Rina Anugrah, Maharani Sukmadewi, Rima Rahmayanti, Athina Mardatillah, Dadan Suryasaputra
{"title":"Perbandingan Efisiensi Sintesis Senyawa 1,2-Difenil-4-Trifluorometil-3,5-Pirazolidindion dengan Teknik Refluks dan Radiasi Microwave","authors":"Rina Anugrah, Maharani Sukmadewi, Rima Rahmayanti, Athina Mardatillah, Dadan Suryasaputra","doi":"10.35706/pc.v3i1.7244","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\n \n \nAbstrak \nLatar Belakang: Senyawa 1,2-difenil-4-trifluorometil-3,5-pirazolidindion merupakan senyawa turunan 5-pirazolidindion yang berdasarkan hasil penelitian secara in silico berpotensi sebagai inhibitor selektif COX-2. Tujuan dan Metode: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efisiensi sintesis senyawa 1,2-difenil-4-trifluorometil-3,5-pirazolidindion dengan teknik refluks dan teknik radiasi microwave. Sintesis senyawa dilakukan dengan mereaksikan senyawa 1,3-dietil- 2-trifluorometil-propandioat dengan hidrazobenzen dalam pelarut metanol dalam kondisi asam (HCl). Hasil: Hasil sintesis diperoleh senyawa berbentuk serbuk hablur berwarna ungu kebiruan (teknik refluks) dan berwarna ungu keabuan (teknik radiasi microwave). Bobot hasil sintesis senyawa dengan teknik refluks adalah 1,239±0,005 g dan dengan teknik radiasi microwave adalah 2,306±0,007 g. Ada perbedaan secara bermakna antara bobot hasil sintesis senyawa dengan teknik refluks dan teknik radiasi microwave (t hitung > t tabel, P = 0,99). Berdasarkan hasil KLT, senyawa hasil sintesis dengan teknik radiasi microwave lebih murni (satu bercak) dibandingkan dengan teknik refluks (tiga bercak). Berdasarkan pemantauan dengan spektrofotometri UV dan Inframerah, ada kemiripan bentuk spektrum senyawa hasil sintesis dengan teknik refluks (λmaks 290,9 nm) dan teknik radiasi microwave (λmaks 288,3 nm). Simpulan: Sintesis senyawa dengan teknik radiasi microwave lebih efisien dibandingkan dengan teknik refluks. \nKata Kunci : 1,2-difenil-4-trifluorometil-3,5-pirazolidindion, sintesis, refluks, radiasi microwave \n \n \n","PeriodicalId":110137,"journal":{"name":"PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35706/pc.v3i1.7244","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perbandingan Efisiensi Sintesis Senyawa 1,2-Difenil-4-Trifluorometil-3,5-Pirazolidindion dengan Teknik Refluks dan Radiasi Microwave
Abstrak
Latar Belakang: Senyawa 1,2-difenil-4-trifluorometil-3,5-pirazolidindion merupakan senyawa turunan 5-pirazolidindion yang berdasarkan hasil penelitian secara in silico berpotensi sebagai inhibitor selektif COX-2. Tujuan dan Metode: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efisiensi sintesis senyawa 1,2-difenil-4-trifluorometil-3,5-pirazolidindion dengan teknik refluks dan teknik radiasi microwave. Sintesis senyawa dilakukan dengan mereaksikan senyawa 1,3-dietil- 2-trifluorometil-propandioat dengan hidrazobenzen dalam pelarut metanol dalam kondisi asam (HCl). Hasil: Hasil sintesis diperoleh senyawa berbentuk serbuk hablur berwarna ungu kebiruan (teknik refluks) dan berwarna ungu keabuan (teknik radiasi microwave). Bobot hasil sintesis senyawa dengan teknik refluks adalah 1,239±0,005 g dan dengan teknik radiasi microwave adalah 2,306±0,007 g. Ada perbedaan secara bermakna antara bobot hasil sintesis senyawa dengan teknik refluks dan teknik radiasi microwave (t hitung > t tabel, P = 0,99). Berdasarkan hasil KLT, senyawa hasil sintesis dengan teknik radiasi microwave lebih murni (satu bercak) dibandingkan dengan teknik refluks (tiga bercak). Berdasarkan pemantauan dengan spektrofotometri UV dan Inframerah, ada kemiripan bentuk spektrum senyawa hasil sintesis dengan teknik refluks (λmaks 290,9 nm) dan teknik radiasi microwave (λmaks 288,3 nm). Simpulan: Sintesis senyawa dengan teknik radiasi microwave lebih efisien dibandingkan dengan teknik refluks.
Kata Kunci : 1,2-difenil-4-trifluorometil-3,5-pirazolidindion, sintesis, refluks, radiasi microwave