更年期失眠对身体活动的影响

Stefany Melinia Karlindo, Fadil Hidayat
{"title":"更年期失眠对身体活动的影响","authors":"Stefany Melinia Karlindo, Fadil Hidayat","doi":"10.24912/tmj.v4i2.18607","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Insomnia ditandai dengan ketidakpuasan terhadap kualitas maupun kuantitas tidur dan terjadi secara berulang. Aktivitas fisik secara signifikan dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, jika seseorang tidak melakukan aktivitas fisik dapat mempercepat penuaan dan  menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Sebuah riset metaanalisis dari 29 riset mengenai insomnia, diperoleh bahwa perempuan lebih berisiko mengalami insomnia dibanding laki-laki. Studi yang dilakukan di India, dari sekitar 500 perempuan menopause dengan rentang umur sekitar 45 tahun, terdapat 29,5% yang mengalami insomnia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat aktivitas fisik terhadap kejadian insomnia pada perempuan menopause di Rumah Sakit Harapan Bersama Singkawang. Studi ini bersifat analitik observasional dengan desain potong lintang. Sebanyak 110 responden dikumpulkan menggunakan metode consecutive sampling. Pengambilan data responden melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner Insomnia Rating Scale (IRS) dan International Physical Activity Questionnaire versi Short-From (IPAQ-SF) selama periode bulan Januari-Juli 2021. Jumlah responden yang tidak mengalami insomnia maupun yang mengalami insomnia sama banyaknya, yatitu masing-masing kelompok sebanyak 55 orang. Sebanyak 27 (49,1%) responden yang tidak insomnia dan 23 (41,8%) responden yang insomnia memiliki aktivitas fisik yang tinggi. Hasil analisis tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat aktivitas fisik dengan kejadian insomnia pada perempuan menopause (p=0,255).","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh aktivitas fisik terhadap insomnia pada menopause\",\"authors\":\"Stefany Melinia Karlindo, Fadil Hidayat\",\"doi\":\"10.24912/tmj.v4i2.18607\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Insomnia ditandai dengan ketidakpuasan terhadap kualitas maupun kuantitas tidur dan terjadi secara berulang. Aktivitas fisik secara signifikan dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, jika seseorang tidak melakukan aktivitas fisik dapat mempercepat penuaan dan  menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Sebuah riset metaanalisis dari 29 riset mengenai insomnia, diperoleh bahwa perempuan lebih berisiko mengalami insomnia dibanding laki-laki. Studi yang dilakukan di India, dari sekitar 500 perempuan menopause dengan rentang umur sekitar 45 tahun, terdapat 29,5% yang mengalami insomnia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat aktivitas fisik terhadap kejadian insomnia pada perempuan menopause di Rumah Sakit Harapan Bersama Singkawang. Studi ini bersifat analitik observasional dengan desain potong lintang. Sebanyak 110 responden dikumpulkan menggunakan metode consecutive sampling. Pengambilan data responden melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner Insomnia Rating Scale (IRS) dan International Physical Activity Questionnaire versi Short-From (IPAQ-SF) selama periode bulan Januari-Juli 2021. Jumlah responden yang tidak mengalami insomnia maupun yang mengalami insomnia sama banyaknya, yatitu masing-masing kelompok sebanyak 55 orang. Sebanyak 27 (49,1%) responden yang tidak insomnia dan 23 (41,8%) responden yang insomnia memiliki aktivitas fisik yang tinggi. Hasil analisis tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat aktivitas fisik dengan kejadian insomnia pada perempuan menopause (p=0,255).\",\"PeriodicalId\":416279,\"journal\":{\"name\":\"Tarumanagara Medical Journal\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tarumanagara Medical Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.18607\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarumanagara Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.18607","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

失眠的特点是对睡眠质量和数量的不满,并一再发生。体力活动能显著促进身体健康。另一方面,如果一个人不进行体育活动,可能会加速衰老,导致各种各样的健康问题。这29项失眠研究发现,女性比男性更容易失眠。印度进行的一项研究显示,大约500名更年期女性,年龄约为45岁,其中29.5%的人患有失眠症。这项研究的目的是了解更年期女性失眠与Singkawang住院期间的身体活动水平。这项研究是对纬度设计的分析观察性的。多达110名受访者采用了渗透采样方法。受访者进行现场采访时,在2021年1月至7月期间,他们使用基于国税局评级失眠症和国际物理反应问题的问卷调查。失眠症和失眠症患者的数量是一样的,每组约55人。27(49.1%)的失眠症受访者和23(41.8%)的失眠症受访者有很高的体育活动。分析结果显示,在更年期女性的生理活动水平和失眠(p= 255)之间没有发现有意义的联系。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Pengaruh aktivitas fisik terhadap insomnia pada menopause
Insomnia ditandai dengan ketidakpuasan terhadap kualitas maupun kuantitas tidur dan terjadi secara berulang. Aktivitas fisik secara signifikan dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, jika seseorang tidak melakukan aktivitas fisik dapat mempercepat penuaan dan  menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Sebuah riset metaanalisis dari 29 riset mengenai insomnia, diperoleh bahwa perempuan lebih berisiko mengalami insomnia dibanding laki-laki. Studi yang dilakukan di India, dari sekitar 500 perempuan menopause dengan rentang umur sekitar 45 tahun, terdapat 29,5% yang mengalami insomnia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat aktivitas fisik terhadap kejadian insomnia pada perempuan menopause di Rumah Sakit Harapan Bersama Singkawang. Studi ini bersifat analitik observasional dengan desain potong lintang. Sebanyak 110 responden dikumpulkan menggunakan metode consecutive sampling. Pengambilan data responden melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner Insomnia Rating Scale (IRS) dan International Physical Activity Questionnaire versi Short-From (IPAQ-SF) selama periode bulan Januari-Juli 2021. Jumlah responden yang tidak mengalami insomnia maupun yang mengalami insomnia sama banyaknya, yatitu masing-masing kelompok sebanyak 55 orang. Sebanyak 27 (49,1%) responden yang tidak insomnia dan 23 (41,8%) responden yang insomnia memiliki aktivitas fisik yang tinggi. Hasil analisis tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat aktivitas fisik dengan kejadian insomnia pada perempuan menopause (p=0,255).
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信