{"title":"在Yamdena岛索姆拉基地区的土地资产负债表上确定种植季节","authors":"Jenly F Uspessy, Samuel Laimeheriwa, J. Patty","doi":"10.30598/jbdp.2020.16.2.173","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Climate information/data of a region plays an important role in agricultural development in the region, because by utilizing the knowledge of the relationship between crops and climate, forecasts can be made of planting time, harvest time, drought (water deficit), flood (water surplus), pest attack and disease, determining the appropriate type of crop, and so on. The purpose of this study was to assess the presence of soil water and to determine the growing season in the Saumlaki area based on two rainfall conditions. This study used monthly rainfall data for 30 years (1990-2019) as well as other climatic data, such as air temperature, air humidity, sunshine duration and wind speed for 15 years (2005-2019). Computing of the water balance was carried out using Thornthwaite-Mather Method, and determination of growing season using soil water in optimum condition. Based on the calculation of the land water balance in the rainfall conditions there was a 75% chance of being surpassed by the groundwater deficit in the Saumlaki area which lasted for 6 months (June- November), whereas the value increases by 183 mm or 45.52% compared to normal conditions, that was from 402 mm to 585 mm. On the other hand, the groundwater surplus lasted only a month (May) and tended to decrease by 686 mm or 97.03% compared to normal conditions, from 707 mm to 21 mm. The optimum soil water content for plants in rainfall conditions was 75% chance of lasting for 6 months (January-June); 2 months shorter than the normal 8 months (December-July). In conditions of 75% chance of rainfall, the growing season in the Saumlaki area lasted for 7 months (December-June); a month shorter than the growing season in normal rainfall conditions of 8 months (December-July). \nKeywords: growing season, land water balance, rainfall, Saumlaki area \n \nABSTRAK \nInformasi/data iklim suatu tempat berperan penting dalam pengembangan pertanian di wilayah tersebut, karena dengan memanfaatkan pengetahuan tentang hubungan antara tanaman dan iklim dapatlah dibuat prakiraan waktu tanam, waktu panen, kejadian kekeringan (defisit air), banjir (surplus air), serangan hama dan penyakit, penentuan jenis tanaman yang sesuai, dan sebagainya. Tujuan penelitian ini untuk menilai keberadaan air tanah dan menentukan musim tanam di Daerah Saumlaki pada dua kondisi curah hujan. Penelitian ini menggunakan data curah hujan bulanan selama 30 tahun (1990–2019) dan data iklim lainnya (suhu udara, kelembaban udara, lama penyinaran matahari kecepatan angin) selama 15 tahun (2005-2019). Perhitungan neraca air lahan menggunakan metode Thornthwaite-Mather, dan musim tanam ditentukan berdasarkan kondisi air tanah optimum. Berdasarkan perhitungan neraca air lahan pada kondisi curah hujan berpeluang 75% untuk dilampaui, defisit air tanah di daerah Saumlaki berlangsung selama selama 6 bulan (Juni-November) yaitu nilainya bertambah sebesar 183 mm (45,52%) dibandingkan kondisi normalnya, yaitu dari 402 mm menjadi 585 mm. Sebaliknya surplus air tanah berlangsung hanya sebulan (Mei) dan cenderung berkurang sebesar 686 mm (97,03%) dibandingkan kondisi normalnya, yaitu dari 707 mm menjadi 21 mm. Kadar air tanah yang optimum bagi tanaman pada kondisi curah hujan peluang 75% berlangsung selama 6 bulan (Januari-Juni); lebih pendek 2 bulan dibandingkan kondisi normalnya 8 bulan (Desember-Juli). Pada kondisi curah hujan peluang 75%, musim tanam di daerah Saumlaki berlangsung selama 7 bulan (Desember-Juni); sebulan lebih pendek dibandingkan musim tanam pada kondisi curah hujan normalnya 8 bulan (Desember-Juli). \nKata kunci : curah hujan, daerah Saumlaki, musim tanam, neraca air lahan","PeriodicalId":253388,"journal":{"name":"JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Penentuan Musim Tanam Berdasarkan Perhitungan Neraca Air Lahan di Daerah Saumlaki, Pulau Yamdena\",\"authors\":\"Jenly F Uspessy, Samuel Laimeheriwa, J. Patty\",\"doi\":\"10.30598/jbdp.2020.16.2.173\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Climate information/data of a region plays an important role in agricultural development in the region, because by utilizing the knowledge of the relationship between crops and climate, forecasts can be made of planting time, harvest time, drought (water deficit), flood (water surplus), pest attack and disease, determining the appropriate type of crop, and so on. The purpose of this study was to assess the presence of soil water and to determine the growing season in the Saumlaki area based on two rainfall conditions. This study used monthly rainfall data for 30 years (1990-2019) as well as other climatic data, such as air temperature, air humidity, sunshine duration and wind speed for 15 years (2005-2019). Computing of the water balance was carried out using Thornthwaite-Mather Method, and determination of growing season using soil water in optimum condition. Based on the calculation of the land water balance in the rainfall conditions there was a 75% chance of being surpassed by the groundwater deficit in the Saumlaki area which lasted for 6 months (June- November), whereas the value increases by 183 mm or 45.52% compared to normal conditions, that was from 402 mm to 585 mm. On the other hand, the groundwater surplus lasted only a month (May) and tended to decrease by 686 mm or 97.03% compared to normal conditions, from 707 mm to 21 mm. The optimum soil water content for plants in rainfall conditions was 75% chance of lasting for 6 months (January-June); 2 months shorter than the normal 8 months (December-July). In conditions of 75% chance of rainfall, the growing season in the Saumlaki area lasted for 7 months (December-June); a month shorter than the growing season in normal rainfall conditions of 8 months (December-July). \\nKeywords: growing season, land water balance, rainfall, Saumlaki area \\n \\nABSTRAK \\nInformasi/data iklim suatu tempat berperan penting dalam pengembangan pertanian di wilayah tersebut, karena dengan memanfaatkan pengetahuan tentang hubungan antara tanaman dan iklim dapatlah dibuat prakiraan waktu tanam, waktu panen, kejadian kekeringan (defisit air), banjir (surplus air), serangan hama dan penyakit, penentuan jenis tanaman yang sesuai, dan sebagainya. Tujuan penelitian ini untuk menilai keberadaan air tanah dan menentukan musim tanam di Daerah Saumlaki pada dua kondisi curah hujan. Penelitian ini menggunakan data curah hujan bulanan selama 30 tahun (1990–2019) dan data iklim lainnya (suhu udara, kelembaban udara, lama penyinaran matahari kecepatan angin) selama 15 tahun (2005-2019). Perhitungan neraca air lahan menggunakan metode Thornthwaite-Mather, dan musim tanam ditentukan berdasarkan kondisi air tanah optimum. Berdasarkan perhitungan neraca air lahan pada kondisi curah hujan berpeluang 75% untuk dilampaui, defisit air tanah di daerah Saumlaki berlangsung selama selama 6 bulan (Juni-November) yaitu nilainya bertambah sebesar 183 mm (45,52%) dibandingkan kondisi normalnya, yaitu dari 402 mm menjadi 585 mm. Sebaliknya surplus air tanah berlangsung hanya sebulan (Mei) dan cenderung berkurang sebesar 686 mm (97,03%) dibandingkan kondisi normalnya, yaitu dari 707 mm menjadi 21 mm. Kadar air tanah yang optimum bagi tanaman pada kondisi curah hujan peluang 75% berlangsung selama 6 bulan (Januari-Juni); lebih pendek 2 bulan dibandingkan kondisi normalnya 8 bulan (Desember-Juli). Pada kondisi curah hujan peluang 75%, musim tanam di daerah Saumlaki berlangsung selama 7 bulan (Desember-Juni); sebulan lebih pendek dibandingkan musim tanam pada kondisi curah hujan normalnya 8 bulan (Desember-Juli). \\nKata kunci : curah hujan, daerah Saumlaki, musim tanam, neraca air lahan\",\"PeriodicalId\":253388,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30598/jbdp.2020.16.2.173\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30598/jbdp.2020.16.2.173","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
一个地区的气候信息/数据在该地区的农业发展中起着重要的作用,因为通过利用作物与气候之间关系的知识,可以预测种植时间,收获时间,干旱(缺水),洪水(富余),虫害和疾病,确定适当的作物类型等。本研究的目的是评估土壤水分的存在,并根据两种降雨条件确定索姆拉基地区的生长季节。本研究使用了30年(1990-2019)的月降雨量数据以及15年(2005-2019)的其他气候数据,如气温、空气湿度、日照时数和风速。采用Thornthwaite-Mather法计算水分平衡,确定最佳土壤水分条件下的生长季节。根据降雨条件下土地水分平衡的计算,在6个月(6 - 11月)的降水条件下,Saumlaki地区有75%的可能性被地下水亏缺超过,而其数值比正常条件下增加了183 mm,即从402 mm增加到585 mm,增幅为45.52%。另一方面,地下水富余仅持续一个月(5月),从707 mm减少到21 mm,比正常情况减少了686 mm,减少幅度为97.03%。在降雨条件下,植物的最佳土壤含水量为75%,持续6个月(1 - 6月);比正常的8个月(12月至7月)短2个月。在降雨量为75%的条件下,Saumlaki地区的生长期为7个月(12 - 6月);比正常降雨条件下8个月(12月至7月)的生长期短一个月。摘要:Informasi/data iklim suatu tempat berperan penting dalam pengembangan pertanian di wilayah tersebut, karena dengan memanfaatkan pengetahuan tentang hubungan antara tanaman dan iklim dapatlah dibuat prakiraan waktu tanam, waktu panen, kejadian kekeringan(缺气),banjir(余气),serangan hama dan penyakit, penentuan jenis tanaman yang sesuai, dan sebagainya。图胡安·佩尼利特尼尼尼,在埃及,在埃及,在埃及,在埃及,在埃及,在埃及,在埃及,在埃及。Penelitian ini menggunakan data curah hujan bulanan selama 30 tahun(1990-2019)和data iklim lainnya (suhu udara, kelembaban udara, lama peninanaran matahari keepatan angin) selama 15 tahun(2005-2019)。Perhitungan neraca air lahan menggunakan methothwaite - mather, dan musim tanam ditentukan berdasarkan kondisi air tanah optimum。Berdasarkan perhitungan neraca air lahan pada kondisi curah hujan berpeluang 75% untuk dilampaui, defisair tanah di daerah Saumlaki berlangsung selama selama 6 bulan(6 - 11月)yitu nilainya bertambah sebesar 183 mm (45.52%) dibandingkan kondisi normalnya, yitu dari 402 mm menjadi 585 mm。Sebaliknya剩余空气tanah berlangsung hanya sebulan (Mei) dan cenderung berkurang sebesar 686 mm (97,03%) dibandingkan kondisi normalnya, yyitu dari 707 mm menjadi 21 mm。Kadar air tanah yang optimum bagi tanaman pada kondisi curah hujan peluang 75% berlangsung selama 6 bulan(1月至6月);lebih pendek 2 bulan dibandingkan kondisi normalnya 8 bulan(十二月至七月)。帕达·康迪西·库拉·胡扬·佩朗75%,穆斯林塔纳姆·迪·迪埃拉·索姆拉基·伯朗森·西拉玛7 bulan(12月- 6月);sebulan lebih pendek dibandingkan穆斯林tanam pada kondisi curah hujan normalnya 8 bulan(十二月至七月)。Kata kunci: curah hujan, daerah Saumlaki,穆斯林tanam, neraca air lahan
Penentuan Musim Tanam Berdasarkan Perhitungan Neraca Air Lahan di Daerah Saumlaki, Pulau Yamdena
Climate information/data of a region plays an important role in agricultural development in the region, because by utilizing the knowledge of the relationship between crops and climate, forecasts can be made of planting time, harvest time, drought (water deficit), flood (water surplus), pest attack and disease, determining the appropriate type of crop, and so on. The purpose of this study was to assess the presence of soil water and to determine the growing season in the Saumlaki area based on two rainfall conditions. This study used monthly rainfall data for 30 years (1990-2019) as well as other climatic data, such as air temperature, air humidity, sunshine duration and wind speed for 15 years (2005-2019). Computing of the water balance was carried out using Thornthwaite-Mather Method, and determination of growing season using soil water in optimum condition. Based on the calculation of the land water balance in the rainfall conditions there was a 75% chance of being surpassed by the groundwater deficit in the Saumlaki area which lasted for 6 months (June- November), whereas the value increases by 183 mm or 45.52% compared to normal conditions, that was from 402 mm to 585 mm. On the other hand, the groundwater surplus lasted only a month (May) and tended to decrease by 686 mm or 97.03% compared to normal conditions, from 707 mm to 21 mm. The optimum soil water content for plants in rainfall conditions was 75% chance of lasting for 6 months (January-June); 2 months shorter than the normal 8 months (December-July). In conditions of 75% chance of rainfall, the growing season in the Saumlaki area lasted for 7 months (December-June); a month shorter than the growing season in normal rainfall conditions of 8 months (December-July).
Keywords: growing season, land water balance, rainfall, Saumlaki area
ABSTRAK
Informasi/data iklim suatu tempat berperan penting dalam pengembangan pertanian di wilayah tersebut, karena dengan memanfaatkan pengetahuan tentang hubungan antara tanaman dan iklim dapatlah dibuat prakiraan waktu tanam, waktu panen, kejadian kekeringan (defisit air), banjir (surplus air), serangan hama dan penyakit, penentuan jenis tanaman yang sesuai, dan sebagainya. Tujuan penelitian ini untuk menilai keberadaan air tanah dan menentukan musim tanam di Daerah Saumlaki pada dua kondisi curah hujan. Penelitian ini menggunakan data curah hujan bulanan selama 30 tahun (1990–2019) dan data iklim lainnya (suhu udara, kelembaban udara, lama penyinaran matahari kecepatan angin) selama 15 tahun (2005-2019). Perhitungan neraca air lahan menggunakan metode Thornthwaite-Mather, dan musim tanam ditentukan berdasarkan kondisi air tanah optimum. Berdasarkan perhitungan neraca air lahan pada kondisi curah hujan berpeluang 75% untuk dilampaui, defisit air tanah di daerah Saumlaki berlangsung selama selama 6 bulan (Juni-November) yaitu nilainya bertambah sebesar 183 mm (45,52%) dibandingkan kondisi normalnya, yaitu dari 402 mm menjadi 585 mm. Sebaliknya surplus air tanah berlangsung hanya sebulan (Mei) dan cenderung berkurang sebesar 686 mm (97,03%) dibandingkan kondisi normalnya, yaitu dari 707 mm menjadi 21 mm. Kadar air tanah yang optimum bagi tanaman pada kondisi curah hujan peluang 75% berlangsung selama 6 bulan (Januari-Juni); lebih pendek 2 bulan dibandingkan kondisi normalnya 8 bulan (Desember-Juli). Pada kondisi curah hujan peluang 75%, musim tanam di daerah Saumlaki berlangsung selama 7 bulan (Desember-Juni); sebulan lebih pendek dibandingkan musim tanam pada kondisi curah hujan normalnya 8 bulan (Desember-Juli).
Kata kunci : curah hujan, daerah Saumlaki, musim tanam, neraca air lahan