{"title":"用搅拌和锻造方法合成Al5Cu4Mg/Al2O3金属矩阵的过程","authors":"T. B. Romijarso, Rudi Subagja, Dedi Priadi","doi":"10.32423/JMI.2021.V43.34-47","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakKomposit Matriks Logam (KML) merupakan salah satu material yang banyak digunakan di industri manufaktur terutama yang berbasis alumunium, karena logam ini mempunyai berat jenis yang rendah. Pada saat ini pembuatan KML bermatriks alumunium dengan penguat Al2O3 sudah banyak dibuat dan digunakan di industri. Proses pembuatan KML di Indonesia merupakan hal yang baru-baru ini ramai diminati, meskipun penelitian awal sudah dilakukan jauh sebelumnya. Faktor penting pada pembuatan KML adalah menghidari adanya keropos atau adanya porositas pada hasil produk. Oleh karena itu, pada percobaan ini setelah dilakukan proses pengadukan dilanjutkan dengan proses tempa untuk mengurangi adanya porositas tersebut. Bahan yang digunakan sebagai matriks adalah Al-5%Cu-4%Mg dimana Mg sebagai wetting agent, sedangkan penguat yang digunakan adalah 5 dan 10% Vf Al2O3. Pengujian mekanik yang dilakukan antara lain uji tarik, kekerasan dan keausan, sedangkan pengujian fisik, yaitu: metalografi, berat jenis, porositas, SEM/EDS dan XRD, untuk melihat fasa dan senyawa baru. Hasil pengujian menunjukkan dengan adanya penguat Al2O3 terjadi kenaikkan sifat mekanik antara lain dengan naiknya angka kekerasan dan naiknya nilai ketahanan aus. AbstractThe Metal Matrix Composite (MMCs) is one of the widely used materials in the manufacturing industry, especially those based on aluminum, because this metal has low specific gravity. At this time, aluminum matrix KML with Al2O3 reinforcement has been widely made and used in industry. The process of making MMCs in Indonesia have just developed recently, even tough the previous research have been conducted for a long time. The important factor in making MMCs in to prevent the porosity at it’s product. This is the reason why we conduct a forging process after the agitation process. The materials used as matrix is Al-5%Cu-4%Mg where Mg is the wetting agent, while the reinforcement used is 5 and 10% Vf Al2O3. Mechanical tests include: tensile, hardness and wear tests, while physical tests: metallography, specific gravity, porosity, SEM/EDS and XRD, to see new phases and compounds. With the addition of Al2O3 reinforcement there is an increase in mechanical properties, among others, by increasing the number of hardness and increasing wear resistance.","PeriodicalId":239927,"journal":{"name":"Metal Indonesia","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Proses Pembuatan Komposit Matriks Logam Al5Cu4Mg/Al2O3(p) dengan Metode Pengadukan dan Tempa\",\"authors\":\"T. B. Romijarso, Rudi Subagja, Dedi Priadi\",\"doi\":\"10.32423/JMI.2021.V43.34-47\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstrakKomposit Matriks Logam (KML) merupakan salah satu material yang banyak digunakan di industri manufaktur terutama yang berbasis alumunium, karena logam ini mempunyai berat jenis yang rendah. Pada saat ini pembuatan KML bermatriks alumunium dengan penguat Al2O3 sudah banyak dibuat dan digunakan di industri. Proses pembuatan KML di Indonesia merupakan hal yang baru-baru ini ramai diminati, meskipun penelitian awal sudah dilakukan jauh sebelumnya. Faktor penting pada pembuatan KML adalah menghidari adanya keropos atau adanya porositas pada hasil produk. Oleh karena itu, pada percobaan ini setelah dilakukan proses pengadukan dilanjutkan dengan proses tempa untuk mengurangi adanya porositas tersebut. Bahan yang digunakan sebagai matriks adalah Al-5%Cu-4%Mg dimana Mg sebagai wetting agent, sedangkan penguat yang digunakan adalah 5 dan 10% Vf Al2O3. Pengujian mekanik yang dilakukan antara lain uji tarik, kekerasan dan keausan, sedangkan pengujian fisik, yaitu: metalografi, berat jenis, porositas, SEM/EDS dan XRD, untuk melihat fasa dan senyawa baru. Hasil pengujian menunjukkan dengan adanya penguat Al2O3 terjadi kenaikkan sifat mekanik antara lain dengan naiknya angka kekerasan dan naiknya nilai ketahanan aus. AbstractThe Metal Matrix Composite (MMCs) is one of the widely used materials in the manufacturing industry, especially those based on aluminum, because this metal has low specific gravity. At this time, aluminum matrix KML with Al2O3 reinforcement has been widely made and used in industry. The process of making MMCs in Indonesia have just developed recently, even tough the previous research have been conducted for a long time. The important factor in making MMCs in to prevent the porosity at it’s product. This is the reason why we conduct a forging process after the agitation process. The materials used as matrix is Al-5%Cu-4%Mg where Mg is the wetting agent, while the reinforcement used is 5 and 10% Vf Al2O3. Mechanical tests include: tensile, hardness and wear tests, while physical tests: metallography, specific gravity, porosity, SEM/EDS and XRD, to see new phases and compounds. With the addition of Al2O3 reinforcement there is an increase in mechanical properties, among others, by increasing the number of hardness and increasing wear resistance.\",\"PeriodicalId\":239927,\"journal\":{\"name\":\"Metal Indonesia\",\"volume\":\"38 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Metal Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32423/JMI.2021.V43.34-47\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Metal Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32423/JMI.2021.V43.34-47","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Proses Pembuatan Komposit Matriks Logam Al5Cu4Mg/Al2O3(p) dengan Metode Pengadukan dan Tempa
AbstrakKomposit Matriks Logam (KML) merupakan salah satu material yang banyak digunakan di industri manufaktur terutama yang berbasis alumunium, karena logam ini mempunyai berat jenis yang rendah. Pada saat ini pembuatan KML bermatriks alumunium dengan penguat Al2O3 sudah banyak dibuat dan digunakan di industri. Proses pembuatan KML di Indonesia merupakan hal yang baru-baru ini ramai diminati, meskipun penelitian awal sudah dilakukan jauh sebelumnya. Faktor penting pada pembuatan KML adalah menghidari adanya keropos atau adanya porositas pada hasil produk. Oleh karena itu, pada percobaan ini setelah dilakukan proses pengadukan dilanjutkan dengan proses tempa untuk mengurangi adanya porositas tersebut. Bahan yang digunakan sebagai matriks adalah Al-5%Cu-4%Mg dimana Mg sebagai wetting agent, sedangkan penguat yang digunakan adalah 5 dan 10% Vf Al2O3. Pengujian mekanik yang dilakukan antara lain uji tarik, kekerasan dan keausan, sedangkan pengujian fisik, yaitu: metalografi, berat jenis, porositas, SEM/EDS dan XRD, untuk melihat fasa dan senyawa baru. Hasil pengujian menunjukkan dengan adanya penguat Al2O3 terjadi kenaikkan sifat mekanik antara lain dengan naiknya angka kekerasan dan naiknya nilai ketahanan aus. AbstractThe Metal Matrix Composite (MMCs) is one of the widely used materials in the manufacturing industry, especially those based on aluminum, because this metal has low specific gravity. At this time, aluminum matrix KML with Al2O3 reinforcement has been widely made and used in industry. The process of making MMCs in Indonesia have just developed recently, even tough the previous research have been conducted for a long time. The important factor in making MMCs in to prevent the porosity at it’s product. This is the reason why we conduct a forging process after the agitation process. The materials used as matrix is Al-5%Cu-4%Mg where Mg is the wetting agent, while the reinforcement used is 5 and 10% Vf Al2O3. Mechanical tests include: tensile, hardness and wear tests, while physical tests: metallography, specific gravity, porosity, SEM/EDS and XRD, to see new phases and compounds. With the addition of Al2O3 reinforcement there is an increase in mechanical properties, among others, by increasing the number of hardness and increasing wear resistance.