{"title":"Karakteristik Balita Stunting Di Wilayah Kintamani Kabupaten Bangli","authors":"Ni Putu Sri Ratna Dewi, Kurniasih Widayati","doi":"10.53770/amhj.v2i3.143","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada tahun 2017 Indonesia mengalami kejadian Stunting tertinggi nomor 4 dari 10 Negara lainnya dengan angka kejadian 36%. Angka kejadian Stunting di Bali mencapai (19.10%) dengan kejadian di kabupaten bangli mencapai (28,5%). Balita cukup rentan terhadap berbagai macam penyakit termasuk penyakit kronis yang disebabkan kurangnya asupan zat gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahu gambaran balita stunting di Wilayah Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pada balita stunting yang berada di Wilayah Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling dengan jumlah sampel 40 balita stunting. Stunting diukur berdasarkan z-score tinggi badan menurut umur (TB/U). Data berat saat lahir diukur berdasarkan buku KIA. Data panjang saat lahir diukur dengan microtoise dan buku KIA. Data pemberian ASI eksklusif dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner wawancara serta status imunisasi dikumpulkan berdasarkan buku KIA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita memiliki berat badan lahir normal, dengan panjang saat lahir sebagian besar normal. Sebagian besar balita mendapatkan ASI Eksklusif dan status imunisasi yang lengkap. Sebagian besar balita memiliki berat lahir normal, panjang bayi lahir sebagian besar normal, pemberian ASI Eksklusif sebagian bersar balita mendapatkan ASI secara Eksklusif dan sebagian besar balita mendapatkan imunisasi lengkap. sangat disarankan untuk mempersiapkan kelahiran bayi dengan salah satu kegiatan ini, yaitu memonitor 1000 Hari Pertama Kehidupan.","PeriodicalId":107137,"journal":{"name":"Ahmar Metastasis Health Journal","volume":"41 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ahmar Metastasis Health Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53770/amhj.v2i3.143","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Karakteristik Balita Stunting Di Wilayah Kintamani Kabupaten Bangli
Pada tahun 2017 Indonesia mengalami kejadian Stunting tertinggi nomor 4 dari 10 Negara lainnya dengan angka kejadian 36%. Angka kejadian Stunting di Bali mencapai (19.10%) dengan kejadian di kabupaten bangli mencapai (28,5%). Balita cukup rentan terhadap berbagai macam penyakit termasuk penyakit kronis yang disebabkan kurangnya asupan zat gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahu gambaran balita stunting di Wilayah Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pada balita stunting yang berada di Wilayah Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling dengan jumlah sampel 40 balita stunting. Stunting diukur berdasarkan z-score tinggi badan menurut umur (TB/U). Data berat saat lahir diukur berdasarkan buku KIA. Data panjang saat lahir diukur dengan microtoise dan buku KIA. Data pemberian ASI eksklusif dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner wawancara serta status imunisasi dikumpulkan berdasarkan buku KIA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita memiliki berat badan lahir normal, dengan panjang saat lahir sebagian besar normal. Sebagian besar balita mendapatkan ASI Eksklusif dan status imunisasi yang lengkap. Sebagian besar balita memiliki berat lahir normal, panjang bayi lahir sebagian besar normal, pemberian ASI Eksklusif sebagian bersar balita mendapatkan ASI secara Eksklusif dan sebagian besar balita mendapatkan imunisasi lengkap. sangat disarankan untuk mempersiapkan kelahiran bayi dengan salah satu kegiatan ini, yaitu memonitor 1000 Hari Pertama Kehidupan.