{"title":"用于原料最小值最小值的方法","authors":"Nur Layli Rachmawati, Mutiara Lentari","doi":"10.30656/intech.v8i2.4735","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Persediaan merupakan investasi bagi perusahaan, termasuk juga persediaan barang jadi di perusahaan manufaktur. Beberapa permasalahan persediaan yang sering terjadi adalah adanya overstock, stockout, dan perencanaan pengendalian persediaan yang belum direncanakan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja pengendalian persediaan di perusahaan manufaktur spare parts Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang berbasiskan di Indonesia. Pada penelitian ini metode Min-Max diimplementasikan pada dua jenis produk, yakni O-ring dan Diaphragm Retainer sehingga perusahaan dapat menentukan kebijakan persediaan yang efektif dengan menetapkan jumlah safety stock, minimum stock, maximum stock, order quantity, dan reorder level untuk menghindari adanya stockout dan overstock. Penelitian ini diawali dengan pemilihan spare part dengan mempertimbangakan data historis permintaan, kemudian menghitung rata-rata kebutuhan, safety stock, minimum stock, maximum stock, order quantity, dan reorder level. Setelah itu hasil perhitungan dibandingkan dengan kebijakan persediaan eksisting perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode min-max dapat diimplementasikan untuk menghindari stockout dan overstock. Metode Min-Max dapat menurunkan persediaan akhir O-Ring sebesar 33,9 kali dari kondisi eksisting, sedangkan persediaan akhir Diaphragm Retainer mengalami perbaikan rasio stockout dibandingkan safety stock sebesar 56,85%.","PeriodicalId":120847,"journal":{"name":"Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"Penerapan Metode Min-Max untuk Minimasi Stockout dan Overstock Persediaan Bahan Baku\",\"authors\":\"Nur Layli Rachmawati, Mutiara Lentari\",\"doi\":\"10.30656/intech.v8i2.4735\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Persediaan merupakan investasi bagi perusahaan, termasuk juga persediaan barang jadi di perusahaan manufaktur. Beberapa permasalahan persediaan yang sering terjadi adalah adanya overstock, stockout, dan perencanaan pengendalian persediaan yang belum direncanakan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja pengendalian persediaan di perusahaan manufaktur spare parts Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang berbasiskan di Indonesia. Pada penelitian ini metode Min-Max diimplementasikan pada dua jenis produk, yakni O-ring dan Diaphragm Retainer sehingga perusahaan dapat menentukan kebijakan persediaan yang efektif dengan menetapkan jumlah safety stock, minimum stock, maximum stock, order quantity, dan reorder level untuk menghindari adanya stockout dan overstock. Penelitian ini diawali dengan pemilihan spare part dengan mempertimbangakan data historis permintaan, kemudian menghitung rata-rata kebutuhan, safety stock, minimum stock, maximum stock, order quantity, dan reorder level. Setelah itu hasil perhitungan dibandingkan dengan kebijakan persediaan eksisting perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode min-max dapat diimplementasikan untuk menghindari stockout dan overstock. Metode Min-Max dapat menurunkan persediaan akhir O-Ring sebesar 33,9 kali dari kondisi eksisting, sedangkan persediaan akhir Diaphragm Retainer mengalami perbaikan rasio stockout dibandingkan safety stock sebesar 56,85%.\",\"PeriodicalId\":120847,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya\",\"volume\":\"40 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-10-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30656/intech.v8i2.4735\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30656/intech.v8i2.4735","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Penerapan Metode Min-Max untuk Minimasi Stockout dan Overstock Persediaan Bahan Baku
Persediaan merupakan investasi bagi perusahaan, termasuk juga persediaan barang jadi di perusahaan manufaktur. Beberapa permasalahan persediaan yang sering terjadi adalah adanya overstock, stockout, dan perencanaan pengendalian persediaan yang belum direncanakan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja pengendalian persediaan di perusahaan manufaktur spare parts Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang berbasiskan di Indonesia. Pada penelitian ini metode Min-Max diimplementasikan pada dua jenis produk, yakni O-ring dan Diaphragm Retainer sehingga perusahaan dapat menentukan kebijakan persediaan yang efektif dengan menetapkan jumlah safety stock, minimum stock, maximum stock, order quantity, dan reorder level untuk menghindari adanya stockout dan overstock. Penelitian ini diawali dengan pemilihan spare part dengan mempertimbangakan data historis permintaan, kemudian menghitung rata-rata kebutuhan, safety stock, minimum stock, maximum stock, order quantity, dan reorder level. Setelah itu hasil perhitungan dibandingkan dengan kebijakan persediaan eksisting perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode min-max dapat diimplementasikan untuk menghindari stockout dan overstock. Metode Min-Max dapat menurunkan persediaan akhir O-Ring sebesar 33,9 kali dari kondisi eksisting, sedangkan persediaan akhir Diaphragm Retainer mengalami perbaikan rasio stockout dibandingkan safety stock sebesar 56,85%.