{"title":"FOLAYA在NIAS社区的死亡仪式上的功能","authors":"Ayu Marnila Zebua, Tuti Rahayu","doi":"10.24114/gest.v11i1.34273","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract - This study aims to describe the function of Folaya at the Foko'o Simate event in the traditional ceremony of the death of the Nias community, especially in Hiliweto village, Gido District, Nias Regency. The theory used in this study is the theory of M. Jazuli about the function of dance as a means of traditional ceremonies related to events in human life in the form of death. The population in this study is the Nias community in Hiliweto Village, Gido District, Nias Regency, such as traditional leaders, community leaders, artists and cultural experts. The sample refers to 6 people, namely 2 artists, 2 cultural observers, 1 traditional leader and 1 community leader who clearly know about Folaya at the Nias community death ceremony. The research method used in this research is descriptive qualitative method with data collection techniques in the form of observation, interviews and documentation in the field. In qualitative research methods, research results are described and described in accordance with the facts on the ground. The results of the study indicate that Folaya functions as a means of traditional ceremonies in the Nias community's death ceremony which is a medium for conveying respect to someone who has died. Keywords: Folaya, Function, Death Ceremony Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi Folaya pada acara Foko’o Simate dalam upacara adat kematian masyarakat Nias khususnya di desa Hiliweto, Kecamatan Gido, Kabuparen Nias. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari M. Jazuli tentang fungsi tari sebagai sarana upacara adat yang berkaitan dengan peristiwa kehidupan manusia berupa kematian. Populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat Nias yang ada di Desa Hiliweto, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias seperti tokoh adat, tokoh masyarakat, seniman dan budayawan. Sampel merujuk pada 6 orang yaitu 2 seniman, 2 budayawan, 1 tokoh adat dan 1 tokoh masyarakat yang mengetahui secara jelas tentang Folaya pada upacara kematian masyarakat Nias. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi di lapangan. Dalam metode penelitian kualitatif, hasil penelitian digambarkan dan diuraikan sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Hasil penelitian mengatakan bahwa Folaya berfungsi sebagai sarana upacara adat dalam upacara kematian masyarakat Nias yang menjadi media penyampaian rasa hormat kepada seseorang yang sudah meninggal. Kata Kunci: Folaya, Fungsi, Upacara Kematian.","PeriodicalId":236554,"journal":{"name":"Gesture: Jurnal Seni Tari","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"FUNGSI FOLAYA PADA ACARA FOKO’O SIMATE DALAM UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT NIAS\",\"authors\":\"Ayu Marnila Zebua, Tuti Rahayu\",\"doi\":\"10.24114/gest.v11i1.34273\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract - This study aims to describe the function of Folaya at the Foko'o Simate event in the traditional ceremony of the death of the Nias community, especially in Hiliweto village, Gido District, Nias Regency. The theory used in this study is the theory of M. Jazuli about the function of dance as a means of traditional ceremonies related to events in human life in the form of death. The population in this study is the Nias community in Hiliweto Village, Gido District, Nias Regency, such as traditional leaders, community leaders, artists and cultural experts. The sample refers to 6 people, namely 2 artists, 2 cultural observers, 1 traditional leader and 1 community leader who clearly know about Folaya at the Nias community death ceremony. The research method used in this research is descriptive qualitative method with data collection techniques in the form of observation, interviews and documentation in the field. In qualitative research methods, research results are described and described in accordance with the facts on the ground. The results of the study indicate that Folaya functions as a means of traditional ceremonies in the Nias community's death ceremony which is a medium for conveying respect to someone who has died. Keywords: Folaya, Function, Death Ceremony Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi Folaya pada acara Foko’o Simate dalam upacara adat kematian masyarakat Nias khususnya di desa Hiliweto, Kecamatan Gido, Kabuparen Nias. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari M. Jazuli tentang fungsi tari sebagai sarana upacara adat yang berkaitan dengan peristiwa kehidupan manusia berupa kematian. Populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat Nias yang ada di Desa Hiliweto, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias seperti tokoh adat, tokoh masyarakat, seniman dan budayawan. Sampel merujuk pada 6 orang yaitu 2 seniman, 2 budayawan, 1 tokoh adat dan 1 tokoh masyarakat yang mengetahui secara jelas tentang Folaya pada upacara kematian masyarakat Nias. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi di lapangan. Dalam metode penelitian kualitatif, hasil penelitian digambarkan dan diuraikan sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Hasil penelitian mengatakan bahwa Folaya berfungsi sebagai sarana upacara adat dalam upacara kematian masyarakat Nias yang menjadi media penyampaian rasa hormat kepada seseorang yang sudah meninggal. Kata Kunci: Folaya, Fungsi, Upacara Kematian.\",\"PeriodicalId\":236554,\"journal\":{\"name\":\"Gesture: Jurnal Seni Tari\",\"volume\":\"73 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-04-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Gesture: Jurnal Seni Tari\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24114/gest.v11i1.34273\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Gesture: Jurnal Seni Tari","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24114/gest.v11i1.34273","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要:本研究旨在描述Folaya在Nias社区传统死亡仪式Foko'o Simate事件中的作用,特别是在Nias reggency Gido区Hiliweto村。本研究中使用的理论是M. Jazuli关于舞蹈作为一种与人类生命中以死亡形式发生的事件相关的传统仪式手段的理论。本研究的人群为Nias Regency Gido区Hiliweto村的Nias社区,如传统领袖、社区领袖、艺术家和文化专家。样本为6人,分别为2名艺术家、2名文化观察员、1名传统领袖和1名社区领袖,他们在Nias社区死亡仪式上清楚地了解Folaya。本研究使用的研究方法是描述性定性方法,并结合实地观察、访谈和文献资料等形式的数据收集技术。在定性研究方法中,研究结果是根据实地事实来描述和描述的。研究结果表明,在Nias社区的死亡仪式中,Folaya是一种传统仪式的手段,是向死者表达敬意的媒介。【关键词】植物,功能,死亡仪式【摘要】Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi植物,Folaya padacara Foko’o Simate dalam upacara adat kematian masyarakat Nias khususnya di desa hiilweto, Kecamatan Gido, Kabuparen Nias。这句话的意思是:“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。”Populasi dalam penelitian ini yyitu masyarakat Nias yang ada di Desa hilweto, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias seperti tokoh adat, tokoh masyarakat, seniman dan budayawan。2 . 2 . budayawan, 1 . tokoh adat dan, 1 . tokoh masyarakat yang mengetahui secara jelas tentenya pada upacara kematian masyarakat Nias。方法:方法描述:质量分析;方法描述:技术分析;数据分析;方法分析;Dalam方法penelitian quality, hasil penelitian digambarkan dan diuraikan sesuai dengan fakta yang ada di lapangan。哈西尔penelitian mengatakan bahwa Folaya berfungsi sebagai sarana upacara adat dalam upacara kematian masyarakat Nias yang menjadi媒体penyampaan rasa mamat kepaada seseang yang sudah meninggal。Kata Kunci: Folaya, Fungsi, Upacara Kematian。
FUNGSI FOLAYA PADA ACARA FOKO’O SIMATE DALAM UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT NIAS
Abstract - This study aims to describe the function of Folaya at the Foko'o Simate event in the traditional ceremony of the death of the Nias community, especially in Hiliweto village, Gido District, Nias Regency. The theory used in this study is the theory of M. Jazuli about the function of dance as a means of traditional ceremonies related to events in human life in the form of death. The population in this study is the Nias community in Hiliweto Village, Gido District, Nias Regency, such as traditional leaders, community leaders, artists and cultural experts. The sample refers to 6 people, namely 2 artists, 2 cultural observers, 1 traditional leader and 1 community leader who clearly know about Folaya at the Nias community death ceremony. The research method used in this research is descriptive qualitative method with data collection techniques in the form of observation, interviews and documentation in the field. In qualitative research methods, research results are described and described in accordance with the facts on the ground. The results of the study indicate that Folaya functions as a means of traditional ceremonies in the Nias community's death ceremony which is a medium for conveying respect to someone who has died. Keywords: Folaya, Function, Death Ceremony Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi Folaya pada acara Foko’o Simate dalam upacara adat kematian masyarakat Nias khususnya di desa Hiliweto, Kecamatan Gido, Kabuparen Nias. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari M. Jazuli tentang fungsi tari sebagai sarana upacara adat yang berkaitan dengan peristiwa kehidupan manusia berupa kematian. Populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat Nias yang ada di Desa Hiliweto, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias seperti tokoh adat, tokoh masyarakat, seniman dan budayawan. Sampel merujuk pada 6 orang yaitu 2 seniman, 2 budayawan, 1 tokoh adat dan 1 tokoh masyarakat yang mengetahui secara jelas tentang Folaya pada upacara kematian masyarakat Nias. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi di lapangan. Dalam metode penelitian kualitatif, hasil penelitian digambarkan dan diuraikan sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Hasil penelitian mengatakan bahwa Folaya berfungsi sebagai sarana upacara adat dalam upacara kematian masyarakat Nias yang menjadi media penyampaian rasa hormat kepada seseorang yang sudah meninggal. Kata Kunci: Folaya, Fungsi, Upacara Kematian.