{"title":"PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MELALUI APLIKASI TEKNOLOGI REPRODUKSI PADA SAPI PASUNDAN DI KECAMATAN RANCAH KABUPATEN CIAMIS","authors":"M. Y. Sumaryadi, Aras Prasetiyo Nugroho","doi":"10.20884/1.DJ.2019.1.1.852","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemberdayaan dinamika kelompok tani ternak sapi Pasundan melalui aplikasi teknologi reproduksi telah dilakukan di kelompok tani ternak desa Situmandala, Rancah, Ciamis. Metode pendekatan dilakukan melalui 2 (dua) tahapan. Tahap pertama digunakan metode instruksional untuk memberikan informasi terkait dengan dinamika kelompok dan materi kegiatan program penyuluhan dan peragaan. Tahap kedua digunakan metode percontohan untuk mengaplikasikan paket teknologi reproduksi pada 18 ekor sapi Pasundan milik anggota kelompok. Seluruh ternak sapi disinkronisasi berahi dengan disuntik 5 mg i.m. prostaglandin per ekor sebanyak 2 (dua) kali dengan selang 11 hari, kemudian pada hari ke-9 setelah penyuntikan PGF2α yang pertama, sapi percobaan dibagi kedalam 2 (dua) kelompok. Kelompok I sebanyak 12 ekor sapi diberi perlakuan Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) dosis 1,25–2,5 ml/bobot badan secara intramuskular. Kelompok II digunakan 6 ekor sapi diinjeksi NaCl Fisiologis 1,25–2,5 ml/bobot badan secara intramuskulair sebagai kontrol (GnRH 0 ml). Ternak sapi yang berahi selanjutnya diinseminasi buatan 2 kali dengan selang 6 jam. Peubah yang diamati meliputi persentase berahi dan kebuntingan berdasarkan palpasi rektal pada umur 2 bulan kebuntingan. Secara keseluruhan disimpulkan kegiatan ini berjalan dengan baik, animo anggota kelompok tani untuk dapat mengadopsi pengetahuan tentang teknologi reproduksi sangat tinggi dan sangat responsif, dan 92 % peternak telah mengetahui aktivitas reproduksi berupa tanda-tanda berahi baik tingkah laku maupun perubahan kondisi vulva sapi Pasundan. Rataan persentase berahi sapi Pasundan yang diberi prostaglandin F 2 α mencapai 62,5 % dengan laju kebuntingan meningkat 147,49% pada kelompok sapi yang diberi GnRH (83,33%) dibandingkan kontrol (33,67%).","PeriodicalId":414013,"journal":{"name":"Dinamika Journal : Pengabdian Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dinamika Journal : Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20884/1.DJ.2019.1.1.852","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
通过生殖技术的应用,养殖牛群群的动力动力已在苗木农场、慈田农场、慈田农场进行。方法是通过两个阶段进行的。第一阶段使用教学方法提供与小组动态和辅导计划和示范活动材料相关的信息。第二阶段是用试点方法将繁殖技术包应用于18个群体成员的杂交奶牛。整个牛奶牛发情同步以每小时服用了5 mg i . m .前列腺素(二)2次用水管的尾巴还有11天,接种后9日PGF2α首先,牛的群体划分进2(两)实验。据估计,多达12头牛的粪便中含有一种激素相关的促性腺激素(GnRH),剂量为1.25 - 2.5毫升/体重。II组使用6头牛的生理输液管1.25 - 2.5毫升/体重作为控制(GnRH 0 ml)。在接下来的6个小时内,农场动物进行了两次人工授精。观察到的改变包括两个月大时基于植树疗法的激情和园艺的百分比。总而言之,农业小组的animo成员对生殖技术的了解非常高,高度反应性,92%的牧场主已经知道生殖活动的迹象性行为和帕斯均dan的阴户状况的变化。每月的前列腺素喂养的奶牛发情交配Pasundan F 2α的百分比达到62.5 % kebuntingan速度增加147,49%小组GnRH(83,33%喂养的牛)控制(33,67%)相比。
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MELALUI APLIKASI TEKNOLOGI REPRODUKSI PADA SAPI PASUNDAN DI KECAMATAN RANCAH KABUPATEN CIAMIS
Pemberdayaan dinamika kelompok tani ternak sapi Pasundan melalui aplikasi teknologi reproduksi telah dilakukan di kelompok tani ternak desa Situmandala, Rancah, Ciamis. Metode pendekatan dilakukan melalui 2 (dua) tahapan. Tahap pertama digunakan metode instruksional untuk memberikan informasi terkait dengan dinamika kelompok dan materi kegiatan program penyuluhan dan peragaan. Tahap kedua digunakan metode percontohan untuk mengaplikasikan paket teknologi reproduksi pada 18 ekor sapi Pasundan milik anggota kelompok. Seluruh ternak sapi disinkronisasi berahi dengan disuntik 5 mg i.m. prostaglandin per ekor sebanyak 2 (dua) kali dengan selang 11 hari, kemudian pada hari ke-9 setelah penyuntikan PGF2α yang pertama, sapi percobaan dibagi kedalam 2 (dua) kelompok. Kelompok I sebanyak 12 ekor sapi diberi perlakuan Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) dosis 1,25–2,5 ml/bobot badan secara intramuskular. Kelompok II digunakan 6 ekor sapi diinjeksi NaCl Fisiologis 1,25–2,5 ml/bobot badan secara intramuskulair sebagai kontrol (GnRH 0 ml). Ternak sapi yang berahi selanjutnya diinseminasi buatan 2 kali dengan selang 6 jam. Peubah yang diamati meliputi persentase berahi dan kebuntingan berdasarkan palpasi rektal pada umur 2 bulan kebuntingan. Secara keseluruhan disimpulkan kegiatan ini berjalan dengan baik, animo anggota kelompok tani untuk dapat mengadopsi pengetahuan tentang teknologi reproduksi sangat tinggi dan sangat responsif, dan 92 % peternak telah mengetahui aktivitas reproduksi berupa tanda-tanda berahi baik tingkah laku maupun perubahan kondisi vulva sapi Pasundan. Rataan persentase berahi sapi Pasundan yang diberi prostaglandin F 2 α mencapai 62,5 % dengan laju kebuntingan meningkat 147,49% pada kelompok sapi yang diberi GnRH (83,33%) dibandingkan kontrol (33,67%).