{"title":"Hubungan Usia, Paritas, Pekerjaan dan Stres dengan Emesis Gravidarum di Kota Bandar Lampung","authors":"Novita Rudiyanti, Rosmadewi Rosmadewi","doi":"10.26630/JKEP.V15I1.1253","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Emesis gravidarum , dialamioleh sekitar 70-80% wanita hamil, pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Faktor yang mempengaruhi yaitu usia, kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun dan muntah terjadi pada umur dibawah 20 dan diatas 35 tahun terjadi akibat faktor psikologis. Ibu yang bekerja sebanyak 36 orang (55,4%), sedangkan ibu yang tidak bekerja sebanyak 29 orang (44,6%). Masalah dalam penelitian ini adalah angka kejadian emesis gravidarum pada trimester pertama menunjukkan persentase yang cukup tinggi yaitu sebanyak 66% pada trimester pertama mengalami mual dan gejala yang sering terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida, usia yang bervariasi, kondisi psikologis yang berbeda-beda.Tujuan penelitian adalah mengetahui Hubungan dari Usia, Paritas, Pekerjaan dan Stress dengan Emesis Gravidarum di Kota Bandar Lampung. Penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional , dilakukan pada bulan Oktober - Desember 2018, sampel adalah 90 orang, alat pengumpulan data adalah kuesioner dengan tehnik angket . Analisis data adalah univariat, bivariat menggunakan Chi square serta multivariat.Hasil penelitian yaitu dari 90 responden terdapat usia beresiko 70%, multigravida 62,2%, Bekerja 51,1%, tidak stress 56,7%.Ada hubungan yang signifikan antara usia, pekerjaan dan stress dengan Emesis Gravidarum. Variabel yang paling dominan adalah Pekerjaan. Peneliti menyarankan melakukan konseling pra nikah dan saat ANC tentang pengetahuan perubahan fisiologis kehamilan terutama rasa mual dan muntah yang dialami saat trimester I menjadi lebih baik dan kondisi psikologis ibu lebih siap untuk menerima kehamilannya.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"12","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26630/JKEP.V15I1.1253","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Hubungan Usia, Paritas, Pekerjaan dan Stres dengan Emesis Gravidarum di Kota Bandar Lampung
Emesis gravidarum , dialamioleh sekitar 70-80% wanita hamil, pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Faktor yang mempengaruhi yaitu usia, kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun dan muntah terjadi pada umur dibawah 20 dan diatas 35 tahun terjadi akibat faktor psikologis. Ibu yang bekerja sebanyak 36 orang (55,4%), sedangkan ibu yang tidak bekerja sebanyak 29 orang (44,6%). Masalah dalam penelitian ini adalah angka kejadian emesis gravidarum pada trimester pertama menunjukkan persentase yang cukup tinggi yaitu sebanyak 66% pada trimester pertama mengalami mual dan gejala yang sering terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida, usia yang bervariasi, kondisi psikologis yang berbeda-beda.Tujuan penelitian adalah mengetahui Hubungan dari Usia, Paritas, Pekerjaan dan Stress dengan Emesis Gravidarum di Kota Bandar Lampung. Penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional , dilakukan pada bulan Oktober - Desember 2018, sampel adalah 90 orang, alat pengumpulan data adalah kuesioner dengan tehnik angket . Analisis data adalah univariat, bivariat menggunakan Chi square serta multivariat.Hasil penelitian yaitu dari 90 responden terdapat usia beresiko 70%, multigravida 62,2%, Bekerja 51,1%, tidak stress 56,7%.Ada hubungan yang signifikan antara usia, pekerjaan dan stress dengan Emesis Gravidarum. Variabel yang paling dominan adalah Pekerjaan. Peneliti menyarankan melakukan konseling pra nikah dan saat ANC tentang pengetahuan perubahan fisiologis kehamilan terutama rasa mual dan muntah yang dialami saat trimester I menjadi lebih baik dan kondisi psikologis ibu lebih siap untuk menerima kehamilannya.