{"title":"Hubungan Posisi Bersalin, Berat Bayi dan Lama Persalinan dengan Rupture Perineum di RSIA Citra Insani Bogor Tahun 2021","authors":"Vivi Sudiarsih","doi":"10.53801/jipki.v2i2.61","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Ruptur perineum menjadi penyebab perdarahan ibu postpartum. Perdarahan postpartum menjadi penyebab utama 40% kematian ibu di Indonesia. Ruptur perineum yang dilakukan dengan episiotomi itu sendiri harus dilakukan atas indikasi antara lain: bayi besar, perineum kaku, persalinan yang kelainan letak, persalinan dengan menggunakan alat baik forceps maupun vacuum. Di Asia kejadian ruptur perineum cukup banyak terjadi, 50% dari kejadian robekan perineum di dunia terjadi diAsia. Di Indonesia ruptur perineum dialami oleh 75% ibu melahirkan pervaginam. \nTujuan: Untuk mengetahui hubungan posisi bersalin, berat bayi lahir dan lamanya persalinan dengan ruptur perineum pada Persalinan Normal di RS Citra Insani Bogor tahun 2021.\nMetode: Metode penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin secara normal di RSIA Citra Insani Bogor tahun 2021 dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling, dengan pengambilan sampel tertentu dan pengumpulan data menggunakan lembar ceklis. Uji statistik yang digunakan yaitu uji stastitik Chi-square.\nHasil: Hasil uji menunjukan bahwa hubungan antara posisi bersalin dengan rupture perineum ditandai dengan p-value sebesar 0.000. Hubungan berat bayi dengan rupture perineum ditandai dengan p-value sebesar 0.030. Hubungan Lama persalinan dengan rupture perineum ditandai dengan p-value sebesar 0.000.\nKesimpulan: Terdapat hubungan antara posisi bersalin, berat bayi lahir, dan lama persalinan terhadap rupture perineum.","PeriodicalId":308484,"journal":{"name":"Jurnal Interprofesi Kesehatan Indonesia","volume":"119 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Interprofesi Kesehatan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53801/jipki.v2i2.61","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
前言:产后出血的原因是产后出血。产后出血是印尼40%母亲死亡的主要原因。皮育骨切除术本身必须根据以下指示进行:大婴儿、僵硬的婴儿、有缺陷的分娩、用镊子和真空工具分娩。在亚洲,事故发生率相当高,世界上50%的疤痕撕裂都是他杀的。在印度尼西亚,ruptur是由75%的产妇间皮额进行的。目的:2021年,在Insani Bogor RS,了解分娩、出生重量和分娩周期与自然分娩的周期、产婴周期及其持续时间。方法:本研究方法是跨分段设计的定量方法。研究对象是2021年RSIA Insani Citra of物的所有正常产妇,采用的是总抽样技术,通过检查单进行抽样采集和数据采集。用于Chi-square stastitik测试的统计数据。结果:检查结果显示,阵型与胎位与胎位之间的关系为p值为000。婴儿与贝类的重性关系为p值为0.030。产后与产后的旧关系为p值为000。结论:分娩、婴儿出生的体重和分娩时间长短之间存在联系。
Hubungan Posisi Bersalin, Berat Bayi dan Lama Persalinan dengan Rupture Perineum di RSIA Citra Insani Bogor Tahun 2021
Pendahuluan: Ruptur perineum menjadi penyebab perdarahan ibu postpartum. Perdarahan postpartum menjadi penyebab utama 40% kematian ibu di Indonesia. Ruptur perineum yang dilakukan dengan episiotomi itu sendiri harus dilakukan atas indikasi antara lain: bayi besar, perineum kaku, persalinan yang kelainan letak, persalinan dengan menggunakan alat baik forceps maupun vacuum. Di Asia kejadian ruptur perineum cukup banyak terjadi, 50% dari kejadian robekan perineum di dunia terjadi diAsia. Di Indonesia ruptur perineum dialami oleh 75% ibu melahirkan pervaginam.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan posisi bersalin, berat bayi lahir dan lamanya persalinan dengan ruptur perineum pada Persalinan Normal di RS Citra Insani Bogor tahun 2021.
Metode: Metode penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin secara normal di RSIA Citra Insani Bogor tahun 2021 dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling, dengan pengambilan sampel tertentu dan pengumpulan data menggunakan lembar ceklis. Uji statistik yang digunakan yaitu uji stastitik Chi-square.
Hasil: Hasil uji menunjukan bahwa hubungan antara posisi bersalin dengan rupture perineum ditandai dengan p-value sebesar 0.000. Hubungan berat bayi dengan rupture perineum ditandai dengan p-value sebesar 0.030. Hubungan Lama persalinan dengan rupture perineum ditandai dengan p-value sebesar 0.000.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara posisi bersalin, berat bayi lahir, dan lama persalinan terhadap rupture perineum.