{"title":"HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2018","authors":"Eli Kurniasih","doi":"10.25157/KEPERAWATAN.V1I2.2637","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Individu akan melewati beberapa fase perkembangan yang pada akhirnya mencapai usia lanjut atau lansia (Sunaryo:2004). Relaksasi Progresif yang merupakan terapi berdasarkan hubungan antara ketegangan otot dengan ketegangan emosi. Kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada umumnya tidak menyenangkan yang nantinya akan menimbulkan atau disertai perubahan fisiologis dan psikologis (Rochman, 2010:104). Penelitia ini bertujuan mengetahui dampak penerapan terapi komplementer Relaksasi Progresif pada Pasien Lansia dengan gangguan Kecemasan di panti Wredha Welas Asih Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan desain pra eksperimen dengan pra dan post test without control design. Seluruh sampel di cek dulu apakah mengalami kecemasan atau tidak, jika mengalami kecemasan lalu diberikan perlakuan berupa Terapi Relaksasi Progresif, apakah ada penurunan atau peningkatan dari kecemasannya. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan responden yang tidak ada perubahan setelah dilakuan intervensi relaksasi progresif terbanyak yaitu pada tidak ada perubahan sebanyak 19 responden (76%), sedangkan ada perubahan sebanyak 6 responden (24%). Simpulan Diketahui tingkat kecemasan tingkat kecemasan pada lansia di panti wredha Welas Asih Tasikmalaya sebanyak 23 responden atau 92% mengalami kecemasan ringan. Saran yang diberikan kepada Pengelola panti Relaksasi otot sebaiknya dilakukan setiap hari untuk membantu mengurangi ketegangan otot yang berdampak pada penurunan tingkat kecemasan.","PeriodicalId":311631,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Galuh","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Keperawatan Galuh","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25157/KEPERAWATAN.V1I2.2637","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2018
Individu akan melewati beberapa fase perkembangan yang pada akhirnya mencapai usia lanjut atau lansia (Sunaryo:2004). Relaksasi Progresif yang merupakan terapi berdasarkan hubungan antara ketegangan otot dengan ketegangan emosi. Kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada umumnya tidak menyenangkan yang nantinya akan menimbulkan atau disertai perubahan fisiologis dan psikologis (Rochman, 2010:104). Penelitia ini bertujuan mengetahui dampak penerapan terapi komplementer Relaksasi Progresif pada Pasien Lansia dengan gangguan Kecemasan di panti Wredha Welas Asih Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan desain pra eksperimen dengan pra dan post test without control design. Seluruh sampel di cek dulu apakah mengalami kecemasan atau tidak, jika mengalami kecemasan lalu diberikan perlakuan berupa Terapi Relaksasi Progresif, apakah ada penurunan atau peningkatan dari kecemasannya. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan responden yang tidak ada perubahan setelah dilakuan intervensi relaksasi progresif terbanyak yaitu pada tidak ada perubahan sebanyak 19 responden (76%), sedangkan ada perubahan sebanyak 6 responden (24%). Simpulan Diketahui tingkat kecemasan tingkat kecemasan pada lansia di panti wredha Welas Asih Tasikmalaya sebanyak 23 responden atau 92% mengalami kecemasan ringan. Saran yang diberikan kepada Pengelola panti Relaksasi otot sebaiknya dilakukan setiap hari untuk membantu mengurangi ketegangan otot yang berdampak pada penurunan tingkat kecemasan.