Muhamad Galang Isnawan, Samsuriadi Samsuriadi, Samsul Bahri, Evana Gina Shantika, Indrawati Indrawati, Lume Lume, B. Burhanudin
{"title":"对推进学校的评估和准备报告的处理","authors":"Muhamad Galang Isnawan, Samsuriadi Samsuriadi, Samsul Bahri, Evana Gina Shantika, Indrawati Indrawati, Lume Lume, B. Burhanudin","doi":"10.29407/ja.v7i2.19082","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sekolah Penggerak adalah sekolah yang diwajibkan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Salah satu kendala yang dialami Sekolah Penggerak dalam Implementasi Kurikulum Merdeka adalah rendahnya kompetensi kepala sekolah dan guru dalam menyusun dan mengolah hasil asesmen dan rapor. Workshop adalah salah satu cara yang cukup efektif dalam mengembangkan kompetensi kepala sekolah dan guru. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi kepala sekolah dan guru terkait asesmen dan rapor melalui kegiatan workshop. Workshop juga dipilih karena melibatkan interaksi langsung dengan peserta melalui pemanfaatan lembar kerja yang relevan. Peserta kegiatan workshop adalah 18 orang yang terdiri atas tiga orang kepala sekolah SMP, tiga orang kepala sekolah SMA, enam orang guru anggota komite pembelajaran SMP, dan enam orang guru anggota komite pembelajaran SMA. Kegiatan workshop dilaksanakan selama 8 JP dengan menggunakan lembar kerja yang berasal dari pemerintah. Data dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan workshop berjalan dengan baik, khususnya pada kegiatan diskusi. Meskipun, alokasi waktu kegiatan cenderung menjadi lebih banyak. Secara umum, masing-masing sekolah sudah mampu menyusun asesmen dengan baik, meskipun masih terkendala dalam membuat kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, redaksi asesmen yang dirancang sekolah masih belum optimal karena masih ada sekolah yang menyusun rubrik penilaian pada bagian tersebut. Begitupun pada saat pengolahan hasil asesmen, masih ditemukan sekolah yang belum bisa menyusun formula untuk menentukan nilai siswa. Berbeda dengan hasil sebelumnya, pada saat peserta menyusun rapor, diperoleh informasi bahwa semua sekolah mampu menyusun rapor dengan baik, termasuk dalam menyusun deskripsi terkait capaian kompetensi yang diperoleh siswa.","PeriodicalId":250784,"journal":{"name":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengolahan Hasil Asesmen dan Penyusunan Rapor untuk Sekolah Penggerak\",\"authors\":\"Muhamad Galang Isnawan, Samsuriadi Samsuriadi, Samsul Bahri, Evana Gina Shantika, Indrawati Indrawati, Lume Lume, B. Burhanudin\",\"doi\":\"10.29407/ja.v7i2.19082\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sekolah Penggerak adalah sekolah yang diwajibkan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Salah satu kendala yang dialami Sekolah Penggerak dalam Implementasi Kurikulum Merdeka adalah rendahnya kompetensi kepala sekolah dan guru dalam menyusun dan mengolah hasil asesmen dan rapor. Workshop adalah salah satu cara yang cukup efektif dalam mengembangkan kompetensi kepala sekolah dan guru. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi kepala sekolah dan guru terkait asesmen dan rapor melalui kegiatan workshop. Workshop juga dipilih karena melibatkan interaksi langsung dengan peserta melalui pemanfaatan lembar kerja yang relevan. Peserta kegiatan workshop adalah 18 orang yang terdiri atas tiga orang kepala sekolah SMP, tiga orang kepala sekolah SMA, enam orang guru anggota komite pembelajaran SMP, dan enam orang guru anggota komite pembelajaran SMA. Kegiatan workshop dilaksanakan selama 8 JP dengan menggunakan lembar kerja yang berasal dari pemerintah. Data dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan workshop berjalan dengan baik, khususnya pada kegiatan diskusi. Meskipun, alokasi waktu kegiatan cenderung menjadi lebih banyak. Secara umum, masing-masing sekolah sudah mampu menyusun asesmen dengan baik, meskipun masih terkendala dalam membuat kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, redaksi asesmen yang dirancang sekolah masih belum optimal karena masih ada sekolah yang menyusun rubrik penilaian pada bagian tersebut. Begitupun pada saat pengolahan hasil asesmen, masih ditemukan sekolah yang belum bisa menyusun formula untuk menentukan nilai siswa. Berbeda dengan hasil sebelumnya, pada saat peserta menyusun rapor, diperoleh informasi bahwa semua sekolah mampu menyusun rapor dengan baik, termasuk dalam menyusun deskripsi terkait capaian kompetensi yang diperoleh siswa.\",\"PeriodicalId\":250784,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara\",\"volume\":\"104 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29407/ja.v7i2.19082\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29407/ja.v7i2.19082","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengolahan Hasil Asesmen dan Penyusunan Rapor untuk Sekolah Penggerak
Sekolah Penggerak adalah sekolah yang diwajibkan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Salah satu kendala yang dialami Sekolah Penggerak dalam Implementasi Kurikulum Merdeka adalah rendahnya kompetensi kepala sekolah dan guru dalam menyusun dan mengolah hasil asesmen dan rapor. Workshop adalah salah satu cara yang cukup efektif dalam mengembangkan kompetensi kepala sekolah dan guru. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi kepala sekolah dan guru terkait asesmen dan rapor melalui kegiatan workshop. Workshop juga dipilih karena melibatkan interaksi langsung dengan peserta melalui pemanfaatan lembar kerja yang relevan. Peserta kegiatan workshop adalah 18 orang yang terdiri atas tiga orang kepala sekolah SMP, tiga orang kepala sekolah SMA, enam orang guru anggota komite pembelajaran SMP, dan enam orang guru anggota komite pembelajaran SMA. Kegiatan workshop dilaksanakan selama 8 JP dengan menggunakan lembar kerja yang berasal dari pemerintah. Data dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan workshop berjalan dengan baik, khususnya pada kegiatan diskusi. Meskipun, alokasi waktu kegiatan cenderung menjadi lebih banyak. Secara umum, masing-masing sekolah sudah mampu menyusun asesmen dengan baik, meskipun masih terkendala dalam membuat kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, redaksi asesmen yang dirancang sekolah masih belum optimal karena masih ada sekolah yang menyusun rubrik penilaian pada bagian tersebut. Begitupun pada saat pengolahan hasil asesmen, masih ditemukan sekolah yang belum bisa menyusun formula untuk menentukan nilai siswa. Berbeda dengan hasil sebelumnya, pada saat peserta menyusun rapor, diperoleh informasi bahwa semua sekolah mampu menyusun rapor dengan baik, termasuk dalam menyusun deskripsi terkait capaian kompetensi yang diperoleh siswa.