{"title":"农业和农村劳动转型:为能源获取和青年就业机会的土地征用案例研究","authors":"M. Yusuf","doi":"10.22146/STUDIPEMUDAUGM.32055","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan laju perubahan tata guna lahan yang cukup tinggi. Kondisi tersebut ditandai dengan laju deforestrasi baik disebabkan oleh pemberian konsesi penebangan hutan maupun pembangunan perkebunan sawit skala luas. Proses akuisisi tanah dan penyingkiran petani tidak hanya disebabkan oleh prosesproses pelibatan investasi korporasi namun dapat terjadi di tingkat komunitas. Dari hasil pengkajian di salah satu desa di Sulawesi Tengah menunjukkan proses akumulasi lahan saat terjadi booming kakao menyebabkan perbedaan status ekonomi semakin melebar antar warga dalam satu desa. Praktik perkebunan menunjukkan penyerapan rendah terhadap tenaga kerja lokal sekitar perkebunan. Hal ini menjadikan petani sekitar putus hubungan dengan tanah menjadi tenaga kerja bebas. Selain itu juga tidak terintegrasinya ekonomi warga dengan sistem ekonomi perkebunan dan pada saat yang bersamaan tekanan akan kebutuhan pekerjaan berbasis tanah kian mendorong petani menggarap areal perkebunan. Fakta menurunnya minat pemuda pedesaan yang bekerja di pertanian muncul karena semakin jauhnya pengetahuan pertanian, penurunan kualitas pertanian dan kehidupan di desa, perampasan lahan oleh korporasi besar dan sulitnya akses terhadap lahan.Kata Kunci: lahan,desa,pemuda.","PeriodicalId":179824,"journal":{"name":"Jurnal Studi Pemuda","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Transisi Agraria dan Ketenagakerjaan Pedesaan: Studi Kasus Akuisisi (Perampasan) Tanah untuk Pangan-Energi dan Peluang Bekerja Pemuda di Pedesaan Indonesia\",\"authors\":\"M. Yusuf\",\"doi\":\"10.22146/STUDIPEMUDAUGM.32055\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan laju perubahan tata guna lahan yang cukup tinggi. Kondisi tersebut ditandai dengan laju deforestrasi baik disebabkan oleh pemberian konsesi penebangan hutan maupun pembangunan perkebunan sawit skala luas. Proses akuisisi tanah dan penyingkiran petani tidak hanya disebabkan oleh prosesproses pelibatan investasi korporasi namun dapat terjadi di tingkat komunitas. Dari hasil pengkajian di salah satu desa di Sulawesi Tengah menunjukkan proses akumulasi lahan saat terjadi booming kakao menyebabkan perbedaan status ekonomi semakin melebar antar warga dalam satu desa. Praktik perkebunan menunjukkan penyerapan rendah terhadap tenaga kerja lokal sekitar perkebunan. Hal ini menjadikan petani sekitar putus hubungan dengan tanah menjadi tenaga kerja bebas. Selain itu juga tidak terintegrasinya ekonomi warga dengan sistem ekonomi perkebunan dan pada saat yang bersamaan tekanan akan kebutuhan pekerjaan berbasis tanah kian mendorong petani menggarap areal perkebunan. Fakta menurunnya minat pemuda pedesaan yang bekerja di pertanian muncul karena semakin jauhnya pengetahuan pertanian, penurunan kualitas pertanian dan kehidupan di desa, perampasan lahan oleh korporasi besar dan sulitnya akses terhadap lahan.Kata Kunci: lahan,desa,pemuda.\",\"PeriodicalId\":179824,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Studi Pemuda\",\"volume\":\"27 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2016-06-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Studi Pemuda\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/STUDIPEMUDAUGM.32055\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Studi Pemuda","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/STUDIPEMUDAUGM.32055","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Transisi Agraria dan Ketenagakerjaan Pedesaan: Studi Kasus Akuisisi (Perampasan) Tanah untuk Pangan-Energi dan Peluang Bekerja Pemuda di Pedesaan Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan laju perubahan tata guna lahan yang cukup tinggi. Kondisi tersebut ditandai dengan laju deforestrasi baik disebabkan oleh pemberian konsesi penebangan hutan maupun pembangunan perkebunan sawit skala luas. Proses akuisisi tanah dan penyingkiran petani tidak hanya disebabkan oleh prosesproses pelibatan investasi korporasi namun dapat terjadi di tingkat komunitas. Dari hasil pengkajian di salah satu desa di Sulawesi Tengah menunjukkan proses akumulasi lahan saat terjadi booming kakao menyebabkan perbedaan status ekonomi semakin melebar antar warga dalam satu desa. Praktik perkebunan menunjukkan penyerapan rendah terhadap tenaga kerja lokal sekitar perkebunan. Hal ini menjadikan petani sekitar putus hubungan dengan tanah menjadi tenaga kerja bebas. Selain itu juga tidak terintegrasinya ekonomi warga dengan sistem ekonomi perkebunan dan pada saat yang bersamaan tekanan akan kebutuhan pekerjaan berbasis tanah kian mendorong petani menggarap areal perkebunan. Fakta menurunnya minat pemuda pedesaan yang bekerja di pertanian muncul karena semakin jauhnya pengetahuan pertanian, penurunan kualitas pertanian dan kehidupan di desa, perampasan lahan oleh korporasi besar dan sulitnya akses terhadap lahan.Kata Kunci: lahan,desa,pemuda.