钾肥和微肥在木薯种植后7个月和10个月采收中的应用

K. Setiawan
{"title":"钾肥和微肥在木薯种植后7个月和10个月采收中的应用","authors":"K. Setiawan","doi":"10.23960/JA.V19I2.4405","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTThe harvest of cassava usually conducted by farmers in Lampung province is around 7 months after planting (MAP).  Moreover, either farmers or industry cassava rarely fertilized by using potassium (KCl) and also micro fertilizers to improve the cassava production.  This condition could decrease the production both root weight and strach content.  Consequently, the objective of this study was to evaluate the cassava production applied by potassium and micro fertilizers harvested at 7 and 10 MAP.  Treatments were arranged by factorial (2x2) in completely randomized block design with three reps used as block.  First factor were First factor was two levels of KCl, 200 and 300 kg KCl/ha.  Second factor was two levels of micro nutrient, 0 and 20 kg zincmicro nutrient/ha.  The result showed that there was no variation of root number and root weight due to application of potassium and micro fertilizers.  This means that root number and root weight were not significantly different applied by potassium and micro fertilizers.  In addition, application of potassium and micro fertilizers could significantly influence shoot growth as stem dry weight and leaf dry weight at 10 MAP.Keywords: harvest, leaf dry weight, micro fetilizer, potassium, production, stem dry weight ABSTRAKCara panen ubikayu yang biasa dilakukan di tingkat petani adalah sekitar tanaman umur 7 bulan setelah tanam (BST).  Selain itu, petani maupun pihak industri sangat jarang melakukan pemupukan kalium (KCl) maupun unsur mikro untuk perbaikan produksi ubikayu.  Hal ini akan menyebabkan penurunan produksi baik dari bobot ubi maupun kadar pati.  Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi produksi ubikayu akibat aplikasi pemupukan kalium (KCl) dan mikro pada umur panen 7 dan 10 BST.  Perlakuan disusun secara faktorial (2x2) dalam rancangan kelompok teracak lengkap (RKTL) dengan tiga ulangan sebagai kelompok.  Faktor pertama adalah aplikasi dua dosis pupuk KCL, 200 dan 300 kg KCl/ha.  Faktor kedua adalah aplikasi dua dosis pupuk mikro, 0 dan 20 kg Zincmikro/ha.  Hasil menunjukkan bahwa tidak ada variasi pada variabel jumlah ubi dan bobot ubi akibat pemupukan kalium dan mikro.  Hal ini menggambarkan bahwa aplikasi pupuk kalium dan mikro menghasilkan jumlah ubi dan bobot ubi yang tidak berbeda.  Selanjutnya, aplikasi pupuk kalium dan mikro memberikan pengaruh pada variabel pertumbuhan tajuk seperti bobot kering batang dan daun pada umur 10 BST.Kata kunci: bobot kering batang, bobot kering daun, kalium, mikro, panen, produksi","PeriodicalId":274098,"journal":{"name":"JURNAL AGROTROPIKA","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-10-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"POTASIUM AND MICRO FERTILIZERS APPLICATION FOR IMPROVING CASSAVA PRODUCTION HARVESTING AT 7 AND 10 MONTH AFTER PLANTING\",\"authors\":\"K. Setiawan\",\"doi\":\"10.23960/JA.V19I2.4405\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACTThe harvest of cassava usually conducted by farmers in Lampung province is around 7 months after planting (MAP).  Moreover, either farmers or industry cassava rarely fertilized by using potassium (KCl) and also micro fertilizers to improve the cassava production.  This condition could decrease the production both root weight and strach content.  Consequently, the objective of this study was to evaluate the cassava production applied by potassium and micro fertilizers harvested at 7 and 10 MAP.  Treatments were arranged by factorial (2x2) in completely randomized block design with three reps used as block.  First factor were First factor was two levels of KCl, 200 and 300 kg KCl/ha.  Second factor was two levels of micro nutrient, 0 and 20 kg zincmicro nutrient/ha.  The result showed that there was no variation of root number and root weight due to application of potassium and micro fertilizers.  This means that root number and root weight were not significantly different applied by potassium and micro fertilizers.  In addition, application of potassium and micro fertilizers could significantly influence shoot growth as stem dry weight and leaf dry weight at 10 MAP.Keywords: harvest, leaf dry weight, micro fetilizer, potassium, production, stem dry weight ABSTRAKCara panen ubikayu yang biasa dilakukan di tingkat petani adalah sekitar tanaman umur 7 bulan setelah tanam (BST).  Selain itu, petani maupun pihak industri sangat jarang melakukan pemupukan kalium (KCl) maupun unsur mikro untuk perbaikan produksi ubikayu.  Hal ini akan menyebabkan penurunan produksi baik dari bobot ubi maupun kadar pati.  Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi produksi ubikayu akibat aplikasi pemupukan kalium (KCl) dan mikro pada umur panen 7 dan 10 BST.  Perlakuan disusun secara faktorial (2x2) dalam rancangan kelompok teracak lengkap (RKTL) dengan tiga ulangan sebagai kelompok.  Faktor pertama adalah aplikasi dua dosis pupuk KCL, 200 dan 300 kg KCl/ha.  Faktor kedua adalah aplikasi dua dosis pupuk mikro, 0 dan 20 kg Zincmikro/ha.  Hasil menunjukkan bahwa tidak ada variasi pada variabel jumlah ubi dan bobot ubi akibat pemupukan kalium dan mikro.  Hal ini menggambarkan bahwa aplikasi pupuk kalium dan mikro menghasilkan jumlah ubi dan bobot ubi yang tidak berbeda.  Selanjutnya, aplikasi pupuk kalium dan mikro memberikan pengaruh pada variabel pertumbuhan tajuk seperti bobot kering batang dan daun pada umur 10 BST.Kata kunci: bobot kering batang, bobot kering daun, kalium, mikro, panen, produksi\",\"PeriodicalId\":274098,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL AGROTROPIKA\",\"volume\":\"54 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-10-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL AGROTROPIKA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.23960/JA.V19I2.4405\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL AGROTROPIKA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23960/JA.V19I2.4405","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

摘要在楠榜省,农民通常在种植后7个月左右收割木薯。此外,农民和工业木薯很少使用钾(KCl)和微肥来提高木薯产量。这一条件会降低植株的根重和粗筋含量。因此,本研究的目的是评价钾肥和微肥在7和10 MAP收获时的木薯产量。处理按因子(2x2)排列,采用完全随机区组设计,以3个代表为区组。第一个影响因素是200和300 kg KCl/ha两个水平。第二个影响因素是0和20 kg锌/ hm2两个水平的微量养分。结果表明,施钾和微肥对根数和根重没有影响。说明钾肥和微肥对根数和根重的影响不显著。此外,钾肥和微肥的施用对茎干重和叶干重的影响显著。关键词:收获、叶干重、微肥、钾、产量、茎干重Selain itu, petani maupun pihak industry, sangat jarang melakukan pemupukan KCl (KCl) maupun unsur mikro untuk perbaikan产品duksi ubikayu。Hal ini akan menyebabkan penurunan produksi baikdari bobot ubi maupun kadar pati。Oleh karena itu, tujuan penelitian, ini adalah untuk mengevaluasproduku ubikayu akibat应用pemupukan (KCl)和mikro pada umur panen 7 - 10 BST。Perlakuan disusun secara factory2 (2 × 2) dalam ranangan kelompok teracak lengkap (RKTL) dengan tiga ulangan sebagai kelompok。施用化肥时,钾肥用量为200 ~ 300公斤/公顷。本品应用于每公顷0 ~ 20公斤锌的土壤中。Hasil menunjukkan bahwa tidak ada variasi pada variabel jumlah ubi dan boboth akibat pemupukan kum dan mikro。哈尔尼·孟甘巴坎·巴哈尼亚·巴哈尼亚·巴哈尼亚·巴哈尼亚·巴哈尼亚·巴哈尼亚·巴哈尼亚·巴哈尼亚·巴哈尼亚Selanjutnya, applikasi pupuk kdanmikro memberikan pengaruh pada variabel pertumbuhan tajuk seperti boboing batang dandandada umur 10bst。Kata kunci: bokering batang, bokering dawn, kum, mikro, panen,产品
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
POTASIUM AND MICRO FERTILIZERS APPLICATION FOR IMPROVING CASSAVA PRODUCTION HARVESTING AT 7 AND 10 MONTH AFTER PLANTING
ABSTRACTThe harvest of cassava usually conducted by farmers in Lampung province is around 7 months after planting (MAP).  Moreover, either farmers or industry cassava rarely fertilized by using potassium (KCl) and also micro fertilizers to improve the cassava production.  This condition could decrease the production both root weight and strach content.  Consequently, the objective of this study was to evaluate the cassava production applied by potassium and micro fertilizers harvested at 7 and 10 MAP.  Treatments were arranged by factorial (2x2) in completely randomized block design with three reps used as block.  First factor were First factor was two levels of KCl, 200 and 300 kg KCl/ha.  Second factor was two levels of micro nutrient, 0 and 20 kg zincmicro nutrient/ha.  The result showed that there was no variation of root number and root weight due to application of potassium and micro fertilizers.  This means that root number and root weight were not significantly different applied by potassium and micro fertilizers.  In addition, application of potassium and micro fertilizers could significantly influence shoot growth as stem dry weight and leaf dry weight at 10 MAP.Keywords: harvest, leaf dry weight, micro fetilizer, potassium, production, stem dry weight ABSTRAKCara panen ubikayu yang biasa dilakukan di tingkat petani adalah sekitar tanaman umur 7 bulan setelah tanam (BST).  Selain itu, petani maupun pihak industri sangat jarang melakukan pemupukan kalium (KCl) maupun unsur mikro untuk perbaikan produksi ubikayu.  Hal ini akan menyebabkan penurunan produksi baik dari bobot ubi maupun kadar pati.  Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi produksi ubikayu akibat aplikasi pemupukan kalium (KCl) dan mikro pada umur panen 7 dan 10 BST.  Perlakuan disusun secara faktorial (2x2) dalam rancangan kelompok teracak lengkap (RKTL) dengan tiga ulangan sebagai kelompok.  Faktor pertama adalah aplikasi dua dosis pupuk KCL, 200 dan 300 kg KCl/ha.  Faktor kedua adalah aplikasi dua dosis pupuk mikro, 0 dan 20 kg Zincmikro/ha.  Hasil menunjukkan bahwa tidak ada variasi pada variabel jumlah ubi dan bobot ubi akibat pemupukan kalium dan mikro.  Hal ini menggambarkan bahwa aplikasi pupuk kalium dan mikro menghasilkan jumlah ubi dan bobot ubi yang tidak berbeda.  Selanjutnya, aplikasi pupuk kalium dan mikro memberikan pengaruh pada variabel pertumbuhan tajuk seperti bobot kering batang dan daun pada umur 10 BST.Kata kunci: bobot kering batang, bobot kering daun, kalium, mikro, panen, produksi
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信