{"title":"幼儿的情感和宗教智慧","authors":"Nursin Sapil, Fatmawati Umaternate","doi":"10.46339/foramadiahi.v10i2.126","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkembangan emosional bagi anak merupakan sesuatu yang penting bahkan lebih penting dari sekedar kognitif. Para pakar telah meyakini bahwa IQ( kecerdasan otak ) ternyata hanya memberi kontribusi 20% sedangkan yang lainnya, adalah termasuk kecerdasan emosional ( EQ ). Menurut Goleman, kecerdasan intelektual tidak dapat bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa kecerdasan Emosional. Pada anak usia Dini ( O sampai 6 tahun ) atau disebut usia emas, anak-anak belajar dengan perasaannya dan hatinya atau emosinya. Salah satu potensi bawaan yang diberikan sang pencipta adalah kepercayaannya..Mengapa emosi anak berbeda-beda ? Menurut Hawari, perbedaan tersebut dipengaruhi oleh sikap, cara kepribadian orang tua dalam mengasuh dan mendidik anaknya. Menurut prespektif islam, perbedaan tersebut di sebabkan oleh factor genetic, lingkungan, latar belakang pendidikan yang berbeda yang mempengaruhi pola asuh orang tua pada anak. Meskipun berbeda, namun terdapat persamaannya, yakni terangsangnya emosi setiap anak apabila di berikan stimulus. Oleh karena itu, dalam rangka mencerdaskan anak, maka diperlukan pemberian stimulus yang disesuaikan dengan perkembangan emosi anak.","PeriodicalId":241358,"journal":{"name":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KECERDASAN EMOSI DAN AGAMA PADA ANAK USIA DINI\",\"authors\":\"Nursin Sapil, Fatmawati Umaternate\",\"doi\":\"10.46339/foramadiahi.v10i2.126\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Perkembangan emosional bagi anak merupakan sesuatu yang penting bahkan lebih penting dari sekedar kognitif. Para pakar telah meyakini bahwa IQ( kecerdasan otak ) ternyata hanya memberi kontribusi 20% sedangkan yang lainnya, adalah termasuk kecerdasan emosional ( EQ ). Menurut Goleman, kecerdasan intelektual tidak dapat bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa kecerdasan Emosional. Pada anak usia Dini ( O sampai 6 tahun ) atau disebut usia emas, anak-anak belajar dengan perasaannya dan hatinya atau emosinya. Salah satu potensi bawaan yang diberikan sang pencipta adalah kepercayaannya..Mengapa emosi anak berbeda-beda ? Menurut Hawari, perbedaan tersebut dipengaruhi oleh sikap, cara kepribadian orang tua dalam mengasuh dan mendidik anaknya. Menurut prespektif islam, perbedaan tersebut di sebabkan oleh factor genetic, lingkungan, latar belakang pendidikan yang berbeda yang mempengaruhi pola asuh orang tua pada anak. Meskipun berbeda, namun terdapat persamaannya, yakni terangsangnya emosi setiap anak apabila di berikan stimulus. Oleh karena itu, dalam rangka mencerdaskan anak, maka diperlukan pemberian stimulus yang disesuaikan dengan perkembangan emosi anak.\",\"PeriodicalId\":241358,\"journal\":{\"name\":\"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman\",\"volume\":\"105 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-10-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46339/foramadiahi.v10i2.126\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46339/foramadiahi.v10i2.126","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perkembangan emosional bagi anak merupakan sesuatu yang penting bahkan lebih penting dari sekedar kognitif. Para pakar telah meyakini bahwa IQ( kecerdasan otak ) ternyata hanya memberi kontribusi 20% sedangkan yang lainnya, adalah termasuk kecerdasan emosional ( EQ ). Menurut Goleman, kecerdasan intelektual tidak dapat bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa kecerdasan Emosional. Pada anak usia Dini ( O sampai 6 tahun ) atau disebut usia emas, anak-anak belajar dengan perasaannya dan hatinya atau emosinya. Salah satu potensi bawaan yang diberikan sang pencipta adalah kepercayaannya..Mengapa emosi anak berbeda-beda ? Menurut Hawari, perbedaan tersebut dipengaruhi oleh sikap, cara kepribadian orang tua dalam mengasuh dan mendidik anaknya. Menurut prespektif islam, perbedaan tersebut di sebabkan oleh factor genetic, lingkungan, latar belakang pendidikan yang berbeda yang mempengaruhi pola asuh orang tua pada anak. Meskipun berbeda, namun terdapat persamaannya, yakni terangsangnya emosi setiap anak apabila di berikan stimulus. Oleh karena itu, dalam rangka mencerdaskan anak, maka diperlukan pemberian stimulus yang disesuaikan dengan perkembangan emosi anak.