{"title":"PERBANDINGAN KUALITAS PERMUKAAN PROSES FACING MATERIAL S45C BERDASARKAN VARIASI JUMLAH INSERT DAN FEEDING","authors":"A. Baihaqi","doi":"10.33558/jitm.v11i2.7060","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di era perkembangan industi manufaktur saat ini sudah seharusnya sebuah perusahaan manufaktur dapat memenuhi tuntutan produksi produk secara massal dalam waktu yang relatif singkat dengan tetap mempertimbangkan kualitas produk yang baik. Salah satu tolak ukur dari kualitas produk yang paling umum adalah kekasaran permukaan. Kekasaran permukaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi pemotongan benda kerja, parameter pemotongan, dan juga pemilihan alat potong, namun penelitian terkait pengaruh penggunaan jumlah sisi potong terhadap kekasaran permukaan masih terbatas terutama di Indonesia. Oleh karena itu untuk memperdalam studi terkait hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas permukaan melalui nilai kekasaran permukaan material baja S45C dalam proses facing menggunakan mesin CNC milling melalui beberapa variasi jumlah sisi potong facemill dan feeding atau feed per tooth (fz), sehingga faktor yang mempengaruhi kekasaran pada permukaan dapat dikaji lebih lanjut. Alat potong yang akan digunakan pada proses facing material S45C nantinya adalah cutter facemill dengan insert carbide, nilai Vc (cutting speed) yang digunakan adalah 100 m/min dan variasi nilai feeding (fz) yang dipakai diantaranya 0,15, 0,2, dan 0,25 mm, variasi jumlah insert adalah 6, 3, dan 1. Nilai kekasaran diperoleh dari pengukuran menggunakan alat ukur surface roughness tester Mitutoyo SJ-140. Hasil yang didapatkan adalah variasi nilai fz dan jumlah insert menunjukkan pengaruhnya terhadap nilai kekasaran (Ra) meskipun masih bersifat fluktuatif, dimana pada nilai fz 0,2 memiliki permukaan paling kasar dan pada nilai fz 0,15 paling halus, untuk jumlah insert 3 memiliki permukaan paling kasar dan pada insert 1 memiliki permukaan terhalus.","PeriodicalId":201796,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH TEKNIK MESIN","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL ILMIAH TEKNIK MESIN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33558/jitm.v11i2.7060","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PERBANDINGAN KUALITAS PERMUKAAN PROSES FACING MATERIAL S45C BERDASARKAN VARIASI JUMLAH INSERT DAN FEEDING
Di era perkembangan industi manufaktur saat ini sudah seharusnya sebuah perusahaan manufaktur dapat memenuhi tuntutan produksi produk secara massal dalam waktu yang relatif singkat dengan tetap mempertimbangkan kualitas produk yang baik. Salah satu tolak ukur dari kualitas produk yang paling umum adalah kekasaran permukaan. Kekasaran permukaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi pemotongan benda kerja, parameter pemotongan, dan juga pemilihan alat potong, namun penelitian terkait pengaruh penggunaan jumlah sisi potong terhadap kekasaran permukaan masih terbatas terutama di Indonesia. Oleh karena itu untuk memperdalam studi terkait hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas permukaan melalui nilai kekasaran permukaan material baja S45C dalam proses facing menggunakan mesin CNC milling melalui beberapa variasi jumlah sisi potong facemill dan feeding atau feed per tooth (fz), sehingga faktor yang mempengaruhi kekasaran pada permukaan dapat dikaji lebih lanjut. Alat potong yang akan digunakan pada proses facing material S45C nantinya adalah cutter facemill dengan insert carbide, nilai Vc (cutting speed) yang digunakan adalah 100 m/min dan variasi nilai feeding (fz) yang dipakai diantaranya 0,15, 0,2, dan 0,25 mm, variasi jumlah insert adalah 6, 3, dan 1. Nilai kekasaran diperoleh dari pengukuran menggunakan alat ukur surface roughness tester Mitutoyo SJ-140. Hasil yang didapatkan adalah variasi nilai fz dan jumlah insert menunjukkan pengaruhnya terhadap nilai kekasaran (Ra) meskipun masih bersifat fluktuatif, dimana pada nilai fz 0,2 memiliki permukaan paling kasar dan pada nilai fz 0,15 paling halus, untuk jumlah insert 3 memiliki permukaan paling kasar dan pada insert 1 memiliki permukaan terhalus.