{"title":"Penerapan Failure Mode and Effects Analysis Pada Analisis Pengisian Formulir Persetujuan Pemasangan Kontrasepsi di Puskesmas Bangsongan, Kabupaten Kediri","authors":"F. Sidjabat, Chika Artanti","doi":"10.47007/inohim.v10i2.408","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractApproval of action is statement from patient or legitimate represents on the action planned after received information to made approval or disapproval. Preliminary research found from 10 contraceptive installation consent form ware found incompleteness 1 type of action, 4 husband’s identity, and 7 husband’s signature and midwife’s signature. This studied aimed to analyze the filling of contraceptive installation consent form used FMEA at Puskesmas Bangsongan. The type of research was description survey and research objects were 50 contraceptive installation consent forms. Data’s collection ware done by interviewed and observation. The results showed from 50 form ware found incompleteness 64% midwife’s signature, 2% patient’s signature, 80% husband’s signature, and 38% signature date. Based on FMEA analysis, the cause of incompleteness is obtained because there was no SOP of completeness analysis of medical record documents with a value of RPN 200, it is a priority for improvement to complete the contraceptive installation consent form. Incomplete filling will result in the contents of medical records was being inaccurate and guaranteed legal certainty for patient, employees and health center.Keyword: Approval Procedure, Completeness of Medical Record, FMEA, Quality AbstrakPersetujuan tindakan adalah pernyataan dari pasien atau perwakilan yang sah atas tindakan yang direncanakan setelah menerima informasi untuk membuat persetujuan atau ketidaksetujuan. Penelitian awal menemukan dari 10 formulir persetujuan tindakan pemasangan kontrasepsi ditemukan ketidaklengkapan 1 jenis tindakan, 4 identitas suami, dan 7 tanda tangan suami dan tanda tangan bidan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengisian formulir persetujuan tindakan pemasangan kontrasepsi menggunakan FMEA di Puskesmas Bangsongan. Jenis penelitian adalah survei deskripsi dan objek penelitian adalah 50 formulir persetujuan tindakan pemasangan kontrasepsi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan dari 50 formulir ditemukan ketidaklengkapan 64% tanda tangan bidan, 2% tanda tangan pasien, 80% tanda tangan suami, dan tanggal tanda tangan 38%. Berdasarkan analisis FMEA, penyebab ketidaklengkapan diperoleh karena belum adanya SOP analisis kelengkapan dokumen rekam medis dengan nilai RPN 200, prioritas perbaikan untuk melengkapi formulir persetujuan tindakan pemasangan kontrasepsi. Pengisian yang tidak lengkap akan mengakibatkan isi rekam medis menjadi tidak akurat dan terjaminnya kepastian hukum bagi pasien, pegawai dan Puskesmas.Kata Kunci: FMEA, Kelengkapan Rekam Medis, Mutu, Prosedur Persetujuan ","PeriodicalId":191162,"journal":{"name":"Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM)","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47007/inohim.v10i2.408","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
【摘要】行为的批准是患者或合法代理人在收到信息后对所计划的行为作出的同意或不同意的声明。初步研究发现,从10份避孕装置同意书中发现不完整的地方有1份行动类型、4份丈夫身份、7份丈夫签名和助产士签名。本研究旨在分析邦松安医院避孕装置同意书使用FMEA填写情况。研究类型为描述性调查,研究对象为50份避孕装置同意书。数据的收集是通过访谈和观察完成的。结果显示,在50份表格中,有64%的助产士签名不完整,2%的患者签名不完整,80%的丈夫签名不完整,38%的签名日期不完整。基于FMEA分析,由于RPN值为200的病案文件没有完备性分析的SOP,得到不完备性的原因,完善避孕装置同意书是改进的重点。填写不完整将导致病历内容不准确,并保证患者、员工和医疗中心的法律确定性。关键词:审批程序,病历完整性,FMEA,质量摘要:persetujuan tindakan adalah pernyataan dari pasien atau perwakilan yang sas tindakan yang direncanakan setelah menerima信息,untuk memus persetujuan atau ketidaksetujuan。Penelitian awal menemukan dari 10 formulur persetujuan tindakan pemasangan kontrasepsi ditemukan ketidaklengkapan 1 jenis tindakan, 4 identitas suami, dan 7 tanda tangan suami dan tanda tangan bidan。Penelitian ini bertujuan untuk menganalis pengisian formululir persetujuan tindakan pemasangan kontrasepsi menggunakan FMEA di Puskesmas Bangsongan。Jenis penelitian adalah调查研究,研究对象为penelitian adalah 50配方剂persetuan tindakan pemasangan kontrasepsi。彭普兰的数据是dilakukan dengan wawancara和观测站。Hasil penelitian menunjukkan dari 50配方ditemukan ketidaklengkapan 64% tanda tangan bidan, 2% tanda tangan pasien, 80% tanda tangan suami, 38% tanda tangan tanda tangan。Berdasarkan分析FMEA, penyebab ketidaklengkapan diperoleh karena belum adanya SOP分析kelengkapan dokumen rekam medis dengan nilai rpn200, prioriitas perbaikan untuk melengkapi formululir persetujuan tindakan pemasangan kontrasepsi。彭吉安yang tidak lengkap akan mengakibatkan isi rekam media is menjadi tidak akurat dan terjaminya kepastian hukum bagi pasen, pegawai dan Puskesmas。Kata Kunci: FMEA, Kelengkapan Rekam Medis, Mutu,检察官Persetujuan
Penerapan Failure Mode and Effects Analysis Pada Analisis Pengisian Formulir Persetujuan Pemasangan Kontrasepsi di Puskesmas Bangsongan, Kabupaten Kediri
AbstractApproval of action is statement from patient or legitimate represents on the action planned after received information to made approval or disapproval. Preliminary research found from 10 contraceptive installation consent form ware found incompleteness 1 type of action, 4 husband’s identity, and 7 husband’s signature and midwife’s signature. This studied aimed to analyze the filling of contraceptive installation consent form used FMEA at Puskesmas Bangsongan. The type of research was description survey and research objects were 50 contraceptive installation consent forms. Data’s collection ware done by interviewed and observation. The results showed from 50 form ware found incompleteness 64% midwife’s signature, 2% patient’s signature, 80% husband’s signature, and 38% signature date. Based on FMEA analysis, the cause of incompleteness is obtained because there was no SOP of completeness analysis of medical record documents with a value of RPN 200, it is a priority for improvement to complete the contraceptive installation consent form. Incomplete filling will result in the contents of medical records was being inaccurate and guaranteed legal certainty for patient, employees and health center.Keyword: Approval Procedure, Completeness of Medical Record, FMEA, Quality AbstrakPersetujuan tindakan adalah pernyataan dari pasien atau perwakilan yang sah atas tindakan yang direncanakan setelah menerima informasi untuk membuat persetujuan atau ketidaksetujuan. Penelitian awal menemukan dari 10 formulir persetujuan tindakan pemasangan kontrasepsi ditemukan ketidaklengkapan 1 jenis tindakan, 4 identitas suami, dan 7 tanda tangan suami dan tanda tangan bidan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengisian formulir persetujuan tindakan pemasangan kontrasepsi menggunakan FMEA di Puskesmas Bangsongan. Jenis penelitian adalah survei deskripsi dan objek penelitian adalah 50 formulir persetujuan tindakan pemasangan kontrasepsi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan dari 50 formulir ditemukan ketidaklengkapan 64% tanda tangan bidan, 2% tanda tangan pasien, 80% tanda tangan suami, dan tanggal tanda tangan 38%. Berdasarkan analisis FMEA, penyebab ketidaklengkapan diperoleh karena belum adanya SOP analisis kelengkapan dokumen rekam medis dengan nilai RPN 200, prioritas perbaikan untuk melengkapi formulir persetujuan tindakan pemasangan kontrasepsi. Pengisian yang tidak lengkap akan mengakibatkan isi rekam medis menjadi tidak akurat dan terjaminnya kepastian hukum bagi pasien, pegawai dan Puskesmas.Kata Kunci: FMEA, Kelengkapan Rekam Medis, Mutu, Prosedur Persetujuan