{"title":"上帝的早期历史:耶和华和古代以色列的其他神","authors":"Marthin Steven Lumingkewas","doi":"10.34081/FIDEI.V3I2.174","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mark S. Smith merupakan satu di antara peneliti Kitab Ibrani; khususnya teks-teks ANET (Ancient Near Eastern Text) bersama dengan beberap ahli bahasa Semit barat seperti Frank Moore Cross, Michael D. Morgan dan Brevard S. Child. Akan tetapi, Smith lebih dikenal dengan model interpretasi Israel sebagai satu entitas dengan bangsa sekitarnya – dalam hal ini Kanaan. Pendekatan ini menghasilkan metodologi penting untuk melihat Israel dengan cara berbeda – yaitu Israel sebagai bangsa yang identik dengan bangsa-bangsa Kanaan – berlawanan dengan pemahaman yang selama ini melihat kedua bangsa sebagai vis-a-vis berdasarkan informasi Kitab Ibrani. Buku ini berupaya menggambarkan upaya memahami Israel tidak dapat diperoleh melalui sejarah semata. Berbicara mengenai Israel sebagai umat dengan beberapa mishpat, kemudian berlanjut menjadi sebuah bangsa dalam koridor monarki, sampai mereka masuk dan kembali dari pembuangan; termasuk di dalamnya sistem agama mereka, hanya dapat dilakukan melalui memori. Memori yang dimaksud Smith dalam hal ini adalah melalui proses convergence dan differentiation. Pada masa awal Israel, bangsa ini tidak berbeda dengan bangsa-bangsa sekitarnya; termasuk di dalamnya sistem keagaman yang mereka anut. El, Baal, Anat dan Asherah menjadi allah utama Israel. El menjadi sesembahan utama Israel bersamaan dengan Yahweh. Baal menjadi sesembahan Daud ketika ia berseru Baal Perazim (allah memberikan terobosan) dalam 2 Samuel 5:20 dan 1 Tawarik 14:11 (hal.74-76).","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"The Early History of God: Yahweh and the Other Deities in Ancient Israel\",\"authors\":\"Marthin Steven Lumingkewas\",\"doi\":\"10.34081/FIDEI.V3I2.174\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Mark S. Smith merupakan satu di antara peneliti Kitab Ibrani; khususnya teks-teks ANET (Ancient Near Eastern Text) bersama dengan beberap ahli bahasa Semit barat seperti Frank Moore Cross, Michael D. Morgan dan Brevard S. Child. Akan tetapi, Smith lebih dikenal dengan model interpretasi Israel sebagai satu entitas dengan bangsa sekitarnya – dalam hal ini Kanaan. Pendekatan ini menghasilkan metodologi penting untuk melihat Israel dengan cara berbeda – yaitu Israel sebagai bangsa yang identik dengan bangsa-bangsa Kanaan – berlawanan dengan pemahaman yang selama ini melihat kedua bangsa sebagai vis-a-vis berdasarkan informasi Kitab Ibrani. Buku ini berupaya menggambarkan upaya memahami Israel tidak dapat diperoleh melalui sejarah semata. Berbicara mengenai Israel sebagai umat dengan beberapa mishpat, kemudian berlanjut menjadi sebuah bangsa dalam koridor monarki, sampai mereka masuk dan kembali dari pembuangan; termasuk di dalamnya sistem agama mereka, hanya dapat dilakukan melalui memori. Memori yang dimaksud Smith dalam hal ini adalah melalui proses convergence dan differentiation. Pada masa awal Israel, bangsa ini tidak berbeda dengan bangsa-bangsa sekitarnya; termasuk di dalamnya sistem keagaman yang mereka anut. El, Baal, Anat dan Asherah menjadi allah utama Israel. El menjadi sesembahan utama Israel bersamaan dengan Yahweh. Baal menjadi sesembahan Daud ketika ia berseru Baal Perazim (allah memberikan terobosan) dalam 2 Samuel 5:20 dan 1 Tawarik 14:11 (hal.74-76).\",\"PeriodicalId\":339023,\"journal\":{\"name\":\"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika\",\"volume\":\"75 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-18\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34081/FIDEI.V3I2.174\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34081/FIDEI.V3I2.174","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
马克·史密斯是希伯来圣经的研究员之一;特别是ANET文本(古代近东文本)以及一些西方犹太语言学家,如Frank Moore Cross、Michael D. Morgan和Brevard S. Child。然而,史密斯更广为人知的是以色列人对一个实体的解释模式,以及它周围的国家——在这个例子中,迦南。这种方法导致了以一种不同的方式看待以色列——以色列是一个与迦南民族相同的民族——的关键方法,而不是基于希伯来书中信息的观点。它试图描述理解以色列的努力不仅仅是通过历史。谈到以色列作为一个民族与一些米什帕特,然后继续在君主政体中成为一个国家,直到他们从流放中进出;包括他们的宗教体系,只有记忆才能做到。史密斯在这件事上所希望的记忆是通过回归和不同的过程。早期的以色列,这个国家和周边国家没有什么不同;包括他们所信奉的宗教体系。El, Baal, anaah和Asherah成为以色列的首席神。以色列人把伊勒和耶和华一同献上。当大卫在撒母耳记上5:20和塔利合书14:11 (p .74-76)中喊出巴力毗拉心(神给了他一个突破)时,巴力就归他为圣。
The Early History of God: Yahweh and the Other Deities in Ancient Israel
Mark S. Smith merupakan satu di antara peneliti Kitab Ibrani; khususnya teks-teks ANET (Ancient Near Eastern Text) bersama dengan beberap ahli bahasa Semit barat seperti Frank Moore Cross, Michael D. Morgan dan Brevard S. Child. Akan tetapi, Smith lebih dikenal dengan model interpretasi Israel sebagai satu entitas dengan bangsa sekitarnya – dalam hal ini Kanaan. Pendekatan ini menghasilkan metodologi penting untuk melihat Israel dengan cara berbeda – yaitu Israel sebagai bangsa yang identik dengan bangsa-bangsa Kanaan – berlawanan dengan pemahaman yang selama ini melihat kedua bangsa sebagai vis-a-vis berdasarkan informasi Kitab Ibrani. Buku ini berupaya menggambarkan upaya memahami Israel tidak dapat diperoleh melalui sejarah semata. Berbicara mengenai Israel sebagai umat dengan beberapa mishpat, kemudian berlanjut menjadi sebuah bangsa dalam koridor monarki, sampai mereka masuk dan kembali dari pembuangan; termasuk di dalamnya sistem agama mereka, hanya dapat dilakukan melalui memori. Memori yang dimaksud Smith dalam hal ini adalah melalui proses convergence dan differentiation. Pada masa awal Israel, bangsa ini tidak berbeda dengan bangsa-bangsa sekitarnya; termasuk di dalamnya sistem keagaman yang mereka anut. El, Baal, Anat dan Asherah menjadi allah utama Israel. El menjadi sesembahan utama Israel bersamaan dengan Yahweh. Baal menjadi sesembahan Daud ketika ia berseru Baal Perazim (allah memberikan terobosan) dalam 2 Samuel 5:20 dan 1 Tawarik 14:11 (hal.74-76).