{"title":"在二线对照中,三种辣椒品种(Capcicum sp)的杂交时间效果","authors":"R. Andayani, Navita Maharani","doi":"10.30598/jbdp.2021.17.1.9","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Chili is an important horticultural commodity in Indonesia. However, its production is still not optimal because there are not many superior seeds available, which causes low productivity. One solution to this problem is to improve planting material (seeds) by a plant breeding program through a hybridization process. Crossing different types of chili requires the right time to increase the chances of success. The purpose of this study was to determine the effectiveness of crossing three genotypes of chili (two introduced and one local). The study was carried out with a factorial randomized design. The first factor was a combination of crosses of three parents, namely Sweet Italian, Garda and Katokkon by dialel crosses. The second factor was the time of crossing, namely at 04.00, 05.00, 06.00, 07.00, 08.00. The results of the analysis showed that the combination of parents had an interaction with crossing time in increasing the dsuccess of the crosses. Each parent combination hah a specific time for crossing. If the female parent was Sweet Italian, the time of crossing early in the morning (low temperature) was more optimal, which was between 04.00-07.00. For Katokkon×Garda crosses and their reciprocals, the percentage of successful crosses increased if it was done at 06.00-08.00. None of the crosses between Garda×Sweet Italian were successful or were entirely lethal. \nKeywords: chili, crossing time, dialele , introduction genotype \n \nABSTRAK \nCabai merupakan komoditas hortikultura yang penting di Indonesia. Namun produksinya masih belum optimal karena belum banyak tersedia benih unggul, yang menyebabkan rendahnya produktivitas. Salah satu solusi masalah tersebut adalah dengan perbaikan bahan tanam (benih) melalui program pemuliaan tanaman dengan proses persilangan (hibridisasi). Persilangan cabai yang berbeda jenis memerlukan waktu yang tepat untuk dapat meningkatkan peluang keberhasilannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas waktu persilangan tiga genotipe cabai (dua introduksi dan satu lokal). Penelitian dilaksanakan dengan rancangan acak kelompok faktorial, Faktor pertama adalah kombinasi persilangan dari tiga tetua, yaitu Sweet Italian, Garda dan Katokkon secara dialel. Faktor kedua adalah waktu persilangan, yaitu pada pukul 04.00, 05.00, 06.00, 07.00, 08.00. Hasil analisis menunjukkan bahwa kombinasi tetua memiliki interaksi dengan waktu persilangan dalam meningkatkan keberhasilan persilangan. Tiap kombinasi tetua memiliki waktu yang spesifik untuk persilangan. Jika tetua betina Sweet Italian, waktu persilangannya semakin pagi (suhu rendah) semakin optimal, yakni di antara pukul 04.00-07.00. Untuk persilangan Katokkon×Garda maupun resiproknya, persentase keberhasilan persilangan semakin meningkat jika dilakukan pada pukul 06.00-08.00. Tidak ada penyerbukan silang antara Garda×Sweet Italian yang berhasil persilangan atau seluruhnya letal. \nKata kunci: cabai, dialel , genotipe introduksi, waktu persilangan","PeriodicalId":253388,"journal":{"name":"JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Efektivitas Waktu Persilangan Tiga Genotipe Cabai (Capcicum sp) pada Persilangan Dialel\",\"authors\":\"R. Andayani, Navita Maharani\",\"doi\":\"10.30598/jbdp.2021.17.1.9\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Chili is an important horticultural commodity in Indonesia. However, its production is still not optimal because there are not many superior seeds available, which causes low productivity. One solution to this problem is to improve planting material (seeds) by a plant breeding program through a hybridization process. Crossing different types of chili requires the right time to increase the chances of success. The purpose of this study was to determine the effectiveness of crossing three genotypes of chili (two introduced and one local). The study was carried out with a factorial randomized design. The first factor was a combination of crosses of three parents, namely Sweet Italian, Garda and Katokkon by dialel crosses. The second factor was the time of crossing, namely at 04.00, 05.00, 06.00, 07.00, 08.00. The results of the analysis showed that the combination of parents had an interaction with crossing time in increasing the dsuccess of the crosses. Each parent combination hah a specific time for crossing. If the female parent was Sweet Italian, the time of crossing early in the morning (low temperature) was more optimal, which was between 04.00-07.00. For Katokkon×Garda crosses and their reciprocals, the percentage of successful crosses increased if it was done at 06.00-08.00. None of the crosses between Garda×Sweet Italian were successful or were entirely lethal. \\nKeywords: chili, crossing time, dialele , introduction genotype \\n \\nABSTRAK \\nCabai merupakan komoditas hortikultura yang penting di Indonesia. Namun produksinya masih belum optimal karena belum banyak tersedia benih unggul, yang menyebabkan rendahnya produktivitas. Salah satu solusi masalah tersebut adalah dengan perbaikan bahan tanam (benih) melalui program pemuliaan tanaman dengan proses persilangan (hibridisasi). Persilangan cabai yang berbeda jenis memerlukan waktu yang tepat untuk dapat meningkatkan peluang keberhasilannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas waktu persilangan tiga genotipe cabai (dua introduksi dan satu lokal). Penelitian dilaksanakan dengan rancangan acak kelompok faktorial, Faktor pertama adalah kombinasi persilangan dari tiga tetua, yaitu Sweet Italian, Garda dan Katokkon secara dialel. Faktor kedua adalah waktu persilangan, yaitu pada pukul 04.00, 05.00, 06.00, 07.00, 08.00. Hasil analisis menunjukkan bahwa kombinasi tetua memiliki interaksi dengan waktu persilangan dalam meningkatkan keberhasilan persilangan. Tiap kombinasi tetua memiliki waktu yang spesifik untuk persilangan. Jika tetua betina Sweet Italian, waktu persilangannya semakin pagi (suhu rendah) semakin optimal, yakni di antara pukul 04.00-07.00. Untuk persilangan Katokkon×Garda maupun resiproknya, persentase keberhasilan persilangan semakin meningkat jika dilakukan pada pukul 06.00-08.00. Tidak ada penyerbukan silang antara Garda×Sweet Italian yang berhasil persilangan atau seluruhnya letal. \\nKata kunci: cabai, dialel , genotipe introduksi, waktu persilangan\",\"PeriodicalId\":253388,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN\",\"volume\":\"43 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30598/jbdp.2021.17.1.9\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30598/jbdp.2021.17.1.9","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
辣椒是印尼重要的园艺商品。然而,其产量仍然不是最优的,因为没有很多优良的种子,这导致了低生产力。解决这个问题的一种方法是通过杂交过程通过植物育种计划来改进种植材料(种子)。杂交不同品种的辣椒需要合适的时间来增加成功的几率。本研究的目的是确定三种辣椒基因型(两种引种和一种本地)杂交的有效性。本研究采用因子随机设计。第一个因素是三个亲本的杂交组合,即甜意大利、加尔达和Katokkon通过拨号杂交。第二个因素是穿越的时间,即在04.00、05.00、06.00、07.00、08.00。分析结果表明,亲本组合与杂交时间有交互作用,增加了杂交的失败率。每个亲本组合都有特定的杂交时间。母本为甜意大利品种时,清晨(低温)的杂交时间为04.00-07.00。对于Katokkon×Garda杂交及其往复,如果在06.00-08.00进行杂交,成功杂交的百分比会增加。Garda×Sweet意大利之间的杂交都没有成功,也没有完全致命。关键词:辣椒,杂交时间,dialele,引种基因型南门产品的最佳配方是南门产品、南门产品、南门产品和南门产品。Salah satu solusi masalah tersebut adalah dengan perbaikan bahan tanam (benih) melalui program pemulian tanaman dengan proses persilangan (hibridisasi)。Persilangan cabai yang berbeda jenis memerlukan waktu yang tepat untuk dapat meningkatkan peluang keberhasilannya。Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas waktu persilangan和tiga基因型cabai (dua introduksi dan satu localal)。Penelitian dilaksanakan dengan rancangan akak kelompok factul, Faktor pertama adalah kombinasi persilangan dari tiga tetua, yitu Sweet Italian, Garda dan Katokkon secara dialel。Faktor kedua adalah waktu persilangan, yitu pada pukul 04.00, 05.00, 06.00, 07.00, 08.00。Hasil分析menunjukkan bahwa kombinasi tetua memoriliki interaksi dengan waktu persilan dalam脑膜炎katkan keberhasilan persilan。Tiap kombinasi tetua memoriliki waktu yang spifik untuk persilangan。甜蜜的意大利,waktu persilangannya semakin pagi (suhu rendah) semakin optimal, yakni di antara pukul 04.00-07.00。Untuk persilangan Katokkon×Garda maupun resiproknya, perentase keberhasilan persilangan semakin meningkat jika dilakukan pada pukul 06.00-08.00。Tidak ada penyerbukan silang antara Garda×Sweet意大利语yang berhasil persilangan atau seluruhnya letal。Kata kunci: cabai, dialel,基因型引种,waktu persilangan
Efektivitas Waktu Persilangan Tiga Genotipe Cabai (Capcicum sp) pada Persilangan Dialel
Chili is an important horticultural commodity in Indonesia. However, its production is still not optimal because there are not many superior seeds available, which causes low productivity. One solution to this problem is to improve planting material (seeds) by a plant breeding program through a hybridization process. Crossing different types of chili requires the right time to increase the chances of success. The purpose of this study was to determine the effectiveness of crossing three genotypes of chili (two introduced and one local). The study was carried out with a factorial randomized design. The first factor was a combination of crosses of three parents, namely Sweet Italian, Garda and Katokkon by dialel crosses. The second factor was the time of crossing, namely at 04.00, 05.00, 06.00, 07.00, 08.00. The results of the analysis showed that the combination of parents had an interaction with crossing time in increasing the dsuccess of the crosses. Each parent combination hah a specific time for crossing. If the female parent was Sweet Italian, the time of crossing early in the morning (low temperature) was more optimal, which was between 04.00-07.00. For Katokkon×Garda crosses and their reciprocals, the percentage of successful crosses increased if it was done at 06.00-08.00. None of the crosses between Garda×Sweet Italian were successful or were entirely lethal.
Keywords: chili, crossing time, dialele , introduction genotype
ABSTRAK
Cabai merupakan komoditas hortikultura yang penting di Indonesia. Namun produksinya masih belum optimal karena belum banyak tersedia benih unggul, yang menyebabkan rendahnya produktivitas. Salah satu solusi masalah tersebut adalah dengan perbaikan bahan tanam (benih) melalui program pemuliaan tanaman dengan proses persilangan (hibridisasi). Persilangan cabai yang berbeda jenis memerlukan waktu yang tepat untuk dapat meningkatkan peluang keberhasilannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas waktu persilangan tiga genotipe cabai (dua introduksi dan satu lokal). Penelitian dilaksanakan dengan rancangan acak kelompok faktorial, Faktor pertama adalah kombinasi persilangan dari tiga tetua, yaitu Sweet Italian, Garda dan Katokkon secara dialel. Faktor kedua adalah waktu persilangan, yaitu pada pukul 04.00, 05.00, 06.00, 07.00, 08.00. Hasil analisis menunjukkan bahwa kombinasi tetua memiliki interaksi dengan waktu persilangan dalam meningkatkan keberhasilan persilangan. Tiap kombinasi tetua memiliki waktu yang spesifik untuk persilangan. Jika tetua betina Sweet Italian, waktu persilangannya semakin pagi (suhu rendah) semakin optimal, yakni di antara pukul 04.00-07.00. Untuk persilangan Katokkon×Garda maupun resiproknya, persentase keberhasilan persilangan semakin meningkat jika dilakukan pada pukul 06.00-08.00. Tidak ada penyerbukan silang antara Garda×Sweet Italian yang berhasil persilangan atau seluruhnya letal.
Kata kunci: cabai, dialel , genotipe introduksi, waktu persilangan