{"title":"2013-2018年度OMBO水库质量监测,并以LANDSAT-8 MULTITEMPORAL图像","authors":"Abdi Sukmono, Nurhadi Bashit, Trevi Austin Rajagukguk, Ertha Silalahi","doi":"10.14710/elipsoida.2019.5020","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Waduk Kedung Ombo adalah waduk yang terletak di perbatasan tiga kabupaten yaitu Kabupaten Grobongan, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Sragen tepatnya di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa tengah. Waduk Kedung Ombo mempunyai peran penting sebagai sumber perairan untuk berbagai keperluan. Namun seiring berjalannya waktu, Waduk Kedung Ombo mengalami penurunan kualitas dikarenakan permasalahan kondisi waduk serta permasalahan kawasan di sekitarnya. Permasalahan utama yang dialami Waduk Kedung Ombo adalah sedimentasi TSS yang tinggi dan berakibat juga adanya pencemaran kesuburan air pada peningkatan klorofil-a. Data Kementerian Lingkungan Hidup (2010) menyatakan bahwa Waduk Kedung Ombo mengalami penyusutan air hingga 42,67% dari volume air normal (723,16 juta m3). Data ini mempertegas Data Kementerian Pekerjaan Umum per Februari 2008 yang menyatakan volume ketersediaan air di Waduk Kedung Ombo hanya setengah dari yang direncanakan. Pemantauan tingkat kualitas perairan Waduk Kedung Ombo saat ini masih dilakukan dengan pengamatan sampel kualitas air secara uji laboratorium pada beberapa stasiun pengamatan. Teknik ini untuk bentangan wilayah yang cukup luas memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar. Teknologi penginderaan jauh dapat memberikan solusi untuk pengamatan kualitas air pada bentangan daerah yang luas karena menggunakan citra satelit memiliki cara pemrosesan yang tidak rumit dan biaya yang cukup murah. Teknologi penginderaan jauh dapat mengindentifikasi dan menganalisis hasil perekaman karakteristik spektral air dengan parameter-parameter kualitas air. Dimana dengan menggunakan metode-metode yang tepat nantinya mampu menampilkan kualitas air Waduk Kedung Ombo sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu data citra satelit yang mampu dimanfaatkan adalah citra satelit Landsat-8. Pengamatan citra satelit Landsat-8 dengan algoritma TSS dan klorofil-a mampu memberikan informasi tentang perubahan kualitas air. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kualitas perairan Waduk Kedung Ombo periode 2013-2018 masih memenuhi baku mutu pencemaran. Ini ditunjukkan dari nilai parameter TSS masih di dominasi kelas memenuhi baku mutu selalu diatas 95% dari total perairan pada semua tahun dan dari parameter klorofil/kesuburan air masih didominasi kelas oligotrof selalu diatas 90 % dari total perairan pada semua tahun.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PEMANTAUAN KUALITAS PERAIRAN WADUK KEDUNG OMBO PERIODE 2013-2018 DENGAN CITRA LANDSAT-8 MULTITEMPORAL\",\"authors\":\"Abdi Sukmono, Nurhadi Bashit, Trevi Austin Rajagukguk, Ertha Silalahi\",\"doi\":\"10.14710/elipsoida.2019.5020\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Waduk Kedung Ombo adalah waduk yang terletak di perbatasan tiga kabupaten yaitu Kabupaten Grobongan, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Sragen tepatnya di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa tengah. Waduk Kedung Ombo mempunyai peran penting sebagai sumber perairan untuk berbagai keperluan. Namun seiring berjalannya waktu, Waduk Kedung Ombo mengalami penurunan kualitas dikarenakan permasalahan kondisi waduk serta permasalahan kawasan di sekitarnya. Permasalahan utama yang dialami Waduk Kedung Ombo adalah sedimentasi TSS yang tinggi dan berakibat juga adanya pencemaran kesuburan air pada peningkatan klorofil-a. Data Kementerian Lingkungan Hidup (2010) menyatakan bahwa Waduk Kedung Ombo mengalami penyusutan air hingga 42,67% dari volume air normal (723,16 juta m3). Data ini mempertegas Data Kementerian Pekerjaan Umum per Februari 2008 yang menyatakan volume ketersediaan air di Waduk Kedung Ombo hanya setengah dari yang direncanakan. Pemantauan tingkat kualitas perairan Waduk Kedung Ombo saat ini masih dilakukan dengan pengamatan sampel kualitas air secara uji laboratorium pada beberapa stasiun pengamatan. Teknik ini untuk bentangan wilayah yang cukup luas memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar. Teknologi penginderaan jauh dapat memberikan solusi untuk pengamatan kualitas air pada bentangan daerah yang luas karena menggunakan citra satelit memiliki cara pemrosesan yang tidak rumit dan biaya yang cukup murah. Teknologi penginderaan jauh dapat mengindentifikasi dan menganalisis hasil perekaman karakteristik spektral air dengan parameter-parameter kualitas air. Dimana dengan menggunakan metode-metode yang tepat nantinya mampu menampilkan kualitas air Waduk Kedung Ombo sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu data citra satelit yang mampu dimanfaatkan adalah citra satelit Landsat-8. Pengamatan citra satelit Landsat-8 dengan algoritma TSS dan klorofil-a mampu memberikan informasi tentang perubahan kualitas air. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kualitas perairan Waduk Kedung Ombo periode 2013-2018 masih memenuhi baku mutu pencemaran. Ini ditunjukkan dari nilai parameter TSS masih di dominasi kelas memenuhi baku mutu selalu diatas 95% dari total perairan pada semua tahun dan dari parameter klorofil/kesuburan air masih didominasi kelas oligotrof selalu diatas 90 % dari total perairan pada semua tahun.\",\"PeriodicalId\":190139,\"journal\":{\"name\":\"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika\",\"volume\":\"49 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-05-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2019.5020\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2019.5020","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PEMANTAUAN KUALITAS PERAIRAN WADUK KEDUNG OMBO PERIODE 2013-2018 DENGAN CITRA LANDSAT-8 MULTITEMPORAL
Waduk Kedung Ombo adalah waduk yang terletak di perbatasan tiga kabupaten yaitu Kabupaten Grobongan, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Sragen tepatnya di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa tengah. Waduk Kedung Ombo mempunyai peran penting sebagai sumber perairan untuk berbagai keperluan. Namun seiring berjalannya waktu, Waduk Kedung Ombo mengalami penurunan kualitas dikarenakan permasalahan kondisi waduk serta permasalahan kawasan di sekitarnya. Permasalahan utama yang dialami Waduk Kedung Ombo adalah sedimentasi TSS yang tinggi dan berakibat juga adanya pencemaran kesuburan air pada peningkatan klorofil-a. Data Kementerian Lingkungan Hidup (2010) menyatakan bahwa Waduk Kedung Ombo mengalami penyusutan air hingga 42,67% dari volume air normal (723,16 juta m3). Data ini mempertegas Data Kementerian Pekerjaan Umum per Februari 2008 yang menyatakan volume ketersediaan air di Waduk Kedung Ombo hanya setengah dari yang direncanakan. Pemantauan tingkat kualitas perairan Waduk Kedung Ombo saat ini masih dilakukan dengan pengamatan sampel kualitas air secara uji laboratorium pada beberapa stasiun pengamatan. Teknik ini untuk bentangan wilayah yang cukup luas memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar. Teknologi penginderaan jauh dapat memberikan solusi untuk pengamatan kualitas air pada bentangan daerah yang luas karena menggunakan citra satelit memiliki cara pemrosesan yang tidak rumit dan biaya yang cukup murah. Teknologi penginderaan jauh dapat mengindentifikasi dan menganalisis hasil perekaman karakteristik spektral air dengan parameter-parameter kualitas air. Dimana dengan menggunakan metode-metode yang tepat nantinya mampu menampilkan kualitas air Waduk Kedung Ombo sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu data citra satelit yang mampu dimanfaatkan adalah citra satelit Landsat-8. Pengamatan citra satelit Landsat-8 dengan algoritma TSS dan klorofil-a mampu memberikan informasi tentang perubahan kualitas air. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kualitas perairan Waduk Kedung Ombo periode 2013-2018 masih memenuhi baku mutu pencemaran. Ini ditunjukkan dari nilai parameter TSS masih di dominasi kelas memenuhi baku mutu selalu diatas 95% dari total perairan pada semua tahun dan dari parameter klorofil/kesuburan air masih didominasi kelas oligotrof selalu diatas 90 % dari total perairan pada semua tahun.