{"title":"我","authors":"S. Wibowo","doi":"10.2307/j.ctvscxt08.14","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Riwayat Artikel : Diterima : 2 November 2020 Disetujui : 1 Februari 2021 Aquaponik merupakan salah satu cara budidaya tanaman dengan hidroponik bersamaan dengan budidaya ikan, dimana air berputar terus tanpa berhenti. Pada sistem aquaponik tidak memerlukan nutrisi AB mix untuk memberikan unsur hara pada tanaman, tetapi unsur hara diperoleh dari air kolam ikan yang mengandung nutrisi, yang berasal dari ikan. Selada (Lactuca sativa L.) yang ditanam secara hidroponik merupakan sayuran yang digemari karena harganya tinggi dan sehat untuk dikonsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya tidaknya perbedaan hasil budidaya tanaman selada secara aquaponik menggunakan tiga model hidroponik DFT. Metode yang digunakan adalah pengukuran lapangan, yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat tanaman selada, serta analisis data hasil pengukuran. Selain itu juga dilakukan pengukuran suhu, pH dan konsentrasi air kolam, serta kandungan amonia pada air kolam. Hasil pengukuran lapangan dengan hidroponik DFT model meja, model piramida, dan model anak tangga dianalisis untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan menggunakan Anava (Analisis Varians) satu jalan pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan Anava diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil pengukuran tanaman selada dengan menggunakan ketiga model hidroponik DFT, dan yang berpengaruh paling baik adalah model piramida, dengan hasil rata-rata 21,8 cm untuk tinggi tanaman, rata-rata 8,4 helai untuk jumlah daun, dan rata-rata 75,3 g untuk berat tanaman. Kata Kunci : Aquaponik, Hidroponik DFT, Selada.","PeriodicalId":354626,"journal":{"name":"Del bit a las redes sociales.","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"I\",\"authors\":\"S. Wibowo\",\"doi\":\"10.2307/j.ctvscxt08.14\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Riwayat Artikel : Diterima : 2 November 2020 Disetujui : 1 Februari 2021 Aquaponik merupakan salah satu cara budidaya tanaman dengan hidroponik bersamaan dengan budidaya ikan, dimana air berputar terus tanpa berhenti. Pada sistem aquaponik tidak memerlukan nutrisi AB mix untuk memberikan unsur hara pada tanaman, tetapi unsur hara diperoleh dari air kolam ikan yang mengandung nutrisi, yang berasal dari ikan. Selada (Lactuca sativa L.) yang ditanam secara hidroponik merupakan sayuran yang digemari karena harganya tinggi dan sehat untuk dikonsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya tidaknya perbedaan hasil budidaya tanaman selada secara aquaponik menggunakan tiga model hidroponik DFT. Metode yang digunakan adalah pengukuran lapangan, yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat tanaman selada, serta analisis data hasil pengukuran. Selain itu juga dilakukan pengukuran suhu, pH dan konsentrasi air kolam, serta kandungan amonia pada air kolam. Hasil pengukuran lapangan dengan hidroponik DFT model meja, model piramida, dan model anak tangga dianalisis untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan menggunakan Anava (Analisis Varians) satu jalan pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan Anava diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil pengukuran tanaman selada dengan menggunakan ketiga model hidroponik DFT, dan yang berpengaruh paling baik adalah model piramida, dengan hasil rata-rata 21,8 cm untuk tinggi tanaman, rata-rata 8,4 helai untuk jumlah daun, dan rata-rata 75,3 g untuk berat tanaman. Kata Kunci : Aquaponik, Hidroponik DFT, Selada.\",\"PeriodicalId\":354626,\"journal\":{\"name\":\"Del bit a las redes sociales.\",\"volume\":\"2 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-10-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Del bit a las redes sociales.\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.2307/j.ctvscxt08.14\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Del bit a las redes sociales.","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.2307/j.ctvscxt08.14","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Riwayat Artikel : Diterima : 2 November 2020 Disetujui : 1 Februari 2021 Aquaponik merupakan salah satu cara budidaya tanaman dengan hidroponik bersamaan dengan budidaya ikan, dimana air berputar terus tanpa berhenti. Pada sistem aquaponik tidak memerlukan nutrisi AB mix untuk memberikan unsur hara pada tanaman, tetapi unsur hara diperoleh dari air kolam ikan yang mengandung nutrisi, yang berasal dari ikan. Selada (Lactuca sativa L.) yang ditanam secara hidroponik merupakan sayuran yang digemari karena harganya tinggi dan sehat untuk dikonsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya tidaknya perbedaan hasil budidaya tanaman selada secara aquaponik menggunakan tiga model hidroponik DFT. Metode yang digunakan adalah pengukuran lapangan, yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat tanaman selada, serta analisis data hasil pengukuran. Selain itu juga dilakukan pengukuran suhu, pH dan konsentrasi air kolam, serta kandungan amonia pada air kolam. Hasil pengukuran lapangan dengan hidroponik DFT model meja, model piramida, dan model anak tangga dianalisis untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan menggunakan Anava (Analisis Varians) satu jalan pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan Anava diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil pengukuran tanaman selada dengan menggunakan ketiga model hidroponik DFT, dan yang berpengaruh paling baik adalah model piramida, dengan hasil rata-rata 21,8 cm untuk tinggi tanaman, rata-rata 8,4 helai untuk jumlah daun, dan rata-rata 75,3 g untuk berat tanaman. Kata Kunci : Aquaponik, Hidroponik DFT, Selada.