{"title":"东盟规范与促进性别平等的人类安全","authors":"H. Kim, L. Arnakim, E. Prihatini, G. P. Dewi","doi":"10.20473/jgs.17.1.2023.73-100","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) has instrumentalized gender equality to present itself as a responsible regional organization accommodating universal norms. However, there is an ontological gap between ASEAN and UN-led programs derived from the inconsistency between intrinsic and extrinsic motivation toward universal norms. This study argues that the inefficiency of ASEAN in pursuing gender equality is primarily attributed to the practice matter of ASEAN. Using primary and secondary data collected through various means, this paper finds that ASEAN efforts on gender equality were mainly raised in declarations and conferences. ASEAN is a particularly important agent in promoting gender-responsive human security, given the nature of challenges and the political and economic limitations of ASEAN member states. It also tends to be a good global citizen as a norm entrepreneur by promoting universal norms and involving global programs led by the UN, such as Millennium Development Goals (MDGs) and Sustainable Development Goals (SDGs). \nKeywords: ASEAN norms, ASEAN community, gender equality, human security, and norm entrepreneur\n \nAssociation of Southeast Asian Nations (ASEAN) telah melembagakan kesetaraan gender untuk menampilkan dirinya sebagai organisasi regional yang bertanggung jawab mengakomodasi norma-norma universal. Namun, terdapat kesenjangan ontologis antara program-program yang dipimpin ASEAN dan PBB, yang berasal dari inkonsistensi antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap norma-norma universal. Studi ini berpendapat bahwa inefisiensi ASEAN dalam mengejar kesetaraan gender sebagian besar dikaitkan dengan masalah praktik ASEAN. Dengan menggunakan data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui berbagai sumber, makalah ini menemukan bahwa upaya ASEAN dalam kesetaraan gender secara umum diangkat dalam deklarasi dan konferensi. ASEAN adalah agen yang sangat penting dalam mempromosikan keamanan manusia yang responsif gender, mengingat sifat tantangan dan keterbatasan politik dan ekonomi negara-negara anggota ASEAN. Hal ini juga cenderung menjadi warga dunia yang baik sebagai norm entrepreneur dengan mempromosikan norma-norma universal dan melibatkan program global yang dipimpin oleh PBB seperti Millennium Development Goals (MDGs) dan Sustainable Development Goals (SDGs).\nKata-kata kunci: ASEAN norms, komunitas ASEAN, kesetaraan gender, keamanan manusia, dan norm entrepreneur","PeriodicalId":243676,"journal":{"name":"Jurnal Global & Strategis","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ASEAN Norms and Gender-Responsive Human security\",\"authors\":\"H. Kim, L. Arnakim, E. Prihatini, G. P. Dewi\",\"doi\":\"10.20473/jgs.17.1.2023.73-100\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) has instrumentalized gender equality to present itself as a responsible regional organization accommodating universal norms. However, there is an ontological gap between ASEAN and UN-led programs derived from the inconsistency between intrinsic and extrinsic motivation toward universal norms. This study argues that the inefficiency of ASEAN in pursuing gender equality is primarily attributed to the practice matter of ASEAN. Using primary and secondary data collected through various means, this paper finds that ASEAN efforts on gender equality were mainly raised in declarations and conferences. ASEAN is a particularly important agent in promoting gender-responsive human security, given the nature of challenges and the political and economic limitations of ASEAN member states. It also tends to be a good global citizen as a norm entrepreneur by promoting universal norms and involving global programs led by the UN, such as Millennium Development Goals (MDGs) and Sustainable Development Goals (SDGs). \\nKeywords: ASEAN norms, ASEAN community, gender equality, human security, and norm entrepreneur\\n \\nAssociation of Southeast Asian Nations (ASEAN) telah melembagakan kesetaraan gender untuk menampilkan dirinya sebagai organisasi regional yang bertanggung jawab mengakomodasi norma-norma universal. Namun, terdapat kesenjangan ontologis antara program-program yang dipimpin ASEAN dan PBB, yang berasal dari inkonsistensi antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap norma-norma universal. Studi ini berpendapat bahwa inefisiensi ASEAN dalam mengejar kesetaraan gender sebagian besar dikaitkan dengan masalah praktik ASEAN. Dengan menggunakan data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui berbagai sumber, makalah ini menemukan bahwa upaya ASEAN dalam kesetaraan gender secara umum diangkat dalam deklarasi dan konferensi. ASEAN adalah agen yang sangat penting dalam mempromosikan keamanan manusia yang responsif gender, mengingat sifat tantangan dan keterbatasan politik dan ekonomi negara-negara anggota ASEAN. Hal ini juga cenderung menjadi warga dunia yang baik sebagai norm entrepreneur dengan mempromosikan norma-norma universal dan melibatkan program global yang dipimpin oleh PBB seperti Millennium Development Goals (MDGs) dan Sustainable Development Goals (SDGs).\\nKata-kata kunci: ASEAN norms, komunitas ASEAN, kesetaraan gender, keamanan manusia, dan norm entrepreneur\",\"PeriodicalId\":243676,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Global & Strategis\",\"volume\":\"41 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Global & Strategis\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20473/jgs.17.1.2023.73-100\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Global & Strategis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/jgs.17.1.2023.73-100","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
东南亚国家联盟(东盟)利用性别平等来展示自己是一个负责任的区域组织,奉行普遍准则。然而,由于普遍规范的内在动机和外在动机不一致,东盟和联合国主导的项目之间存在着本体论上的差距。本研究认为,东盟在追求性别平等方面效率低下的主要原因是东盟的实践问题。本文通过各种手段收集的一手和二手数据发现,东盟在性别平等方面的努力主要是在宣言和会议中提出的。鉴于挑战的性质以及东盟成员国的政治和经济限制,东盟在促进对性别敏感的人类安全方面是一个特别重要的机构。通过促进普遍规范和参与联合国领导的全球项目,如千年发展目标(MDGs)和可持续发展目标(SDGs),中国还倾向于成为一个优秀的全球公民,成为一个规范企业家。关键词:东盟规范、东盟共同体、性别平等、人类安全与规范企业家东南亚国家联盟(ASEAN) telah melembagakan kesetaraan gender untuk menampilkan dirinya sebagai组织区域yang bertangung jawab mengakomodasi规范-规范普遍Namun, terdapat kesenjangan ontology, antara program-program, yang dippin ASEAN dan PBB, yang berasal - dari in一致性,antara motivation, intrinink, ekstrink, norma-norma universal。研究结果表明,东盟国家在性别平等问题上是有优势的,而东盟国家在性别平等问题上是有优势的。dunan menggunakan data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui berbagai sumi, makalah ini menemukan bahwa upaya ASEAN dalam kesetaran gender secara umum diangkat dalam dekalasi dan konferensis。东盟:东盟国家,东盟国家,东盟国家,东盟国家,东盟国家,东盟国家,东盟国家,东盟国家,东盟国家,东盟国家,东盟国家,东盟国家,东盟国家Hal ini juga cenderung menjadi warga dunia yang baik sebagai规范企业家dengan mempromosikan规范- norma-norma - norma-norma - norma-norma - norma-norma - norma-norma - norma-norma - norma-norma - norma-norma - norma-norma - norma-norma - norma-norma - norma-norma - norma-norma - norma-norma -norma普遍的dan melibatkan计划全球的yang dippimpin PBB分别是千年发展目标和可持续发展目标。Kata-kata kunci:东盟规范,东盟共同体,kesetaraan gender, keamanan manusia, dan norm entrepreneur
The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) has instrumentalized gender equality to present itself as a responsible regional organization accommodating universal norms. However, there is an ontological gap between ASEAN and UN-led programs derived from the inconsistency between intrinsic and extrinsic motivation toward universal norms. This study argues that the inefficiency of ASEAN in pursuing gender equality is primarily attributed to the practice matter of ASEAN. Using primary and secondary data collected through various means, this paper finds that ASEAN efforts on gender equality were mainly raised in declarations and conferences. ASEAN is a particularly important agent in promoting gender-responsive human security, given the nature of challenges and the political and economic limitations of ASEAN member states. It also tends to be a good global citizen as a norm entrepreneur by promoting universal norms and involving global programs led by the UN, such as Millennium Development Goals (MDGs) and Sustainable Development Goals (SDGs).
Keywords: ASEAN norms, ASEAN community, gender equality, human security, and norm entrepreneur
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) telah melembagakan kesetaraan gender untuk menampilkan dirinya sebagai organisasi regional yang bertanggung jawab mengakomodasi norma-norma universal. Namun, terdapat kesenjangan ontologis antara program-program yang dipimpin ASEAN dan PBB, yang berasal dari inkonsistensi antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap norma-norma universal. Studi ini berpendapat bahwa inefisiensi ASEAN dalam mengejar kesetaraan gender sebagian besar dikaitkan dengan masalah praktik ASEAN. Dengan menggunakan data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui berbagai sumber, makalah ini menemukan bahwa upaya ASEAN dalam kesetaraan gender secara umum diangkat dalam deklarasi dan konferensi. ASEAN adalah agen yang sangat penting dalam mempromosikan keamanan manusia yang responsif gender, mengingat sifat tantangan dan keterbatasan politik dan ekonomi negara-negara anggota ASEAN. Hal ini juga cenderung menjadi warga dunia yang baik sebagai norm entrepreneur dengan mempromosikan norma-norma universal dan melibatkan program global yang dipimpin oleh PBB seperti Millennium Development Goals (MDGs) dan Sustainable Development Goals (SDGs).
Kata-kata kunci: ASEAN norms, komunitas ASEAN, kesetaraan gender, keamanan manusia, dan norm entrepreneur