Nur Muhammad Heriyanto, Dolly Priatna, Ismayadi Samsoedin
{"title":"KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN DAN KANDUNGAN KARBON DI HUTAN TEMBAWANG ALAK, SINTANG, KALIMANTAN BARAT","authors":"Nur Muhammad Heriyanto, Dolly Priatna, Ismayadi Samsoedin","doi":"10.55981/bkr.2022.723","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kawasan hutan produksi di Kalimantan Barat sebagian telah terfragmentasi akibat dari usaha perkebunan, hutan tanaman industri, pertambangan, dan lain-lain. Hal ini mengakibatkan hilangnya hutan primer dan menyisakan hutan sekunder, semak belukar, dan areal terbuka. Hutan yang terfragmentasi mengakibatkan keanekaragaman terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur, komposisi vegetasi, potensi biomassa, dan kandungan karbon hutan sekunder di hutan Tembawang Alak, Kalimantan Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2020. Plot penelitian dibuat di hutan sekunder tua dan hutan sekunder muda, berbentuk bujur sangkar ukuran 100x100 m2 (1 ha). Hasil penelitian di hutan sekunder tua tercatat 109 jenis tumbuhan dari 43 suku, pohon berdiameter\n>= 10 cm ada 103 jenis, berjumlah 947 pohon. Pada hutan sekunder muda tercatat 41 jenis tumbuhan dari 24 suku, pohon berdiameter >= 10 cm ada 30 jenis, berjumlah 702 pohon. Jenis yang dominan berturut-turut di hutan sekunder tua adalah prepat (Combretocarpus rotundatus), penduk (Porterandia sp.), dan pelai (Gironniera nervosa). Pada hutan sekunder muda jenis yang dominan berturut-turut adalah ubah (Ilex cymosa), medang (Ptychopyxis sp.), dan kumpang (Knema cinerea). Biomassa dan kandungan karbon tegakan hutan sekunder tua yang berdiameter >= 10 cm yaitu sebesar 306,54 ton/ha atau 144,07 ton C/ha, sedangkan pada hutan sekunder muda sebesar 127,31 ton/ha atau 59,83 ton C/ha.","PeriodicalId":274763,"journal":{"name":"Buletin Kebun Raya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Kebun Raya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55981/bkr.2022.723","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN DAN KANDUNGAN KARBON DI HUTAN TEMBAWANG ALAK, SINTANG, KALIMANTAN BARAT
Kawasan hutan produksi di Kalimantan Barat sebagian telah terfragmentasi akibat dari usaha perkebunan, hutan tanaman industri, pertambangan, dan lain-lain. Hal ini mengakibatkan hilangnya hutan primer dan menyisakan hutan sekunder, semak belukar, dan areal terbuka. Hutan yang terfragmentasi mengakibatkan keanekaragaman terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur, komposisi vegetasi, potensi biomassa, dan kandungan karbon hutan sekunder di hutan Tembawang Alak, Kalimantan Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2020. Plot penelitian dibuat di hutan sekunder tua dan hutan sekunder muda, berbentuk bujur sangkar ukuran 100x100 m2 (1 ha). Hasil penelitian di hutan sekunder tua tercatat 109 jenis tumbuhan dari 43 suku, pohon berdiameter
>= 10 cm ada 103 jenis, berjumlah 947 pohon. Pada hutan sekunder muda tercatat 41 jenis tumbuhan dari 24 suku, pohon berdiameter >= 10 cm ada 30 jenis, berjumlah 702 pohon. Jenis yang dominan berturut-turut di hutan sekunder tua adalah prepat (Combretocarpus rotundatus), penduk (Porterandia sp.), dan pelai (Gironniera nervosa). Pada hutan sekunder muda jenis yang dominan berturut-turut adalah ubah (Ilex cymosa), medang (Ptychopyxis sp.), dan kumpang (Knema cinerea). Biomassa dan kandungan karbon tegakan hutan sekunder tua yang berdiameter >= 10 cm yaitu sebesar 306,54 ton/ha atau 144,07 ton C/ha, sedangkan pada hutan sekunder muda sebesar 127,31 ton/ha atau 59,83 ton C/ha.