{"title":"Etil Ester sebagai Biodiesel Masa Datang","authors":"E. Suhardono","doi":"10.29017/lpmgb.40.3.185","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Biofuel atau bahan bakar nabati (BBN) adalahbahan bakar berbasis tanaman, yang dikenal sebagaibahan yang terbarukan dan ramah lingkungan. Biofuelseperti biodiesel, bioetanol ataupun biobutanol (BBNgenerasi baru)[5], biasanya mempunyai titik nyala yanglebih tinggi daripada bahan bakar fosil[6], sehinggaakan lebih aman pada saat disimpan atau dalampengiriman. Biofuel pada umumnya tidakmengandung sulfur maupun senyawa polisiklikaromatik hidrokarbon (PAH). Kalaupun adakonsentrasinya sangatlah kecil, jauh lebih kecil darikadarnya di dalam bahan bakar minyak. Oleh karenaitu kandungan sulfur dioksida dan PAH di dalam emisigas buang sangat kecil. Penggunaan bahan bakarberbasis tanaman ini juga akan menyebabkanberkurangnya emisi karbon monoksida dan partikelpadat ke udara. Dalam tulisan ini akan dibahas latarbelakang dan cara produksi salah satu jenis biofuelyaitu biodiesel etil ester yang bisa diklasifikasikansebagai energi hijau karena seluruh bahan bakunyaberasal dari tanaman.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.40.3.185","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Biofuel atau bahan bakar nabati (BBN) adalahbahan bakar berbasis tanaman, yang dikenal sebagaibahan yang terbarukan dan ramah lingkungan. Biofuelseperti biodiesel, bioetanol ataupun biobutanol (BBNgenerasi baru)[5], biasanya mempunyai titik nyala yanglebih tinggi daripada bahan bakar fosil[6], sehinggaakan lebih aman pada saat disimpan atau dalampengiriman. Biofuel pada umumnya tidakmengandung sulfur maupun senyawa polisiklikaromatik hidrokarbon (PAH). Kalaupun adakonsentrasinya sangatlah kecil, jauh lebih kecil darikadarnya di dalam bahan bakar minyak. Oleh karenaitu kandungan sulfur dioksida dan PAH di dalam emisigas buang sangat kecil. Penggunaan bahan bakarberbasis tanaman ini juga akan menyebabkanberkurangnya emisi karbon monoksida dan partikelpadat ke udara. Dalam tulisan ini akan dibahas latarbelakang dan cara produksi salah satu jenis biofuelyaitu biodiesel etil ester yang bisa diklasifikasikansebagai energi hijau karena seluruh bahan bakunyaberasal dari tanaman.