婆罗浮屠国家旅游业发展战略

Arif Sofianto
{"title":"婆罗浮屠国家旅游业发展战略","authors":"Arif Sofianto","doi":"10.36762/litbangjateng.v16i1.745","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"DEVELOPMENT STRATEGY OF BOROBUDUR NATIONAL TOURISM AREAABSTRAKKawasan Borobudur dan sekitarnya termasuk salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Pemerintah mentargetkan kunjungan wisatawan asing ke kawasan ini sebanyak 2 juta wisatawan asing, dan 11 juta wisatawan domestik pada tahun 2019. Di sisi lain, Balai Konservasi Borobudur (BKB) yang bertanggungjawab dalam pemelihara Candi Borobudur telah menbuat kajian bahwa daya tampung Borobudur hanya 123 orang naik bersamaan di atas candi, dan 528 orang di halaman candi. Saat ini jumlah wisatawan yang naik 10 kali lipatnya, dan terdapat indikasi kerusakan. Berkaitan dengan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah; 1) bagaimana solusi pengelolaan KSPN Borobudur agar terjadi sisi kelestarian serta tercapai target kunjungan, 2) bagaimana peran yang dapat dilaksanakan oleh pemerintah daerah di sekitar Kawasan Borobudur untuk menyambut penetapan status kawasan dan proyek stretegis yang akan dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan langsung, serta penelusuran data sekunder melalui berbagai dokumen. Analisis data dilakukan menggunakan analisis interaktif sebagaimana dikembangkan oleh Miles & Huberman. Penelitian dilakukan di sekitar kawasan Borobudur, yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, dan Kota Magelang. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) solusai pengelolaan kawasan wisata Borobudur ialah dengan mengubah mindset wisata tidak lagi berpusat pada Candi Borobudur semata, tetapi pariwisata berbasis landscape budaya dan masyarakat, dimana Borobudur menjadi salah satu bagiannya. Paradigma wisata bergeser dari monument-centric ke kawasan lebih luas dan tidak lagi terpusat, tetapi pelibatan aktif masyarakat. 2) Pemerintah daerah (Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, dan Kota Magelang) selayaknya berbenah dengan berbagai program pembangunan pendukung dalam rangka meningkatkan percepatan daya saing daerah dan menangkap peluang pengembangan ekonomi untuk meningkatkan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.Kata Kunci: Borobudur, Wisata, Kawasan wisataABSTRACTBorobudur area and its surroundings are one of the National Tourism Strategic Areas (KSPN). The government targets tourist arrivals to the Borobudur area to reach 2 million foreign tourists, and 11 million domestic tourists by 2019. On the other hand, the Borobudur Conservation Center (BKB) which is responsible for maintaining Borobudur Temple has made study that Borobudur's capacity is only 123 people rose above the temple in one time, and 528 people in the temple yard. This time, the number of tourists rose 10-fold, and there were indications of damage. In this regard, the purpose of this study is; 1) How is the solution to the management of Borobudur KSPN so that there is a sustainability side as well as the target of visits, 2) What role can the local government around the Borobudur area take to determine the status of the area and the strategic project to be implemented. This research was conducted using qualitative. Data is collected through interviews and direct observation, as well as tracking secondary data through various documents. Data analysis was performed using interactive analysis made by Miles & Huberman. The study was conducted around the Borobudur area, namely the Magelang Regency, Purworejo Regency, and Magelang City,. The conclusions of this study are: 1) the solution for managing the Borobudur tourist area is to change the mindset of tourism no longer centered on Borobudur Temple alone, the cultural and community landscape, and Borobudur making one of its parts. The tourism paradigm shifts from the monument-centric to the wider area and is no longer centralized, but the active involvement of the community. 2) Local governments (Magelang Regency, Purworejo Regency, and Magelang City) should improve with various supporting development programs in order to increase the acceleration of regional competitiveness and increase economic development opportunities to increase regional development and community welfare.","PeriodicalId":220402,"journal":{"name":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA NASIONAL BOROBUDUR\",\"authors\":\"Arif Sofianto\",\"doi\":\"10.36762/litbangjateng.v16i1.745\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"DEVELOPMENT STRATEGY OF BOROBUDUR NATIONAL TOURISM AREAABSTRAKKawasan Borobudur dan sekitarnya termasuk salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Pemerintah mentargetkan kunjungan wisatawan asing ke kawasan ini sebanyak 2 juta wisatawan asing, dan 11 juta wisatawan domestik pada tahun 2019. Di sisi lain, Balai Konservasi Borobudur (BKB) yang bertanggungjawab dalam pemelihara Candi Borobudur telah menbuat kajian bahwa daya tampung Borobudur hanya 123 orang naik bersamaan di atas candi, dan 528 orang di halaman candi. Saat ini jumlah wisatawan yang naik 10 kali lipatnya, dan terdapat indikasi kerusakan. Berkaitan dengan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah; 1) bagaimana solusi pengelolaan KSPN Borobudur agar terjadi sisi kelestarian serta tercapai target kunjungan, 2) bagaimana peran yang dapat dilaksanakan oleh pemerintah daerah di sekitar Kawasan Borobudur untuk menyambut penetapan status kawasan dan proyek stretegis yang akan dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan langsung, serta penelusuran data sekunder melalui berbagai dokumen. Analisis data dilakukan menggunakan analisis interaktif sebagaimana dikembangkan oleh Miles & Huberman. Penelitian dilakukan di sekitar kawasan Borobudur, yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, dan Kota Magelang. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) solusai pengelolaan kawasan wisata Borobudur ialah dengan mengubah mindset wisata tidak lagi berpusat pada Candi Borobudur semata, tetapi pariwisata berbasis landscape budaya dan masyarakat, dimana Borobudur menjadi salah satu bagiannya. Paradigma wisata bergeser dari monument-centric ke kawasan lebih luas dan tidak lagi terpusat, tetapi pelibatan aktif masyarakat. 2) Pemerintah daerah (Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, dan Kota Magelang) selayaknya berbenah dengan berbagai program pembangunan pendukung dalam rangka meningkatkan percepatan daya saing daerah dan menangkap peluang pengembangan ekonomi untuk meningkatkan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.Kata Kunci: Borobudur, Wisata, Kawasan wisataABSTRACTBorobudur area and its surroundings are one of the National Tourism Strategic Areas (KSPN). The government targets tourist arrivals to the Borobudur area to reach 2 million foreign tourists, and 11 million domestic tourists by 2019. On the other hand, the Borobudur Conservation Center (BKB) which is responsible for maintaining Borobudur Temple has made study that Borobudur's capacity is only 123 people rose above the temple in one time, and 528 people in the temple yard. This time, the number of tourists rose 10-fold, and there were indications of damage. In this regard, the purpose of this study is; 1) How is the solution to the management of Borobudur KSPN so that there is a sustainability side as well as the target of visits, 2) What role can the local government around the Borobudur area take to determine the status of the area and the strategic project to be implemented. This research was conducted using qualitative. Data is collected through interviews and direct observation, as well as tracking secondary data through various documents. Data analysis was performed using interactive analysis made by Miles & Huberman. The study was conducted around the Borobudur area, namely the Magelang Regency, Purworejo Regency, and Magelang City,. The conclusions of this study are: 1) the solution for managing the Borobudur tourist area is to change the mindset of tourism no longer centered on Borobudur Temple alone, the cultural and community landscape, and Borobudur making one of its parts. The tourism paradigm shifts from the monument-centric to the wider area and is no longer centralized, but the active involvement of the community. 2) Local governments (Magelang Regency, Purworejo Regency, and Magelang City) should improve with various supporting development programs in order to increase the acceleration of regional competitiveness and increase economic development opportunities to increase regional development and community welfare.\",\"PeriodicalId\":220402,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-06-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36762/litbangjateng.v16i1.745\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36762/litbangjateng.v16i1.745","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

摘要

婆罗浮屠民族旅游区及其周边地区的发展战略是主要的民族旅游景点之一。政府预计到2019年将有200万外国游客访问该地区,1100万国内游客。另一方面,负责保护婆罗浮屠的婆罗浮屠礼堂(BKB)做了一项研究,婆罗浮屠的容量只有123人同时在寺庙上方上升,寺庙庭院里有528人。目前游客的数量增加了10倍,并有恶化的迹象。鉴于此,本研究的目标是;1) KSPN Borobudur的管理解决方案如何实现可持续发展目标,2)如何让波罗布杜尔周围的地区政府能够发挥作用,迎接未来的地区地位和stretegis项目。这项研究是通过定性方法进行的。数据是通过采访和直接观察收集的,以及通过各种文件跟踪次要数据。数据分析是使用迈尔斯·胡伯曼开发的交互分析进行的。在婆罗浮屠附近进行的研究包括马格朗摄政、普沃华区和马格朗市。关于这项研究的结论是:1)婆罗浮屠旅游区的解决方案是,改变游客的心态不再仅仅集中在简单的婆罗浮屠寺上,而是以文化和社区为基础的旅游,而婆罗浮屠是其中的一部分。旅游模式从纪念碑中心转移到更大的区域,不再集中,而是活跃的社区交流。2)地方政府(马格朗摄政、普瓦尤摄政和马格朗市)应该与各种支持建设项目合作,以提高地区竞争力,抓住促进公共建设和繁荣的经济发展机会。关键词:婆罗浮屠、旅游、旅游业和旅游业地区及其周边地区是国家旅游战略领域之一。政府最近访问了婆罗浮屠地区,到2019年达到200万外国游客,11百万国内游客。另一方面,婆罗浮屠保护中心(BKB)负责保存婆罗浮屠庙,研究了当时只有123人玫瑰在寺庙上方,而寺庙院子里只有528人。这次,九折玫瑰的票数是10折,有一种平静的感觉。在这个案例中,这项研究的目的是:1)管理》是《solution如何婆罗浮屠KSPN那有可持续发展目标side as well as the visits, 2)的角色可以什么《婆罗浮屠区域周围当地政府拿去个重大区域地位》和《to be implemented战略计划。这项研究采用了质量控制。数据是通过面试和直接观察收集的,就像通过交叉文件收集数据一样。数据分析是用迈尔斯和胡伯曼设计的interactive analysis进行的。这项研究是在婆罗浮屠地区进行的,纳梅里的马格朗摄象、普瓦尤摄象和马格朗市。这项研究的结论是:1)解决婆罗浮屠tourist地区的解决办法是独自在婆罗浮屠寺、文化和社区景观和婆罗浮屠做一个这样的活动。从纪念碑到阅兵场的tourism范例已经不再集中,而是民族活动的影响。当地政府应该鼓励不同类型的发展支持计划,增加区域发展和增加经济发展机会,增加地区发展和社区福利。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA NASIONAL BOROBUDUR
DEVELOPMENT STRATEGY OF BOROBUDUR NATIONAL TOURISM AREAABSTRAKKawasan Borobudur dan sekitarnya termasuk salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Pemerintah mentargetkan kunjungan wisatawan asing ke kawasan ini sebanyak 2 juta wisatawan asing, dan 11 juta wisatawan domestik pada tahun 2019. Di sisi lain, Balai Konservasi Borobudur (BKB) yang bertanggungjawab dalam pemelihara Candi Borobudur telah menbuat kajian bahwa daya tampung Borobudur hanya 123 orang naik bersamaan di atas candi, dan 528 orang di halaman candi. Saat ini jumlah wisatawan yang naik 10 kali lipatnya, dan terdapat indikasi kerusakan. Berkaitan dengan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah; 1) bagaimana solusi pengelolaan KSPN Borobudur agar terjadi sisi kelestarian serta tercapai target kunjungan, 2) bagaimana peran yang dapat dilaksanakan oleh pemerintah daerah di sekitar Kawasan Borobudur untuk menyambut penetapan status kawasan dan proyek stretegis yang akan dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan langsung, serta penelusuran data sekunder melalui berbagai dokumen. Analisis data dilakukan menggunakan analisis interaktif sebagaimana dikembangkan oleh Miles & Huberman. Penelitian dilakukan di sekitar kawasan Borobudur, yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, dan Kota Magelang. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) solusai pengelolaan kawasan wisata Borobudur ialah dengan mengubah mindset wisata tidak lagi berpusat pada Candi Borobudur semata, tetapi pariwisata berbasis landscape budaya dan masyarakat, dimana Borobudur menjadi salah satu bagiannya. Paradigma wisata bergeser dari monument-centric ke kawasan lebih luas dan tidak lagi terpusat, tetapi pelibatan aktif masyarakat. 2) Pemerintah daerah (Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, dan Kota Magelang) selayaknya berbenah dengan berbagai program pembangunan pendukung dalam rangka meningkatkan percepatan daya saing daerah dan menangkap peluang pengembangan ekonomi untuk meningkatkan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.Kata Kunci: Borobudur, Wisata, Kawasan wisataABSTRACTBorobudur area and its surroundings are one of the National Tourism Strategic Areas (KSPN). The government targets tourist arrivals to the Borobudur area to reach 2 million foreign tourists, and 11 million domestic tourists by 2019. On the other hand, the Borobudur Conservation Center (BKB) which is responsible for maintaining Borobudur Temple has made study that Borobudur's capacity is only 123 people rose above the temple in one time, and 528 people in the temple yard. This time, the number of tourists rose 10-fold, and there were indications of damage. In this regard, the purpose of this study is; 1) How is the solution to the management of Borobudur KSPN so that there is a sustainability side as well as the target of visits, 2) What role can the local government around the Borobudur area take to determine the status of the area and the strategic project to be implemented. This research was conducted using qualitative. Data is collected through interviews and direct observation, as well as tracking secondary data through various documents. Data analysis was performed using interactive analysis made by Miles & Huberman. The study was conducted around the Borobudur area, namely the Magelang Regency, Purworejo Regency, and Magelang City,. The conclusions of this study are: 1) the solution for managing the Borobudur tourist area is to change the mindset of tourism no longer centered on Borobudur Temple alone, the cultural and community landscape, and Borobudur making one of its parts. The tourism paradigm shifts from the monument-centric to the wider area and is no longer centralized, but the active involvement of the community. 2) Local governments (Magelang Regency, Purworejo Regency, and Magelang City) should improve with various supporting development programs in order to increase the acceleration of regional competitiveness and increase economic development opportunities to increase regional development and community welfare.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信