{"title":"Potret Tragedi Kanjuruhan Dalam Media Berita Analisis Nomination dan Predication","authors":"Bonifasia Hoar, A. Saifullah, Dadang Sudana","doi":"10.58344/jmi.v2i7.311","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Media pemberitaan tidak secara sederhana mengkonstruksi teks pemberitaan. Teks pemberitaan merupakan konstruski makna yang terbentuk dari ide, pengalaman, perspekif yang mewakili individu atau kelompok tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana representasi tragedi Kanjuruhan dalam media berita melalui analisis konsep nomination dan predication strategi diskursif. Data penelitian adalah wacana berita tragedi Kanjuruhan dalam media Republika dan Aljazeera edisi tanggal 1-2 Oktober 2022. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam konsep nomination, Republika mengutamakan profesionalization, organizational dan orang pada umumnya sebagai aktor sosial sedangkan Aljazeera mengutamakan korban, saksi mata, dan kelurga korban sebagi aktor sosial. Republika memaknai tragedi Kanjuruhan sebagai kerusuhan, musibah, insiden sedangkan Aljazeera memaknai sebagai Indonesia Stadium death, the indonesian stadium football stadium disaster, the deadliest sporting tragedy. Strategi diskursif nomination – action tragedi Kanjuruhan dalam kedua media tersebut adalah turunnya fans ke lapangan dan Polisi menembakan gas airmata. Disii lain Aljazeera lebih banyak membentuk variasi linguistik seperti attacking, pushed, blocked. Potret negatif yang dibangun kedua media tersebut adalah merepresentasikan sikap fans seperti tidak puas, kecwea, drunk, chanting slurs. Adapun representasi negatif kepada pihak penyelenggara dan kepolisian dibangun melalui sajian informasi aturan FIFA.","PeriodicalId":133594,"journal":{"name":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58344/jmi.v2i7.311","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Potret Tragedi Kanjuruhan Dalam Media Berita Analisis Nomination dan Predication
Media pemberitaan tidak secara sederhana mengkonstruksi teks pemberitaan. Teks pemberitaan merupakan konstruski makna yang terbentuk dari ide, pengalaman, perspekif yang mewakili individu atau kelompok tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana representasi tragedi Kanjuruhan dalam media berita melalui analisis konsep nomination dan predication strategi diskursif. Data penelitian adalah wacana berita tragedi Kanjuruhan dalam media Republika dan Aljazeera edisi tanggal 1-2 Oktober 2022. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam konsep nomination, Republika mengutamakan profesionalization, organizational dan orang pada umumnya sebagai aktor sosial sedangkan Aljazeera mengutamakan korban, saksi mata, dan kelurga korban sebagi aktor sosial. Republika memaknai tragedi Kanjuruhan sebagai kerusuhan, musibah, insiden sedangkan Aljazeera memaknai sebagai Indonesia Stadium death, the indonesian stadium football stadium disaster, the deadliest sporting tragedy. Strategi diskursif nomination – action tragedi Kanjuruhan dalam kedua media tersebut adalah turunnya fans ke lapangan dan Polisi menembakan gas airmata. Disii lain Aljazeera lebih banyak membentuk variasi linguistik seperti attacking, pushed, blocked. Potret negatif yang dibangun kedua media tersebut adalah merepresentasikan sikap fans seperti tidak puas, kecwea, drunk, chanting slurs. Adapun representasi negatif kepada pihak penyelenggara dan kepolisian dibangun melalui sajian informasi aturan FIFA.