精神和 HEXACO 人格对大学生腐败行为强度的影响

Nur Hayati, Fathul lubabin Nuqul
{"title":"精神和 HEXACO 人格对大学生腐败行为强度的影响","authors":"Nur Hayati, Fathul lubabin Nuqul","doi":"10.24854/JPS.V8I1.943","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"INDONESIA: \n \nRendahnya tingkat kejujuran dan nilai moral yang dimiliki masyarakat Indonesia menjadi salah satu pemicu terjadinya korupsi. Di indonesia kasus korupsi diangap sebagai hal yang biasa dan dimaklumi oleh publik. Kasus korupsi tidak hanya terjadi pada kalangan pejabat akan tetapi sudah menyentuh kalangan akademisi seperti mahasiswa. Faktanya dalam praktik keuangan pada salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yaitu meninggikan biaya dalam pelaporan pertanggungjawaban dan penyalahgunaan aset lembaga untuk kepentingan pribadi. Berdasarkan fenomena tersebut maka dapat membentuk perilaku kecurangan pada mahasiswa. Adanya kasus korupsi menggambarkan bahwa korupsi mampu mengalahkan keimanan seseorang. Hal ini menunjukkan lemahnya jiwa spiritualitas sebagai benteng keimanan seseorang. \n \nIntensitas perilaku korupsi merupakan perilaku yang ditandai dengan rendahnya penilaian pada peraturan dan kontrol diri terhadap perilaku korupsi Spiritualitas diartikan sebagai seorang pemimpin yang memiliki nilai untuk mengelola organisasi atau anggotanya sehingga individu tersebut memiliki tujuan hidup. Hexaco personality merupakan struktur kepribadian yang terdiri dari enam dimensi yaitu Honesty-humility (kejujuran dan kerendahan hati) (H), Emotionality (emosional) (E), Extraversion (kenyamanan) (X), Agreeableness (keramahan) (A), Conscientiousness (kesadaran) (C), dan Openness to experience (keterbukaan terhadap pengalaman)(O). \n \nPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh spiritualitas dan hexaco personality terhadap intensitas perilaku korupsi pada mahasiswa. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini menggunkan teknik purposive sampling sejumlah 271 mahasiswa dengan kriteria terdaftar sebagai anggota organisasi intra kampus atau pernah mengelolah keuangan, atau melakukan pelaporan keuangan atau pernah menggunakan fasilitas organisasi untuk kepentingan pribadi. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data menggunakan skala intensitas perilaku korupsi peneliti membuat sendiri berdasarkan Planned Behavior Theory Ajen I (2005), dan mengadaptasi dari Spirituality at work Duchon (2000), Milliman(2003) dan The Hexacon-60A short Measure C. Ashton & Kibeom Lee (2009). \n \nHasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, terdapat pengaruh spiritualitas dan hexaco personality terhadap intensitas perilaku korupsi dengan (F= 20,513 P < 0,05). \n \nENGLISH: \n \nThe low level of honesty and moral values owned by Indonesian society is one of the triggers for corruption. In Indonesia, corruption cases are considered reasonable and understandable by the public. Cases of corruption do not only occur among officials but have touched academics such as students. The fact is in financial practice in one of the Student Activity Units (UKM), namely raising costs in reporting accountability and misuse of institutional assets for personal gain. Based on this phenomenon, it can form cheating behavior in students. The existence of corruption cases illustrates that corruption can defeat one's faith. The result shows the weakness of spirituality as a stronghold of one's faith. \n \nThe intensity of corruption behavior is a behavior characterized by a low assessment of regulations and self-control of corrupt practice. Spirituality is defined as a leader who has the value to manage an organization or its members so that the individual has a purpose in life. Hexaco personality is a personality structure consisting of six dimensions, namely Honesty-Humility (H), Emotionality (E), Extraversion (X), Agreeableness (A), Conscientiousness (C), and Openness to Experience (O). \n \nThis study aims to determine the effect of spirituality and hexaco personality on the intensity of corruption behavior in students. Subjects in this study were students of Malang's Maulana Malik Ibrahim UIN. This study used a purposive sampling technique of 271 students with criteria as member of intra campus organization or have been manging finance, or doing financial reporting or having used organizational facilities for personal. The instruments used in retrieving the data used the intensity scale of corruption behavior made from Planned Behavior Theory Ajen I (2005), adapted from Spirituality at work Duchon (2000), Milliman (2003) and The Hexacon-60 A short Measure C. Ashton & Kibeom Lee (2009) \n \nThe results showed that overall, there was the influence of spirituality and hexaco personality on the intensity of corrupt behavior with (F= 20.513; p < 0,05).","PeriodicalId":311850,"journal":{"name":"Journal Psikogenesis","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Spiritualitas dan HEXACO Personality terhadap Intensitas Perilaku Korupsi pada Mahasiswa\",\"authors\":\"Nur Hayati, Fathul lubabin Nuqul\",\"doi\":\"10.24854/JPS.V8I1.943\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"INDONESIA: \\n \\nRendahnya tingkat kejujuran dan nilai moral yang dimiliki masyarakat Indonesia menjadi salah satu pemicu terjadinya korupsi. Di indonesia kasus korupsi diangap sebagai hal yang biasa dan dimaklumi oleh publik. Kasus korupsi tidak hanya terjadi pada kalangan pejabat akan tetapi sudah menyentuh kalangan akademisi seperti mahasiswa. Faktanya dalam praktik keuangan pada salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yaitu meninggikan biaya dalam pelaporan pertanggungjawaban dan penyalahgunaan aset lembaga untuk kepentingan pribadi. Berdasarkan fenomena tersebut maka dapat membentuk perilaku kecurangan pada mahasiswa. Adanya kasus korupsi menggambarkan bahwa korupsi mampu mengalahkan keimanan seseorang. Hal ini menunjukkan lemahnya jiwa spiritualitas sebagai benteng keimanan seseorang. \\n \\nIntensitas perilaku korupsi merupakan perilaku yang ditandai dengan rendahnya penilaian pada peraturan dan kontrol diri terhadap perilaku korupsi Spiritualitas diartikan sebagai seorang pemimpin yang memiliki nilai untuk mengelola organisasi atau anggotanya sehingga individu tersebut memiliki tujuan hidup. Hexaco personality merupakan struktur kepribadian yang terdiri dari enam dimensi yaitu Honesty-humility (kejujuran dan kerendahan hati) (H), Emotionality (emosional) (E), Extraversion (kenyamanan) (X), Agreeableness (keramahan) (A), Conscientiousness (kesadaran) (C), dan Openness to experience (keterbukaan terhadap pengalaman)(O). \\n \\nPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh spiritualitas dan hexaco personality terhadap intensitas perilaku korupsi pada mahasiswa. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini menggunkan teknik purposive sampling sejumlah 271 mahasiswa dengan kriteria terdaftar sebagai anggota organisasi intra kampus atau pernah mengelolah keuangan, atau melakukan pelaporan keuangan atau pernah menggunakan fasilitas organisasi untuk kepentingan pribadi. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data menggunakan skala intensitas perilaku korupsi peneliti membuat sendiri berdasarkan Planned Behavior Theory Ajen I (2005), dan mengadaptasi dari Spirituality at work Duchon (2000), Milliman(2003) dan The Hexacon-60A short Measure C. Ashton & Kibeom Lee (2009). \\n \\nHasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, terdapat pengaruh spiritualitas dan hexaco personality terhadap intensitas perilaku korupsi dengan (F= 20,513 P < 0,05). \\n \\nENGLISH: \\n \\nThe low level of honesty and moral values owned by Indonesian society is one of the triggers for corruption. In Indonesia, corruption cases are considered reasonable and understandable by the public. Cases of corruption do not only occur among officials but have touched academics such as students. The fact is in financial practice in one of the Student Activity Units (UKM), namely raising costs in reporting accountability and misuse of institutional assets for personal gain. Based on this phenomenon, it can form cheating behavior in students. The existence of corruption cases illustrates that corruption can defeat one's faith. The result shows the weakness of spirituality as a stronghold of one's faith. \\n \\nThe intensity of corruption behavior is a behavior characterized by a low assessment of regulations and self-control of corrupt practice. Spirituality is defined as a leader who has the value to manage an organization or its members so that the individual has a purpose in life. Hexaco personality is a personality structure consisting of six dimensions, namely Honesty-Humility (H), Emotionality (E), Extraversion (X), Agreeableness (A), Conscientiousness (C), and Openness to Experience (O). \\n \\nThis study aims to determine the effect of spirituality and hexaco personality on the intensity of corruption behavior in students. Subjects in this study were students of Malang's Maulana Malik Ibrahim UIN. This study used a purposive sampling technique of 271 students with criteria as member of intra campus organization or have been manging finance, or doing financial reporting or having used organizational facilities for personal. The instruments used in retrieving the data used the intensity scale of corruption behavior made from Planned Behavior Theory Ajen I (2005), adapted from Spirituality at work Duchon (2000), Milliman (2003) and The Hexacon-60 A short Measure C. Ashton & Kibeom Lee (2009) \\n \\nThe results showed that overall, there was the influence of spirituality and hexaco personality on the intensity of corrupt behavior with (F= 20.513; p < 0,05).\",\"PeriodicalId\":311850,\"journal\":{\"name\":\"Journal Psikogenesis\",\"volume\":\"23 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-07-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal Psikogenesis\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24854/JPS.V8I1.943\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Psikogenesis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24854/JPS.V8I1.943","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

印度尼西亚: 印尼社会的诚信和道德观念淡薄是腐败的诱因之一。在印尼,腐败案件被认为是司空见惯的事情,并得到公众的容忍。腐败案件不仅发生在官员身上,也触及到学生等学术界人士。事实是,在一个学生活动单位(UKM)的财务行为中,即在责任报告中增加成本和滥用机构资产谋取私利。基于这种现象,会在学生中形成欺诈行为。腐败案件的存在说明,腐败会打败一个人的信仰。这说明作为信仰堡垒的精神力量是薄弱的。 腐败行为的强度是指对腐败行为的规章制度和自我控制能力评估较低的行为。 精神力量被定义为具有管理组织或其成员的价值观的领导者,从而使个人具有人生目标。Hexaco 人格是由六个维度组成的人格结构,即诚实-谦逊(诚实和谦逊)(H)、情感(情感)(E)、外向(舒适)(X)、合意(友好)(A)、认真(意识)(C)和经验开放(O)。 本研究旨在确定精神性和六角人格对学生腐败行为强度的影响。研究对象为马兰大学(UIN Maulana Malik Ibrahim Malang)的学生。本研究采用目的性抽样技术,从271名学生中抽取样本,标准是注册为校内组织成员,或曾管理财务,或曾做财务报告,或曾利用组织设施谋取私利。数据收集所使用的工具是研究者根据计划行为理论 Ajen I(2005 年)自行编制的腐败行为强度量表,该量表改编自工作中的精神生活 Duchon(2000 年)、Milliman(2003 年)和 Hexacon-60A 短量表 C。Ashton & Kibeom Lee (2009)。 结果表明,总体而言,精神信仰和六角人格对腐败行为的强度有影响(F = 20.513 P < 0.05)。 ENGLISH.MENGLISH.COM 印尼社会的诚信和道德价值观水平较低,这是腐败的诱因之一。在印尼,腐败案件被公众认为是合理和可以理解的。腐败案件不仅发生在官员身上,也涉及到学生等学术界人士。其中一个学生活动单位(UKM)的财务实践就是一例,即提高报告问责成本和滥用机构资产谋取私利。基于这种现象,会形成学生的作弊行为。腐败案件的存在说明,腐败会使人丧失信仰。结果表明,作为信仰堡垒的精神力量是薄弱的。 腐败行为的强度是指对腐败行为的规章制度和自我控制能力评估较低的行为。精神力量被定义为具有管理组织或其成员的价值,从而使个人拥有人生目标的领导者。Hexaco 人格是一种由六个维度组成的人格结构,即诚实-谦逊(H)、情感(E)、外向(X)、合意(A)、认真(C)和经验开放(O)。 本研究旨在确定精神性和六角人格对学生腐败行为强度的影响。研究对象为马朗毛拉纳-马利克-易卜拉欣大学(Malang's Maulana Malik Ibrahim UIN)的学生。本研究采用了目的性抽样技术,对 271 名学生进行了抽样调查,标准是他们是校内组织的成员,或曾管理财务,或曾做财务报告,或曾将组织设施用于个人用途。检索数据时使用的工具包括根据计划行为理论 Ajen I(2005 年)制定的腐败行为强度量表、改编自工作中的灵性 Duchon(2000 年)、Milliman(2003 年)和 Hexacon-60 A 短量表 C。Ashton & Kibeom Lee (2009) 结果表明,总体而言,精神和六角人格对腐败行为强度有影响(F= 20.513;P < 0.05)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Pengaruh Spiritualitas dan HEXACO Personality terhadap Intensitas Perilaku Korupsi pada Mahasiswa
INDONESIA: Rendahnya tingkat kejujuran dan nilai moral yang dimiliki masyarakat Indonesia menjadi salah satu pemicu terjadinya korupsi. Di indonesia kasus korupsi diangap sebagai hal yang biasa dan dimaklumi oleh publik. Kasus korupsi tidak hanya terjadi pada kalangan pejabat akan tetapi sudah menyentuh kalangan akademisi seperti mahasiswa. Faktanya dalam praktik keuangan pada salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yaitu meninggikan biaya dalam pelaporan pertanggungjawaban dan penyalahgunaan aset lembaga untuk kepentingan pribadi. Berdasarkan fenomena tersebut maka dapat membentuk perilaku kecurangan pada mahasiswa. Adanya kasus korupsi menggambarkan bahwa korupsi mampu mengalahkan keimanan seseorang. Hal ini menunjukkan lemahnya jiwa spiritualitas sebagai benteng keimanan seseorang. Intensitas perilaku korupsi merupakan perilaku yang ditandai dengan rendahnya penilaian pada peraturan dan kontrol diri terhadap perilaku korupsi Spiritualitas diartikan sebagai seorang pemimpin yang memiliki nilai untuk mengelola organisasi atau anggotanya sehingga individu tersebut memiliki tujuan hidup. Hexaco personality merupakan struktur kepribadian yang terdiri dari enam dimensi yaitu Honesty-humility (kejujuran dan kerendahan hati) (H), Emotionality (emosional) (E), Extraversion (kenyamanan) (X), Agreeableness (keramahan) (A), Conscientiousness (kesadaran) (C), dan Openness to experience (keterbukaan terhadap pengalaman)(O). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh spiritualitas dan hexaco personality terhadap intensitas perilaku korupsi pada mahasiswa. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini menggunkan teknik purposive sampling sejumlah 271 mahasiswa dengan kriteria terdaftar sebagai anggota organisasi intra kampus atau pernah mengelolah keuangan, atau melakukan pelaporan keuangan atau pernah menggunakan fasilitas organisasi untuk kepentingan pribadi. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data menggunakan skala intensitas perilaku korupsi peneliti membuat sendiri berdasarkan Planned Behavior Theory Ajen I (2005), dan mengadaptasi dari Spirituality at work Duchon (2000), Milliman(2003) dan The Hexacon-60A short Measure C. Ashton & Kibeom Lee (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, terdapat pengaruh spiritualitas dan hexaco personality terhadap intensitas perilaku korupsi dengan (F= 20,513 P < 0,05). ENGLISH: The low level of honesty and moral values owned by Indonesian society is one of the triggers for corruption. In Indonesia, corruption cases are considered reasonable and understandable by the public. Cases of corruption do not only occur among officials but have touched academics such as students. The fact is in financial practice in one of the Student Activity Units (UKM), namely raising costs in reporting accountability and misuse of institutional assets for personal gain. Based on this phenomenon, it can form cheating behavior in students. The existence of corruption cases illustrates that corruption can defeat one's faith. The result shows the weakness of spirituality as a stronghold of one's faith. The intensity of corruption behavior is a behavior characterized by a low assessment of regulations and self-control of corrupt practice. Spirituality is defined as a leader who has the value to manage an organization or its members so that the individual has a purpose in life. Hexaco personality is a personality structure consisting of six dimensions, namely Honesty-Humility (H), Emotionality (E), Extraversion (X), Agreeableness (A), Conscientiousness (C), and Openness to Experience (O). This study aims to determine the effect of spirituality and hexaco personality on the intensity of corruption behavior in students. Subjects in this study were students of Malang's Maulana Malik Ibrahim UIN. This study used a purposive sampling technique of 271 students with criteria as member of intra campus organization or have been manging finance, or doing financial reporting or having used organizational facilities for personal. The instruments used in retrieving the data used the intensity scale of corruption behavior made from Planned Behavior Theory Ajen I (2005), adapted from Spirituality at work Duchon (2000), Milliman (2003) and The Hexacon-60 A short Measure C. Ashton & Kibeom Lee (2009) The results showed that overall, there was the influence of spirituality and hexaco personality on the intensity of corrupt behavior with (F= 20.513; p < 0,05).
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信