{"title":"KRITIK METODOLOGI: PERSPEKTIF MUHAMMAD ABED AL-JABIRI","authors":"Rukyah Khatamunisa","doi":"10.23971/maslahah.v10i2.1984","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Al-Jabiri merupakan salah satu tokoh pemikiran Islam yang concern pada upaya pembaharuan pada ranah epistemologis. Nilai lebih yang dimiliki tokoh ini adalah gagasan-gagasannya yang selalu mengambil inspirasi dari tradisi Islam (baca: Arab) sendiri, sebisa mungkin menghindari pengadopsian gagasan yang bersumber dari tradisi-tradisi dari luar, terutama Eropa, sebagaimana para pemikir pembaharuan yang lain. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini yaitu menggunakna kajian keperpustakaan, dengan sumber data sekunder yaitu buku Al-Jabiri, Muhammad Abed, Takwin al-Aql al-Araby, terj. Imam Khoiri,Beirut: al-Markaz al-Tsaqafy al-Araby, 1989. Dan jurnal-jurnal yang pernah membahas mengenai Abid al-Jabiri. Adapun kesimpulan dari penelitiian ini yaitu pertama, Muhammad Abed Al-Jabiri dikenal sebagai filosof Arab kontemporer yang ahli dalam bidang hermenetisme dan filsafat Islam Lahir di kota Fejij ( Fekik) Maroko pada tanggal 27 Desember 1936 1936 M, wafat pada tanggal 3 mei 2010 di Casablanca (ad-Darul Baidla) Maroko. Keedua, Menurut abed al-Jabiri Bayani dilandasi pada burhani, nalar Bayani harus dibangun pada Burhani lebih rasional, Al-Jabiri sepenuhnya menolak epistemologi ‘irfani, karena menurutnya, ‘irfani justru menggerogoti bayani dari dalam.","PeriodicalId":422421,"journal":{"name":"El-Mashlahah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"El-Mashlahah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23971/maslahah.v10i2.1984","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KRITIK METODOLOGI: PERSPEKTIF MUHAMMAD ABED AL-JABIRI
Al-Jabiri merupakan salah satu tokoh pemikiran Islam yang concern pada upaya pembaharuan pada ranah epistemologis. Nilai lebih yang dimiliki tokoh ini adalah gagasan-gagasannya yang selalu mengambil inspirasi dari tradisi Islam (baca: Arab) sendiri, sebisa mungkin menghindari pengadopsian gagasan yang bersumber dari tradisi-tradisi dari luar, terutama Eropa, sebagaimana para pemikir pembaharuan yang lain. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini yaitu menggunakna kajian keperpustakaan, dengan sumber data sekunder yaitu buku Al-Jabiri, Muhammad Abed, Takwin al-Aql al-Araby, terj. Imam Khoiri,Beirut: al-Markaz al-Tsaqafy al-Araby, 1989. Dan jurnal-jurnal yang pernah membahas mengenai Abid al-Jabiri. Adapun kesimpulan dari penelitiian ini yaitu pertama, Muhammad Abed Al-Jabiri dikenal sebagai filosof Arab kontemporer yang ahli dalam bidang hermenetisme dan filsafat Islam Lahir di kota Fejij ( Fekik) Maroko pada tanggal 27 Desember 1936 1936 M, wafat pada tanggal 3 mei 2010 di Casablanca (ad-Darul Baidla) Maroko. Keedua, Menurut abed al-Jabiri Bayani dilandasi pada burhani, nalar Bayani harus dibangun pada Burhani lebih rasional, Al-Jabiri sepenuhnya menolak epistemologi ‘irfani, karena menurutnya, ‘irfani justru menggerogoti bayani dari dalam.