{"title":"Pemeriksaan komposisi玻璃纤维商用dengan技术x射线荧光光谱仪(xrf)","authors":"W. Sari, D. Sumantri, D. Imam","doi":"10.33854/JBDJBD.30","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Glass fiber lebih sering digunakan daripada polyethylene fiber sebagai komponen FRC dalam dunia kedokteran gigi. Glass fiber dental di Indonesia tersedia dalam jumlah terbatas dan memiliki harga yang relatif mahal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa komposisi dari E-glass fiber dental dan glass fiber non dental menggunakan teknik XRF sehingga dapat ditentukan tipe dari masing-masing glass fiber non dental. Sampel terdiri dari 10 g E-glass fiber dental, 10 g fiberglass mats, 10 g fiberglass roving dan 10 g woven roving. Masing-masing sampel dihaluskan, selanjutnya dianalisa dengan dengan menggunakan X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF). Hasil analisa XRF sampel menunjukkan kandungan oksida terbesar pada E-glass fiber dental adalah SiO2 (45,47%), CaO (38,49%) dan Al2O3 (12,11%). Kandungan oksida terbesar pada fiberglass mats adalah SiO2 (56,88%), CaO (16,24%) dan Na2O (12,91%) demikian pula dengan woven roving yaitu SiO2 (55,86%), CaO (18,71%) dan Na2O (11,80%). Sedangkan fiberglass roving menunjukkan kandungan oksida terbesar antara lain SiO2 (52,56%), ZrO2 (14,64%) dan CaO (10,03%). Hal tersebut menunjukkan bahwa komposisi kandungan oksida pada sampel memiliki kemiripan dengan persentase yang berbeda. Berdasarkan pada analisis XRF disimpulkan bahwa glass fiber non dental jenis fiberglass mats dan woven roving mengarah ke tipe C-glass dan fiberglass roving mengarah ke tipe AR-glass.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"11","resultStr":"{\"title\":\"PEMERIKSAAN KOMPOSISI GLASS FIBER KOMERSIAL DENGAN TEKNIK X-RAY FLUORESCENCE SPECTROMETER (XRF)\",\"authors\":\"W. Sari, D. Sumantri, D. Imam\",\"doi\":\"10.33854/JBDJBD.30\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Glass fiber lebih sering digunakan daripada polyethylene fiber sebagai komponen FRC dalam dunia kedokteran gigi. Glass fiber dental di Indonesia tersedia dalam jumlah terbatas dan memiliki harga yang relatif mahal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa komposisi dari E-glass fiber dental dan glass fiber non dental menggunakan teknik XRF sehingga dapat ditentukan tipe dari masing-masing glass fiber non dental. Sampel terdiri dari 10 g E-glass fiber dental, 10 g fiberglass mats, 10 g fiberglass roving dan 10 g woven roving. Masing-masing sampel dihaluskan, selanjutnya dianalisa dengan dengan menggunakan X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF). Hasil analisa XRF sampel menunjukkan kandungan oksida terbesar pada E-glass fiber dental adalah SiO2 (45,47%), CaO (38,49%) dan Al2O3 (12,11%). Kandungan oksida terbesar pada fiberglass mats adalah SiO2 (56,88%), CaO (16,24%) dan Na2O (12,91%) demikian pula dengan woven roving yaitu SiO2 (55,86%), CaO (18,71%) dan Na2O (11,80%). Sedangkan fiberglass roving menunjukkan kandungan oksida terbesar antara lain SiO2 (52,56%), ZrO2 (14,64%) dan CaO (10,03%). Hal tersebut menunjukkan bahwa komposisi kandungan oksida pada sampel memiliki kemiripan dengan persentase yang berbeda. Berdasarkan pada analisis XRF disimpulkan bahwa glass fiber non dental jenis fiberglass mats dan woven roving mengarah ke tipe C-glass dan fiberglass roving mengarah ke tipe AR-glass.\",\"PeriodicalId\":431866,\"journal\":{\"name\":\"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah\",\"volume\":\"48 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-11-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"11\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.30\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.30","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 11
摘要
在牙科中,玻璃纤维比聚乙烯纤维更常用作 FRC 部件。在印度尼西亚,牙科用玻璃纤维数量有限,价格相对昂贵。本研究的目的是使用 XRF 技术检测牙科用 E 玻璃纤维和非牙科用玻璃纤维的成分,以确定每种非牙科用玻璃纤维的类型。样品包括 10 克牙科用电子玻璃纤维、10 克玻璃纤维毡、10 克玻璃纤维粗纱和 10 克编织粗纱。每个样品都经过粉碎,然后使用 X 射线荧光光谱仪(XRF)进行分析。样品的 XRF 分析结果显示,在 E 玻璃牙科纤维中,氧化物含量最高的是 SiO2(45.47%)、CaO(38.49%)和 Al2O3(12.11%)。玻璃纤维毡中最大的氧化物含量为 SiO2(56.88%)、CaO(16.24%)和 Na2O(12.91%),编织粗纱中最大的氧化物含量为 SiO2(55.86%)、CaO(18.71%)和 Na2O(11.80%)。而玻璃纤维粗纱的氧化物含量最高,包括二氧化硅(52.56%)、二氧化锆(14.64%)和氧化钙(10.03%)。这表明样品中的氧化物成分具有相似性,但所占比例不同。根据 XRF 分析得出结论,非牙科玻璃纤维玻璃纤维毡和玻璃纤维无捻粗纱属于 C 玻璃类型,玻璃纤维无捻粗纱属于 AR 玻璃类型。
PEMERIKSAAN KOMPOSISI GLASS FIBER KOMERSIAL DENGAN TEKNIK X-RAY FLUORESCENCE SPECTROMETER (XRF)
Glass fiber lebih sering digunakan daripada polyethylene fiber sebagai komponen FRC dalam dunia kedokteran gigi. Glass fiber dental di Indonesia tersedia dalam jumlah terbatas dan memiliki harga yang relatif mahal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa komposisi dari E-glass fiber dental dan glass fiber non dental menggunakan teknik XRF sehingga dapat ditentukan tipe dari masing-masing glass fiber non dental. Sampel terdiri dari 10 g E-glass fiber dental, 10 g fiberglass mats, 10 g fiberglass roving dan 10 g woven roving. Masing-masing sampel dihaluskan, selanjutnya dianalisa dengan dengan menggunakan X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF). Hasil analisa XRF sampel menunjukkan kandungan oksida terbesar pada E-glass fiber dental adalah SiO2 (45,47%), CaO (38,49%) dan Al2O3 (12,11%). Kandungan oksida terbesar pada fiberglass mats adalah SiO2 (56,88%), CaO (16,24%) dan Na2O (12,91%) demikian pula dengan woven roving yaitu SiO2 (55,86%), CaO (18,71%) dan Na2O (11,80%). Sedangkan fiberglass roving menunjukkan kandungan oksida terbesar antara lain SiO2 (52,56%), ZrO2 (14,64%) dan CaO (10,03%). Hal tersebut menunjukkan bahwa komposisi kandungan oksida pada sampel memiliki kemiripan dengan persentase yang berbeda. Berdasarkan pada analisis XRF disimpulkan bahwa glass fiber non dental jenis fiberglass mats dan woven roving mengarah ke tipe C-glass dan fiberglass roving mengarah ke tipe AR-glass.