Literasi Media Di Kalangan MAsyarakat Perdesaan

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengukur seberapa tinggi tingkat literasi media di kalangan masyakat, di Desa Wangisagara Kecamatan Majalaya, dalam penggunaan internet beserta konten yang disajikan dalam situs internet seperti media sosial. Penelitian ini menggunakan konsep NML (New Media Literacy) diusulkan oleh  Lin, Li, Deng, dan Lee dalam  penelitiannya  Understanding new media literacy: The development of a measuring instrument (Memahami literasi media baru: Pengembangan alat ukur). Penelitian ini menggunakan metode studi desktiptif kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan cara observasi langsung, wawancara dengan informan yaitu masyarakat Desa Wangisagara yang aktif dalam penggunaan internet. Hasil penelitian ini dapat diketahui pada functional consuming literacy dikategorikan tinggi karena sudah mampu menggunakan gadget dan media sosial secara mandiri. Pada critical consuming literacy diperoleh  hasil  yang dikategorikan tinngi, mayoritas bisa memahami simbol dan emoticon, bahasa, istilah, dan makna yang terkandung dalam berbagai macam bentuk konten media. Pada functional prosuming literacy hasilnya dikategorikan sedang, masyarakat sudah cukup mampu menggunakan beberapa aplikasi (software) yang digunakan untuk membuat konten media dan mendistribusikan konten media. Pada critical prosuming Literacy diperoleh hasil yang rendah. karena mayoritas belum bisa menunjukan secara aktif  bekerja membangun dan memperbaiki ide orang dalam konten media. ABSTRACT The purpose of this research is to find out and measure how high the level of media literacy among the community, in the Majalaya District Wangisagara Village, in the use of the internet and the content presented on internet sites such as social media. This study uses the concept of NML (New Media Literacy) proposed by Lin, Li, Deng, and Lee in his research Understanding new media literacy: The development of a measuring instrument (Understanding new media literacy: Development of measuring instruments). This study uses qualitative descriptive study methods, data collection techniques using direct observation, interviews with informants, namely Wangisagara Village people who are active in internet use. The results of this study can be seen in the functional consuming literacy categorized as high because it has been able to independently use gadgets and social media. In critical consuming literacy, the results are categorized as high, the majority can understand symbols and emoticons, language, terms, and meanings contained in various forms of media content. In the functional prosuming literacy the results are categorized as moderate, the public is sufficiently able to use several applications (software) that are used to create media content and distribute media content. In critical prosuming literacy, low yields were obtained. because the majority cannot show actively working to build and improve people's ideas in media content.