{"title":"在万隆助产士执业期间,磷虾母亲在产前护理伤口的妙语","authors":"Hani Oktafiani, Iceu Mulyati, Meda Yuliani","doi":"10.37294/jrkn.v6i1.358","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Morbiditas nifas semakin meningkat dengan adanya luka jalan lahir. Salah satunya adalah ruptur perineum pada persalinan normal yang mencapai 88.9%. Akibat penatalaksanaan yang tidak sesuai akan berdampak pada timbulnya keterbatasan mobilitas dan juga infeksi, oleh sebab itu upaya pendampingan bagi ibu nifas khususnya dengan riwayat luka perineum perlu mendapatkan perhatian. Agar tercapainya penyembuhan tanpa komplikasi pada ibu. Ekstrak clitoria ternatea atau bunga telang memiliki kandungan antiimflamasi yang memiliki kemampuan analgesi yang mempengaruhi sistem syaraf untuk menghambat sinyal nyeri ke otak dan memberikan efek penyembuhan luka. Bunga berwarna cantik yang memiliki beragam manfaat kesehatan ini sudah sangat populer namun demikian pemanfaatannya dalam ranah asuhan kebidanan khususnya masa nifas masih belum banyak diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian ekstrak bunga telang terhadap penyembuhan luka perienum, adapun ekstrak bunga telang yang digunakan dalam dua bentuk sediaan yaitu infus water untuk di konsumsi dan larutan yang akan dipergunakan saat melakukan pulva hygien (cebok). Metode kuasi ekperimen pada 2 kelompok ibu nifas dengan riwayat luka perineum grade II. Hasil penelitian diperoleh skala nyeri pada ibu nifas kedua kelompok sebelum dilakukan intervensi yaitu skala nyeri ringan, sedang dan berat, sedangkan waktu penyembuhan luka perineum pada kedua kelompok bervariasi antara 5-10 hari. Penyembuhan luka pada kelompok kontrol 7-10 hari dan pada kelompok intervensi 5-7 hari, artinya pemberian bunga telang secara dikonsumsi dan juga dijadikan larutan pulva hygiene lebih efektif dalam perawatan luka perineum ibu nifas. Hasil analisis dengan uji mann withney diperoleh nilai p 0,000 dengan kesimpulannya terdapat pengaruh pemberian bunga telang terhadap penyembuhan luka perineum. Saran diperlukan bentuk sediaan lain dari bunga telang utuk dimanfaatkan pada penelitian selanjutnya\nKata Kunci: Perwatan perieneum, nifas, bunga telang\n ","PeriodicalId":155429,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Nasional","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PEMANFAATAN BUNGAN TELANG DALAM PERAWATAN LUKA PERINEUM IBU NIFAS DI PRAKTIK BIDAN KOTA BANDUNG\",\"authors\":\"Hani Oktafiani, Iceu Mulyati, Meda Yuliani\",\"doi\":\"10.37294/jrkn.v6i1.358\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Morbiditas nifas semakin meningkat dengan adanya luka jalan lahir. Salah satunya adalah ruptur perineum pada persalinan normal yang mencapai 88.9%. Akibat penatalaksanaan yang tidak sesuai akan berdampak pada timbulnya keterbatasan mobilitas dan juga infeksi, oleh sebab itu upaya pendampingan bagi ibu nifas khususnya dengan riwayat luka perineum perlu mendapatkan perhatian. Agar tercapainya penyembuhan tanpa komplikasi pada ibu. Ekstrak clitoria ternatea atau bunga telang memiliki kandungan antiimflamasi yang memiliki kemampuan analgesi yang mempengaruhi sistem syaraf untuk menghambat sinyal nyeri ke otak dan memberikan efek penyembuhan luka. Bunga berwarna cantik yang memiliki beragam manfaat kesehatan ini sudah sangat populer namun demikian pemanfaatannya dalam ranah asuhan kebidanan khususnya masa nifas masih belum banyak diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian ekstrak bunga telang terhadap penyembuhan luka perienum, adapun ekstrak bunga telang yang digunakan dalam dua bentuk sediaan yaitu infus water untuk di konsumsi dan larutan yang akan dipergunakan saat melakukan pulva hygien (cebok). Metode kuasi ekperimen pada 2 kelompok ibu nifas dengan riwayat luka perineum grade II. Hasil penelitian diperoleh skala nyeri pada ibu nifas kedua kelompok sebelum dilakukan intervensi yaitu skala nyeri ringan, sedang dan berat, sedangkan waktu penyembuhan luka perineum pada kedua kelompok bervariasi antara 5-10 hari. Penyembuhan luka pada kelompok kontrol 7-10 hari dan pada kelompok intervensi 5-7 hari, artinya pemberian bunga telang secara dikonsumsi dan juga dijadikan larutan pulva hygiene lebih efektif dalam perawatan luka perineum ibu nifas. Hasil analisis dengan uji mann withney diperoleh nilai p 0,000 dengan kesimpulannya terdapat pengaruh pemberian bunga telang terhadap penyembuhan luka perineum. Saran diperlukan bentuk sediaan lain dari bunga telang utuk dimanfaatkan pada penelitian selanjutnya\\nKata Kunci: Perwatan perieneum, nifas, bunga telang\\n \",\"PeriodicalId\":155429,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Riset Kesehatan Nasional\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-04-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Riset Kesehatan Nasional\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37294/jrkn.v6i1.358\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Kesehatan Nasional","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37294/jrkn.v6i1.358","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PEMANFAATAN BUNGAN TELANG DALAM PERAWATAN LUKA PERINEUM IBU NIFAS DI PRAKTIK BIDAN KOTA BANDUNG
Morbiditas nifas semakin meningkat dengan adanya luka jalan lahir. Salah satunya adalah ruptur perineum pada persalinan normal yang mencapai 88.9%. Akibat penatalaksanaan yang tidak sesuai akan berdampak pada timbulnya keterbatasan mobilitas dan juga infeksi, oleh sebab itu upaya pendampingan bagi ibu nifas khususnya dengan riwayat luka perineum perlu mendapatkan perhatian. Agar tercapainya penyembuhan tanpa komplikasi pada ibu. Ekstrak clitoria ternatea atau bunga telang memiliki kandungan antiimflamasi yang memiliki kemampuan analgesi yang mempengaruhi sistem syaraf untuk menghambat sinyal nyeri ke otak dan memberikan efek penyembuhan luka. Bunga berwarna cantik yang memiliki beragam manfaat kesehatan ini sudah sangat populer namun demikian pemanfaatannya dalam ranah asuhan kebidanan khususnya masa nifas masih belum banyak diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian ekstrak bunga telang terhadap penyembuhan luka perienum, adapun ekstrak bunga telang yang digunakan dalam dua bentuk sediaan yaitu infus water untuk di konsumsi dan larutan yang akan dipergunakan saat melakukan pulva hygien (cebok). Metode kuasi ekperimen pada 2 kelompok ibu nifas dengan riwayat luka perineum grade II. Hasil penelitian diperoleh skala nyeri pada ibu nifas kedua kelompok sebelum dilakukan intervensi yaitu skala nyeri ringan, sedang dan berat, sedangkan waktu penyembuhan luka perineum pada kedua kelompok bervariasi antara 5-10 hari. Penyembuhan luka pada kelompok kontrol 7-10 hari dan pada kelompok intervensi 5-7 hari, artinya pemberian bunga telang secara dikonsumsi dan juga dijadikan larutan pulva hygiene lebih efektif dalam perawatan luka perineum ibu nifas. Hasil analisis dengan uji mann withney diperoleh nilai p 0,000 dengan kesimpulannya terdapat pengaruh pemberian bunga telang terhadap penyembuhan luka perineum. Saran diperlukan bentuk sediaan lain dari bunga telang utuk dimanfaatkan pada penelitian selanjutnya
Kata Kunci: Perwatan perieneum, nifas, bunga telang