{"title":"路得妇女在巴比伦流亡后犹太社会的多元文化文化中所扮演的角色","authors":"R. B. Viktorahadi","doi":"10.24235/EQUALITA.V3I1.8353","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hidup sebagai orang asing menjadi masalah besar dan kompleks dalam sejarah manusia, termasuk dalam Perjanjian Lama. Kitab Rut menjadi salah satu kitab yang memuat narasi tentang hidup sebagai orang asing. Elimelekh dan keluarganya hidup sebagai orang asing di tanah Moab. Selanjutnya Rut yang mengikuti dengan ibu mertuanya, hidup sebagai orang asing di Yehuda, kampung halaman ibu mertuanya tersebut. Kondisi sebagai orang asing itu tidak membuat Rut takut. Sebaliknya, ia menunjukkan keberanian untuk membuka diri dan beradaptasi dengan budaya baru tempatnya hidup sekarang. Tindakannya menjadi inspirasi untuk menumbuhkan semangat pluralisme dan multikulturalisme. Melalui analisis kritis dalam penelitian ini, pembaca dapat melihat bagaimana benih eksklusivisme dan radikalisme muncul di masa pasca-pembuangan di antara bangsa Yahudi. Akan tetapi, keberanian perempuan Rut menjadi cahaya yang menerangi kegelapan eksklusivitas menuju perayaan atas multikulturalisme. Pembaca dapat mengambil inspirasi dari hidup Rut untuk membuka diri terhadap keragaman dan multikulturalisme. Tindakannya sekaligus menjadi inspirasi untuk mengarusutamakan semangat multikulturalisme.","PeriodicalId":293972,"journal":{"name":"Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERAN PEREMPUAN RUT DALAM PENGARUSUTAMAAN MULTIKULTURALITAS PADA MASYARAKAT YAHUDI PASCA-PEMBUANGAN BABILONIA\",\"authors\":\"R. B. Viktorahadi\",\"doi\":\"10.24235/EQUALITA.V3I1.8353\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Hidup sebagai orang asing menjadi masalah besar dan kompleks dalam sejarah manusia, termasuk dalam Perjanjian Lama. Kitab Rut menjadi salah satu kitab yang memuat narasi tentang hidup sebagai orang asing. Elimelekh dan keluarganya hidup sebagai orang asing di tanah Moab. Selanjutnya Rut yang mengikuti dengan ibu mertuanya, hidup sebagai orang asing di Yehuda, kampung halaman ibu mertuanya tersebut. Kondisi sebagai orang asing itu tidak membuat Rut takut. Sebaliknya, ia menunjukkan keberanian untuk membuka diri dan beradaptasi dengan budaya baru tempatnya hidup sekarang. Tindakannya menjadi inspirasi untuk menumbuhkan semangat pluralisme dan multikulturalisme. Melalui analisis kritis dalam penelitian ini, pembaca dapat melihat bagaimana benih eksklusivisme dan radikalisme muncul di masa pasca-pembuangan di antara bangsa Yahudi. Akan tetapi, keberanian perempuan Rut menjadi cahaya yang menerangi kegelapan eksklusivitas menuju perayaan atas multikulturalisme. Pembaca dapat mengambil inspirasi dari hidup Rut untuk membuka diri terhadap keragaman dan multikulturalisme. Tindakannya sekaligus menjadi inspirasi untuk mengarusutamakan semangat multikulturalisme.\",\"PeriodicalId\":293972,\"journal\":{\"name\":\"Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24235/EQUALITA.V3I1.8353\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24235/EQUALITA.V3I1.8353","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PERAN PEREMPUAN RUT DALAM PENGARUSUTAMAAN MULTIKULTURALITAS PADA MASYARAKAT YAHUDI PASCA-PEMBUANGAN BABILONIA
Hidup sebagai orang asing menjadi masalah besar dan kompleks dalam sejarah manusia, termasuk dalam Perjanjian Lama. Kitab Rut menjadi salah satu kitab yang memuat narasi tentang hidup sebagai orang asing. Elimelekh dan keluarganya hidup sebagai orang asing di tanah Moab. Selanjutnya Rut yang mengikuti dengan ibu mertuanya, hidup sebagai orang asing di Yehuda, kampung halaman ibu mertuanya tersebut. Kondisi sebagai orang asing itu tidak membuat Rut takut. Sebaliknya, ia menunjukkan keberanian untuk membuka diri dan beradaptasi dengan budaya baru tempatnya hidup sekarang. Tindakannya menjadi inspirasi untuk menumbuhkan semangat pluralisme dan multikulturalisme. Melalui analisis kritis dalam penelitian ini, pembaca dapat melihat bagaimana benih eksklusivisme dan radikalisme muncul di masa pasca-pembuangan di antara bangsa Yahudi. Akan tetapi, keberanian perempuan Rut menjadi cahaya yang menerangi kegelapan eksklusivitas menuju perayaan atas multikulturalisme. Pembaca dapat mengambil inspirasi dari hidup Rut untuk membuka diri terhadap keragaman dan multikulturalisme. Tindakannya sekaligus menjadi inspirasi untuk mengarusutamakan semangat multikulturalisme.