{"title":"UGI BARU KEC PUSKESMAS MAPILLI地区发育不良的幼儿资料。MAPILLI KAB。POLMAN","authors":"Evi Wulandari","doi":"10.52999/jpkebidanan.v2i1.120","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia sebagai negara berkembang menghadapi beberapa permasalahan utamanya masalah gizi. Masalah gizi di Indonesia menjadi masalah kompleks yang perlu mendapatkan perhatian. Gizi kurang atau malnutrisi adalah kondisi kekurangan gizi akibat jumlah kandungan mikronutrien dan makronutrien tidak memadai (Sinaga, 2008). Kondisi ini dapat disebabkan oleh malabsorbsi yaitu ketidakmampuan mengonsumsi nutrisi. Masalah gizi kurang juga menyebabkan Stunting. \nPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Mapilli dengan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif yang bersifat retrospektif. Metode yang digunakan adalah metode analisis data sekunder. Penelitian ini dilakukan di Desa Ugi Baru, wilayah kerja Puskesmas Mapilli, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polman. Populasi pada penelitian ini adalah balita usia 13-59 bulan yang mengalami Stunting di Desa Ugi Baru pada tahun 2021 dengan total jumlah Bayi dan Balita Stunting sebanyak 23 Balita. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik total sampling. \nHasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Mapilli Desa Ugi Baru berdasarkan jenis kelamin yaitu balita lebih banyak mengalami stunting sebanyak 11 balita (60,9%) dan perempuan sebanyak 8 balita (39,1%) dan berdasarkan Usia, masa toddler 13-36 Bulan lebih sedikit sebanyak 11 balita (47,82%), dibandingkan masa praschool 37-59 Bulan sebanyak 12 balita (52,17%).","PeriodicalId":338915,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kebidanan","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PROFIL BALITA STUNTING DI WILAYAH PUSKESMAS MAPILLI DESA UGI BARU KEC. MAPILLI KAB. POLMAN\",\"authors\":\"Evi Wulandari\",\"doi\":\"10.52999/jpkebidanan.v2i1.120\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Indonesia sebagai negara berkembang menghadapi beberapa permasalahan utamanya masalah gizi. Masalah gizi di Indonesia menjadi masalah kompleks yang perlu mendapatkan perhatian. Gizi kurang atau malnutrisi adalah kondisi kekurangan gizi akibat jumlah kandungan mikronutrien dan makronutrien tidak memadai (Sinaga, 2008). Kondisi ini dapat disebabkan oleh malabsorbsi yaitu ketidakmampuan mengonsumsi nutrisi. Masalah gizi kurang juga menyebabkan Stunting. \\nPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Mapilli dengan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif yang bersifat retrospektif. Metode yang digunakan adalah metode analisis data sekunder. Penelitian ini dilakukan di Desa Ugi Baru, wilayah kerja Puskesmas Mapilli, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polman. Populasi pada penelitian ini adalah balita usia 13-59 bulan yang mengalami Stunting di Desa Ugi Baru pada tahun 2021 dengan total jumlah Bayi dan Balita Stunting sebanyak 23 Balita. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik total sampling. \\nHasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Mapilli Desa Ugi Baru berdasarkan jenis kelamin yaitu balita lebih banyak mengalami stunting sebanyak 11 balita (60,9%) dan perempuan sebanyak 8 balita (39,1%) dan berdasarkan Usia, masa toddler 13-36 Bulan lebih sedikit sebanyak 11 balita (47,82%), dibandingkan masa praschool 37-59 Bulan sebanyak 12 balita (52,17%).\",\"PeriodicalId\":338915,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian Kebidanan\",\"volume\":\"20 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-05-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian Kebidanan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52999/jpkebidanan.v2i1.120\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Kebidanan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52999/jpkebidanan.v2i1.120","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PROFIL BALITA STUNTING DI WILAYAH PUSKESMAS MAPILLI DESA UGI BARU KEC. MAPILLI KAB. POLMAN
Indonesia sebagai negara berkembang menghadapi beberapa permasalahan utamanya masalah gizi. Masalah gizi di Indonesia menjadi masalah kompleks yang perlu mendapatkan perhatian. Gizi kurang atau malnutrisi adalah kondisi kekurangan gizi akibat jumlah kandungan mikronutrien dan makronutrien tidak memadai (Sinaga, 2008). Kondisi ini dapat disebabkan oleh malabsorbsi yaitu ketidakmampuan mengonsumsi nutrisi. Masalah gizi kurang juga menyebabkan Stunting.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Mapilli dengan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif yang bersifat retrospektif. Metode yang digunakan adalah metode analisis data sekunder. Penelitian ini dilakukan di Desa Ugi Baru, wilayah kerja Puskesmas Mapilli, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polman. Populasi pada penelitian ini adalah balita usia 13-59 bulan yang mengalami Stunting di Desa Ugi Baru pada tahun 2021 dengan total jumlah Bayi dan Balita Stunting sebanyak 23 Balita. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Mapilli Desa Ugi Baru berdasarkan jenis kelamin yaitu balita lebih banyak mengalami stunting sebanyak 11 balita (60,9%) dan perempuan sebanyak 8 balita (39,1%) dan berdasarkan Usia, masa toddler 13-36 Bulan lebih sedikit sebanyak 11 balita (47,82%), dibandingkan masa praschool 37-59 Bulan sebanyak 12 balita (52,17%).