Icha Fadhilasari, Haris Supratno, Darni, Tengsoe Tjahjono
{"title":"PEREMPUAN-PEREMPUAN YANG TAK MEMILIKI KUASA DALAM KUMPULAN CERPEN “SIHIR PEREMPUAN” KARYA INTAN PARAMADITHA (KAJIAN HEGEMONI GRAMSCI)","authors":"Icha Fadhilasari, Haris Supratno, Darni, Tengsoe Tjahjono","doi":"10.36709/bastra.v8i1.156","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk hegemoni dalam kumpulan cerpen “Sihir Perempuan”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data penelitian berupa teks sastra (cerpen) karya Intan Paramadhita yang dianggap merepresentasikan bentuk-bentuk hegemoni Gramscian, terutama pada beberapa tokoh dalam kisah cerpen. Dalam konsep hegemoni, Gramsci melanjutkan tradisi konsep dialektika Marx dan menekankan dialektika antara ide dan material, dialektika antara proses material dengan kesadaran. Namun berbeda dengan Marx, Gramsci meyakini dalam masyarakat selalu terdapat pluralitas pandangan dunia (pluralitas ideologi, pokok yang oleh Bakhtin disebut karnivalisme naratif). Pandangan dunia yang valid bagi Gramsci adalah rasionalitas, tidak sekadar otoritas namun kemampuan memobilisasi, memolitisasi, dan mereformasi. Ketiga kemampuan tersebut merupakan solidaritas, elemen paling menentukan dan memungkinkan terbentuknya blok historis, yaitu kesatuan antara infrastruktur dengan superstruktur. Sebelum menguasai seseorang (materi), terlebih dahulu seseorang harus menguasai pikiran atau kesadaran (abstrak). Sedangkan sumber data penelitian berasal dari narasi teks kumpulan cerpen “Sihir Perempuan” karya Intan Paramaditha, diambil tiga cerpen yaitu “Vampir”, “Misteri Polaroid” dan “Sang Ratu”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ditemukan bentuk-bentuk hegemoni yang dilakukan oleh kaum dominan. Sedangkan kaum subordinat menerima, menyetujui tanpa perlawanan. Pendek kata, hegemoni dapat dilakukan oleh orang yang memiliki kuasa seperti yang dilakukan tokoh Jose dan seorang bapak.","PeriodicalId":321734,"journal":{"name":"Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36709/bastra.v8i1.156","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

本研究旨在描述“女性魔法”集中的霸权形式。本研究采用描述性质的方法。《Paramadhita Intan》的文学作品研究数据,被认为代表着gramscicilian的霸权形式,尤其是《cerpen》中的一些人物。在霸权主义概念中,葛拉姆斯奇延续了马克思主义概念的传统,强调思想和物质之间的辩证法,强调物质过程与意识之间的辩证法。与马克思不同的是,格拉姆斯奇认为,在社会中,世界思想的多元化一直存在。对Gramsci有效的世界观是一种理性,不仅是权威,而且是动员、振兴和改革的能力。这三种能力是团结,是最决定性和可能的历史基石的建立,即基础设施和超级结构的统一。在控制一个人(物质)之前,首先要控制一个人的思想或意识(抽象)。然而,研究数据的来源来自帕拉马迪莎钻石收集的“女性魔法”叙事文本,提取了三种说法,即“吸血鬼”、“宝丽来图”和“女王”。研究结果表明,在占统治地位的人身上发现了各种形式的霸权。而顺从者毫不抵抗地接受了。简而言之,霸权可以通过强大的人来实现,就像伟大的约瑟和父亲所做的那样。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
PEREMPUAN-PEREMPUAN YANG TAK MEMILIKI KUASA DALAM KUMPULAN CERPEN “SIHIR PEREMPUAN” KARYA INTAN PARAMADITHA (KAJIAN HEGEMONI GRAMSCI)
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk hegemoni dalam kumpulan cerpen “Sihir Perempuan”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data penelitian berupa teks sastra (cerpen) karya Intan Paramadhita yang dianggap merepresentasikan bentuk-bentuk hegemoni Gramscian, terutama pada beberapa tokoh dalam kisah cerpen. Dalam konsep hegemoni, Gramsci melanjutkan tradisi konsep dialektika Marx dan menekankan dialektika antara ide dan material, dialektika antara proses material dengan kesadaran. Namun berbeda dengan Marx, Gramsci meyakini dalam masyarakat selalu terdapat pluralitas pandangan dunia (pluralitas ideologi, pokok yang oleh Bakhtin disebut karnivalisme naratif). Pandangan dunia yang valid bagi Gramsci adalah rasionalitas, tidak sekadar otoritas namun kemampuan memobilisasi, memolitisasi, dan mereformasi. Ketiga kemampuan tersebut merupakan solidaritas, elemen paling menentukan dan memungkinkan terbentuknya blok historis, yaitu kesatuan antara infrastruktur dengan superstruktur. Sebelum menguasai seseorang (materi), terlebih dahulu seseorang harus menguasai pikiran atau kesadaran (abstrak). Sedangkan sumber data penelitian berasal dari narasi teks kumpulan cerpen “Sihir Perempuan” karya Intan Paramaditha, diambil tiga cerpen yaitu “Vampir”, “Misteri Polaroid” dan “Sang Ratu”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ditemukan bentuk-bentuk hegemoni yang dilakukan oleh kaum dominan. Sedangkan kaum subordinat menerima, menyetujui tanpa perlawanan. Pendek kata, hegemoni dapat dilakukan oleh orang yang memiliki kuasa seperti yang dilakukan tokoh Jose dan seorang bapak.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信