pengukuran lapang secara langsung dan pengolahan data dengan menggunakan Model Horton. Setelah itu dilakukan perbadingan antara hasil pengukuran langsung dengan hasil pengukuran menggunakan model Horton. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa laju infiltrasi pada lokasi penelitian, baik dengan infiltrasi maupun model horton adalah masing-masing sebesar 39,7 mm/menit dan 21,7 mm/menit. Laju infiltrasi dari dua metode tersebut tidak berbeda siqnifikan.","PeriodicalId":325650,"journal":{"name":"Jurnal Agritechno","volume":"606 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perhitungan Laju Infiltrasi pada Kebun Percontohan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Papua\",\"authors\":\"Bertha Ollin Paga', Reniana Reniana\",\"doi\":\"10.20956/at.v14i1.409\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ketersediaan air bagi tanaman pertanian sangat fluktuatif yang dipengaruhi oleh musim, lokasi sumber air, serta usaha-usaha konservasi air. Penyediaan air bagi lahan pertanian dapat diusahakan dengan pemberian irigasi, yang dimana dalam pemberian air irigasi pada lahan harus mengetahui laju infiltrasinya agar tidak terjadi run-off. Infiltrasi merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi maupun dalam proses pengalihragaman hujan menjadi aliran di sungai. Pengukuran laju infiltrasi dilakukan dengan banyak metode salah satunya adalah dengan metode pengukuran langsung yaitu menggunakan Double Ring Infiltrometer dan dengan metode Horton. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui laju infiltrasi yang terjadi di kebun percontohan Fateta Unipa. Metode yang akan digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Pengukuran laju infiltrasi di lapangan dilakukan pada 1 (satu) titik dengan 3 (tiga)kali ulangan. Pengolahan data dilakukan dengan 2 (dua) teknik pengolahan, yaitu dengan metode pengolahan data hasil pengukuran lapang secara langsung dan pengolahan data dengan menggunakan Model Horton. Setelah itu dilakukan perbadingan antara hasil pengukuran langsung dengan hasil pengukuran menggunakan model Horton. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa laju infiltrasi pada lokasi penelitian, baik dengan infiltrasi maupun model horton adalah masing-masing sebesar 39,7 mm/menit dan 21,7 mm/menit. Laju infiltrasi dari dua metode tersebut tidak berbeda siqnifikan.\",\"PeriodicalId\":325650,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Agritechno\",\"volume\":\"606 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-04-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Agritechno\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20956/at.v14i1.409\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agritechno","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20956/at.v14i1.409","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perhitungan Laju Infiltrasi pada Kebun Percontohan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Papua
Ketersediaan air bagi tanaman pertanian sangat fluktuatif yang dipengaruhi oleh musim, lokasi sumber air, serta usaha-usaha konservasi air. Penyediaan air bagi lahan pertanian dapat diusahakan dengan pemberian irigasi, yang dimana dalam pemberian air irigasi pada lahan harus mengetahui laju infiltrasinya agar tidak terjadi run-off. Infiltrasi merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi maupun dalam proses pengalihragaman hujan menjadi aliran di sungai. Pengukuran laju infiltrasi dilakukan dengan banyak metode salah satunya adalah dengan metode pengukuran langsung yaitu menggunakan Double Ring Infiltrometer dan dengan metode Horton. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui laju infiltrasi yang terjadi di kebun percontohan Fateta Unipa. Metode yang akan digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Pengukuran laju infiltrasi di lapangan dilakukan pada 1 (satu) titik dengan 3 (tiga)kali ulangan. Pengolahan data dilakukan dengan 2 (dua) teknik pengolahan, yaitu dengan metode pengolahan data hasil pengukuran lapang secara langsung dan pengolahan data dengan menggunakan Model Horton. Setelah itu dilakukan perbadingan antara hasil pengukuran langsung dengan hasil pengukuran menggunakan model Horton. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa laju infiltrasi pada lokasi penelitian, baik dengan infiltrasi maupun model horton adalah masing-masing sebesar 39,7 mm/menit dan 21,7 mm/menit. Laju infiltrasi dari dua metode tersebut tidak berbeda siqnifikan.