Andi Fitri Farwati, Muhammad Ikhtiar, Nur Ulmy Mahmud
{"title":"Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seksual Remaja Di SMAN 2 Kabupaten Bone","authors":"Andi Fitri Farwati, Muhammad Ikhtiar, Nur Ulmy Mahmud","doi":"10.33096/woph.v4i3.788","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masa remaja adalah masa transisi antara masa kecil dan masa kanak-kanak. Kehidupan dewasa dicirikan oleh pertumbuhan biologis dan psikologis. Ciri-ciri biologisnya adalah pertumbuhan dan perkembangan primer seks, psikologis ditandai dengan sikap dan perasaan, keinginan dan emosi yang tidak stabil atau berubah-ubah. Masa peralihan perkembangan dan pertumbuhan yang dihadapi oleh remaja akibat berbagai perubahan fisik, sosial, emosional yang semuanya itu akan menimbulkan rasa cemas dan ketidaknyamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja di SMAN 2 Bone Tahun 2021. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling yaitu 185 siswa/siswi. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95% (alpha=0.05). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku seksual pada remaja diperoleh bahwa nilai p value = 0,723>0,005. Tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku seksual pada remaja (p value = 0,707>0,005). Ada hubungan yang bermakna antara peran teman sebaya dengan perilaku seksual remaja (p value =0,000<0,005). Ada hubungan antara peran media massa dengan perilaku seksual remaja (p value =0,000<0,005). Penelitian ini menyarankan agar para remaja dapat meningkatkan pengetahuan seks, sikap yang positif, memilih teman dengan selektif dan mencari informasi yang baik dan akurat agar tidak terpengaruh terhadap perilaku seksual pada remaja. Dan diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memasukkan kurikulum kesehatan reproduksi yang akan diberikan kepada siswa-siswi melalui bimbingan konseling yang tepat dan terarah.","PeriodicalId":208221,"journal":{"name":"Window of Public Health Journal","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Window of Public Health Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33096/woph.v4i3.788","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seksual Remaja Di SMAN 2 Kabupaten Bone
Masa remaja adalah masa transisi antara masa kecil dan masa kanak-kanak. Kehidupan dewasa dicirikan oleh pertumbuhan biologis dan psikologis. Ciri-ciri biologisnya adalah pertumbuhan dan perkembangan primer seks, psikologis ditandai dengan sikap dan perasaan, keinginan dan emosi yang tidak stabil atau berubah-ubah. Masa peralihan perkembangan dan pertumbuhan yang dihadapi oleh remaja akibat berbagai perubahan fisik, sosial, emosional yang semuanya itu akan menimbulkan rasa cemas dan ketidaknyamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja di SMAN 2 Bone Tahun 2021. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling yaitu 185 siswa/siswi. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95% (alpha=0.05). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku seksual pada remaja diperoleh bahwa nilai p value = 0,723>0,005. Tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku seksual pada remaja (p value = 0,707>0,005). Ada hubungan yang bermakna antara peran teman sebaya dengan perilaku seksual remaja (p value =0,000<0,005). Ada hubungan antara peran media massa dengan perilaku seksual remaja (p value =0,000<0,005). Penelitian ini menyarankan agar para remaja dapat meningkatkan pengetahuan seks, sikap yang positif, memilih teman dengan selektif dan mencari informasi yang baik dan akurat agar tidak terpengaruh terhadap perilaku seksual pada remaja. Dan diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memasukkan kurikulum kesehatan reproduksi yang akan diberikan kepada siswa-siswi melalui bimbingan konseling yang tepat dan terarah.