{"title":"医院制药设施中BPJS和非BPJS处方服务的等待时间评估","authors":"Sikni Retno Karminingtyas, Rawandi, Meina Istiharyani","doi":"10.35473/jhhs.v4i2.176","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"One of the clinical pharmacy services is assessment and prescription services. Reviewing and servicing prescriptions is a series of activities in the preparation of drugs (dispensing) which includes acceptance, review of prescriptions, inspection of product availability, preparation of pharmaceutical preparations, drug review, and delivery accompanied by the provision of information. The purpose of this study was to determine the suitability of waiting times for BPJS and Non BPJS prescription services for outpatients at the pharmacy installation of dr.Murjani Hospital and Pratama Parenggean Hospital. This study used an observational research research design with descriptive analysis in the form of recording prescriptions and waiting times for prescription services. The sample of this study is part of the outpatient prescriptions for BPJS and non BPJS patients who meet the inclusion and exclusion criteria with a total of 100 prescriptions each. The data were analyzed descriptively and statistical test t-test to determine the difference in waiting time for prescription services. The results of this study show that the average waiting time for concoction and non-concoction prescription services, both BPJS and non-BPJS, is 33.29 minutes for concoction recipes and 15.38 minutes for non-concoctions. This is in accordance with the minimum service standards based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 129/Menkes/SK/II/2008. There is a significant difference in the waiting time for concoction and non-concoction recipes with a significance value of 0.000. It can be concluded that the waiting time for BPJS and Non BPJS prescription services for outpatients at the pharmacy installation of dr.Murjani Hospital and Parenggean Pratama Hospital is up to standard. \nABSTRAKPelayanan farmasi klinik salah satunya adalah adalah pengkajian dan pelayanan resep. Pengkajian dan pelayanan resep merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam penyiapan obat (dispensing) yang meliputi penerimaan, pengkajian resep, pemeriksaan ketersediaan produk, penyiapan sediaan farmasi, telaah obat, dan penyerahan disertai pemberian informasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian waktu tunggu pelayanan resep BPJS dan Non BPJS pada pasien rawat jalan di instalasi farmasi RSUD dr.Murjani dan Rumah Sakit Pratama Parenggean. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian penelitian observasional dengan analisis deskriptif yaitu berupa pencatatan resep dan waktu tunggu pelayanan resep. Sampel penelitian ini yaitu sebagian dari resep rawat jalan pasien BPJS maupun non BPJS yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah masing-masing 100 resep. Data dianalisa secara deskriptif dan uji statistik t-test untuk mengetahui perbedaan waktu tunggu pelayanan resep. Hasil penelitian di instalasi farmasi RSUD dr.Murjani dan Rumah Sakit Pratama Parenggean bahwa rata-rata waktu tunggu pelayanan resep racikan dan non racikan baik itu BPJS maupun non BPJS yaitu resep racikan 33,29 menit dan non racikan 15,38 menit. Hal ini telah sesuai standar pelayanan minimal berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal waktu tunggu resep racikan dan non racikan dengan nilai signifikansi 0,000. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa waktu tunggu pelayanan resep BPJS dan Non BPJS pada pasien rawat jalan di instalasi farmasi RSUD dr.Murjani dan Rumah Sakit Pratama Parenggean sudah sesuai standar.","PeriodicalId":440069,"journal":{"name":"Journal of Holistics and Health Science","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Evaluasi Waktu Tunggu Pelayanan Resep BPJS dan Non BPJS di Instalasi Farmasi Rumah Sakit\",\"authors\":\"Sikni Retno Karminingtyas, Rawandi, Meina Istiharyani\",\"doi\":\"10.35473/jhhs.v4i2.176\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"One of the clinical pharmacy services is assessment and prescription services. Reviewing and servicing prescriptions is a series of activities in the preparation of drugs (dispensing) which includes acceptance, review of prescriptions, inspection of product availability, preparation of pharmaceutical preparations, drug review, and delivery accompanied by the provision of information. The purpose of this study was to determine the suitability of waiting times for BPJS and Non BPJS prescription services for outpatients at the pharmacy installation of dr.Murjani Hospital and Pratama Parenggean Hospital. This study used an observational research research design with descriptive analysis in the form of recording prescriptions and waiting times for prescription services. The sample of this study is part of the outpatient prescriptions for BPJS and non BPJS patients who meet the inclusion and exclusion criteria with a total of 100 prescriptions each. The data were analyzed descriptively and statistical test t-test to determine the difference in waiting time for prescription services. The results of this study show that the average waiting time for concoction and non-concoction prescription services, both BPJS and non-BPJS, is 33.29 minutes for concoction recipes and 15.38 minutes for non-concoctions. This is in accordance with the minimum service standards based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 129/Menkes/SK/II/2008. There is a significant difference in the waiting time for concoction and non-concoction recipes with a significance value of 0.000. It can be concluded that the waiting time for BPJS and Non BPJS prescription services for outpatients at the pharmacy installation of dr.Murjani Hospital and Parenggean Pratama Hospital is up to standard. \\nABSTRAKPelayanan farmasi klinik salah satunya adalah adalah pengkajian dan pelayanan resep. Pengkajian dan pelayanan resep merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam penyiapan obat (dispensing) yang meliputi penerimaan, pengkajian resep, pemeriksaan ketersediaan produk, penyiapan sediaan farmasi, telaah obat, dan penyerahan disertai pemberian informasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian waktu tunggu pelayanan resep BPJS dan Non BPJS pada pasien rawat jalan di instalasi farmasi RSUD dr.Murjani dan Rumah Sakit Pratama Parenggean. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian penelitian observasional dengan analisis deskriptif yaitu berupa pencatatan resep dan waktu tunggu pelayanan resep. Sampel penelitian ini yaitu sebagian dari resep rawat jalan pasien BPJS maupun non BPJS yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah masing-masing 100 resep. Data dianalisa secara deskriptif dan uji statistik t-test untuk mengetahui perbedaan waktu tunggu pelayanan resep. Hasil penelitian di instalasi farmasi RSUD dr.Murjani dan Rumah Sakit Pratama Parenggean bahwa rata-rata waktu tunggu pelayanan resep racikan dan non racikan baik itu BPJS maupun non BPJS yaitu resep racikan 33,29 menit dan non racikan 15,38 menit. Hal ini telah sesuai standar pelayanan minimal berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal waktu tunggu resep racikan dan non racikan dengan nilai signifikansi 0,000. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa waktu tunggu pelayanan resep BPJS dan Non BPJS pada pasien rawat jalan di instalasi farmasi RSUD dr.Murjani dan Rumah Sakit Pratama Parenggean sudah sesuai standar.\",\"PeriodicalId\":440069,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Holistics and Health Science\",\"volume\":\"51 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-09-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Holistics and Health Science\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35473/jhhs.v4i2.176\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Holistics and Health Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35473/jhhs.v4i2.176","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
临床药学服务之一是评估和处方服务。处方审查和服务是药物制备(调剂)中的一系列活动,包括接受,处方审查,产品可用性检查,药物制剂制备,药物审查以及提供信息的交付。本研究的目的是确定dr.Murjani医院和Pratama Parenggean医院药房门诊患者BPJS和非BPJS处方服务的等待时间的适宜性。本研究采用观察性研究设计,以记录处方和处方服务等待时间的形式进行描述性分析。本研究样本为符合纳入和排除标准的BPJS和非BPJS患者门诊处方的一部分,各100张处方。对数据进行描述性分析和统计检验t检验,以确定处方服务等待时间的差异。本研究结果表明,混合处方和非混合处方服务(包括BPJS和非BPJS)的平均等待时间为:混合处方33.29分钟,非混合处方15.38分钟。这符合印度尼西亚共和国卫生部第129/Menkes/SK/II/2008号条例规定的最低服务标准。调制配方与非调制配方的等待时间存在显著性差异,显著性值为0.000。可以得出结论,在dr.Murjani医院和Parenggean Pratama医院的药房设施,门诊患者等待BPJS和非BPJS处方服务的时间符合标准。摘要:pelayanan farmasi klinik salah satunya adalah adalah pengkajian dan pelayanan resep。彭加健dan pelayanan resep merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam penyapan obat(配药)yang meliputi penerimaan,彭加健ressep, peneriksaan ketersediaan产品,penyapan sediaan farmasi, telaah obat, dan penyerahan disertai pemberian informasi。Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesesaian waktu tungu pelayanan ressep BPJS dan Non BPJS paden rawat jalan di instalasi farmasi RSUD murjani dan Rumah Sakit Pratama Parenggean博士。Penelitian ini menggunakan ranancan Penelitian Penelitian观测登甘分析描述:yyitu berupa penatatan resep dan waktu tungu pelayanan resep。样本penelitian ini yyitu sebagian dari resep rawat jalan pasen BPJS maupun non BPJS yang memenuhi标准inklusi dan eksklusi dengan jumlah masing-masing 100 resep。数据分析方法采用统计t检验方法,采用统计t检验方法进行统计分析。Hasil penelitian di instalasi farmasi RSUD dr.Murjani dan Rumah Sakit Pratama Parenggean bahwa rata-rata waktu tungu pelayanan resep racikan dan non racikan baik itu BPJS maupun non BPJS yitu resep racikan 33,29 menit dan non racikan 15,38 menit。印尼国家气象局(noor 129/Menkes/SK/II/2008)。Terdapat perbedaan yang signfikan dalam hal waktu tungu resep racikan dan non racikan dengan nilai signfikan = 000。Penelitian ini dapat dispulke kan bahwa waktu tungu pelayanan resep BPJS dan Non BPJS pada pasen rawat jalan di instalasi farmasi RSUD murjani博士dan Rumah Sakit Pratama Parenggean sudah sesuai标准。
Evaluasi Waktu Tunggu Pelayanan Resep BPJS dan Non BPJS di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
One of the clinical pharmacy services is assessment and prescription services. Reviewing and servicing prescriptions is a series of activities in the preparation of drugs (dispensing) which includes acceptance, review of prescriptions, inspection of product availability, preparation of pharmaceutical preparations, drug review, and delivery accompanied by the provision of information. The purpose of this study was to determine the suitability of waiting times for BPJS and Non BPJS prescription services for outpatients at the pharmacy installation of dr.Murjani Hospital and Pratama Parenggean Hospital. This study used an observational research research design with descriptive analysis in the form of recording prescriptions and waiting times for prescription services. The sample of this study is part of the outpatient prescriptions for BPJS and non BPJS patients who meet the inclusion and exclusion criteria with a total of 100 prescriptions each. The data were analyzed descriptively and statistical test t-test to determine the difference in waiting time for prescription services. The results of this study show that the average waiting time for concoction and non-concoction prescription services, both BPJS and non-BPJS, is 33.29 minutes for concoction recipes and 15.38 minutes for non-concoctions. This is in accordance with the minimum service standards based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 129/Menkes/SK/II/2008. There is a significant difference in the waiting time for concoction and non-concoction recipes with a significance value of 0.000. It can be concluded that the waiting time for BPJS and Non BPJS prescription services for outpatients at the pharmacy installation of dr.Murjani Hospital and Parenggean Pratama Hospital is up to standard.
ABSTRAKPelayanan farmasi klinik salah satunya adalah adalah pengkajian dan pelayanan resep. Pengkajian dan pelayanan resep merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam penyiapan obat (dispensing) yang meliputi penerimaan, pengkajian resep, pemeriksaan ketersediaan produk, penyiapan sediaan farmasi, telaah obat, dan penyerahan disertai pemberian informasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian waktu tunggu pelayanan resep BPJS dan Non BPJS pada pasien rawat jalan di instalasi farmasi RSUD dr.Murjani dan Rumah Sakit Pratama Parenggean. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian penelitian observasional dengan analisis deskriptif yaitu berupa pencatatan resep dan waktu tunggu pelayanan resep. Sampel penelitian ini yaitu sebagian dari resep rawat jalan pasien BPJS maupun non BPJS yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah masing-masing 100 resep. Data dianalisa secara deskriptif dan uji statistik t-test untuk mengetahui perbedaan waktu tunggu pelayanan resep. Hasil penelitian di instalasi farmasi RSUD dr.Murjani dan Rumah Sakit Pratama Parenggean bahwa rata-rata waktu tunggu pelayanan resep racikan dan non racikan baik itu BPJS maupun non BPJS yaitu resep racikan 33,29 menit dan non racikan 15,38 menit. Hal ini telah sesuai standar pelayanan minimal berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal waktu tunggu resep racikan dan non racikan dengan nilai signifikansi 0,000. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa waktu tunggu pelayanan resep BPJS dan Non BPJS pada pasien rawat jalan di instalasi farmasi RSUD dr.Murjani dan Rumah Sakit Pratama Parenggean sudah sesuai standar.