normatiism和历史学是理解伊斯兰历史的一种观点

Taslim Batubara
{"title":"normatiism和历史学是理解伊斯兰历史的一种观点","authors":"Taslim Batubara","doi":"10.14421/thaq.2022.21105","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pandangan normatif dan historis menjadi topik kajian hangat yang saat ini banyak diperbincangkan oleh para cendekiawan muslim di berbagai negara, termasuk Indonesia. Sosok Fazlur Rahman dan Amin Abdullah menjadi dua tokoh sentral dalam perkembangan kedua pandangan tersebut. Kedua tokoh ini menekankan pentingnya reinterpretasi ajaran agama sesuai dengan konteks zaman, sehingga akan membantu memperjelas persoalan religiositas manusia. Artikel ini berfokus untuk membahas pengaruh pandangan normatif dan kesejarahan dalam sejarah Islam, serta menekankan pentingnya kesejarahan sebagai cara memahami umat Islam yang begitu plural. Artikel ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yang penulis gunakan sebagai langkah dalam mengumpulkan sumber-sumber pustaka, membaca, mencatat, dan menganalisis sumber-sumber yang telah diperoleh. Hasil kajian menunjukkan bahwa masih banyak peneliti sejarah, khususnya dalam lingkup sejarah Islam, yang menggunakan pandangan normatif. Padahal, dengan pluralitas umat Islam di seluruh dunia, pandangan historisitas lebih dibutuhkan sebagai cara memahami sejarah Islam sesuai dengan fakta dan data yang ada. Namun dalam perkembangannya di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, pandangan normatif yang lebih kaku semakin ditinggalkan, dan digantikan oleh pandangan sejarah yang lebih fleksibel dan dapat menjelaskan suatu peristiwa sesuai dengan konteks zamannya.","PeriodicalId":131048,"journal":{"name":"Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Normativitas dan Historisitas sebagai Cara Pandang dalam Memahami Sejarah Islam\",\"authors\":\"Taslim Batubara\",\"doi\":\"10.14421/thaq.2022.21105\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pandangan normatif dan historis menjadi topik kajian hangat yang saat ini banyak diperbincangkan oleh para cendekiawan muslim di berbagai negara, termasuk Indonesia. Sosok Fazlur Rahman dan Amin Abdullah menjadi dua tokoh sentral dalam perkembangan kedua pandangan tersebut. Kedua tokoh ini menekankan pentingnya reinterpretasi ajaran agama sesuai dengan konteks zaman, sehingga akan membantu memperjelas persoalan religiositas manusia. Artikel ini berfokus untuk membahas pengaruh pandangan normatif dan kesejarahan dalam sejarah Islam, serta menekankan pentingnya kesejarahan sebagai cara memahami umat Islam yang begitu plural. Artikel ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yang penulis gunakan sebagai langkah dalam mengumpulkan sumber-sumber pustaka, membaca, mencatat, dan menganalisis sumber-sumber yang telah diperoleh. Hasil kajian menunjukkan bahwa masih banyak peneliti sejarah, khususnya dalam lingkup sejarah Islam, yang menggunakan pandangan normatif. Padahal, dengan pluralitas umat Islam di seluruh dunia, pandangan historisitas lebih dibutuhkan sebagai cara memahami sejarah Islam sesuai dengan fakta dan data yang ada. Namun dalam perkembangannya di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, pandangan normatif yang lebih kaku semakin ditinggalkan, dan digantikan oleh pandangan sejarah yang lebih fleksibel dan dapat menjelaskan suatu peristiwa sesuai dengan konteks zamannya.\",\"PeriodicalId\":131048,\"journal\":{\"name\":\"Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam\",\"volume\":\"98 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14421/thaq.2022.21105\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/thaq.2022.21105","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

正统和历史观点成为当前穆斯林学者讨论的热点话题,包括印度尼西亚。法扎尔·拉赫曼和阿明·阿卜杜拉是这两种观点发展的中心人物。这两种观点都强调了根据时代背景对宗教教义的重新诠释的重要性,因此有助于澄清人类的宗教问题。这篇文章的重点是讨论伊斯兰历史上规范和掠夺的影响,并强调掠夺作为一种理解穆斯林如此多元的方式的重要性。本文采用作者使用的文献研究方法作为收集文献、阅读、记录和分析获得的资料的步骤。研究表明,仍有许多历史研究人员,特别是在伊斯兰历史的范围内,使用规范的观点。事实上,随着世界各地穆斯林的多元化,历史观点更需要是根据事实和数据来理解伊斯兰历史的一种方式。但随着技术和科学进步的迅速发展,更严格的规范观点逐渐被抛弃,取而代之的是更灵活、更能根据时代背景描述事件的历史观点。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Normativitas dan Historisitas sebagai Cara Pandang dalam Memahami Sejarah Islam
Pandangan normatif dan historis menjadi topik kajian hangat yang saat ini banyak diperbincangkan oleh para cendekiawan muslim di berbagai negara, termasuk Indonesia. Sosok Fazlur Rahman dan Amin Abdullah menjadi dua tokoh sentral dalam perkembangan kedua pandangan tersebut. Kedua tokoh ini menekankan pentingnya reinterpretasi ajaran agama sesuai dengan konteks zaman, sehingga akan membantu memperjelas persoalan religiositas manusia. Artikel ini berfokus untuk membahas pengaruh pandangan normatif dan kesejarahan dalam sejarah Islam, serta menekankan pentingnya kesejarahan sebagai cara memahami umat Islam yang begitu plural. Artikel ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yang penulis gunakan sebagai langkah dalam mengumpulkan sumber-sumber pustaka, membaca, mencatat, dan menganalisis sumber-sumber yang telah diperoleh. Hasil kajian menunjukkan bahwa masih banyak peneliti sejarah, khususnya dalam lingkup sejarah Islam, yang menggunakan pandangan normatif. Padahal, dengan pluralitas umat Islam di seluruh dunia, pandangan historisitas lebih dibutuhkan sebagai cara memahami sejarah Islam sesuai dengan fakta dan data yang ada. Namun dalam perkembangannya di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, pandangan normatif yang lebih kaku semakin ditinggalkan, dan digantikan oleh pandangan sejarah yang lebih fleksibel dan dapat menjelaskan suatu peristiwa sesuai dengan konteks zamannya.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信