{"title":"以印尼季节性为基础的水稻种植效率分析","authors":"Leny Yuliyani, Rudhiana Salam, Rizki Risanto Bahar, Tedi Hartoyo, Dira Asri Pramita","doi":"10.37058/agristan.v5i1.7117","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Produktivitas padi di Indonesia dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan. Hal ini umumnya disebabkan karena faktor iklim dan ketidakmampuan petani dalam menggunakan teknologi secara optimal dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis, alokatif dan ekonomi dari usahatani padi di Indonesia pada musim hujan dan musim kemarau serta mengidentifikasi input produksi yang berpeluang diperbaiki untuk mengatasi inefisiensi. Penelitian ini menggunakan data hasil Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Padi 2017 yang dilakukan oleh BPS. Metode analisis untuk mengukur tingkat efisiensi menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) berorientasi input dengan asumsi Constant Returns to Scale (CRS). Hasil DEA menunjukan usahatani padi pada musim hujan memiliki tingkat efisiensi teknis, alokatif dan ekonomi yang tinggi dan dinilai sudah efisien, besarannya secara berturut-turut adalah 97,5%, 93,1%, dan 91%. Sementara pada musim kemarau efisiensi teknis cenderung tidak berbeda, namun efisiensi alokatif dan ekonomi pada musim kemarau lebih rendah daripada musim hujan, yang besarannya berturut-turut adalah 98,9%, 82,7%, dan 81,8. Usahatani padi sawah hibrida pada kedua musim sudah efisien dengan nilai efisiensi sebesar 100%. Perbaikan jumlah input dilakukan pada usahatani padi ladang dan usahatani padi sawah inbrida, terutama pada usahatani padi ladang pada musim kemarau yang efisiensi alokatifnya tergolong kecil yaitu 62,2%.","PeriodicalId":178403,"journal":{"name":"Jurnal Agristan","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS EFISIENSI USAHATANI PADI BERDASARKAN MUSIM DI INDONESIA\",\"authors\":\"Leny Yuliyani, Rudhiana Salam, Rizki Risanto Bahar, Tedi Hartoyo, Dira Asri Pramita\",\"doi\":\"10.37058/agristan.v5i1.7117\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Produktivitas padi di Indonesia dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan. Hal ini umumnya disebabkan karena faktor iklim dan ketidakmampuan petani dalam menggunakan teknologi secara optimal dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis, alokatif dan ekonomi dari usahatani padi di Indonesia pada musim hujan dan musim kemarau serta mengidentifikasi input produksi yang berpeluang diperbaiki untuk mengatasi inefisiensi. Penelitian ini menggunakan data hasil Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Padi 2017 yang dilakukan oleh BPS. Metode analisis untuk mengukur tingkat efisiensi menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) berorientasi input dengan asumsi Constant Returns to Scale (CRS). Hasil DEA menunjukan usahatani padi pada musim hujan memiliki tingkat efisiensi teknis, alokatif dan ekonomi yang tinggi dan dinilai sudah efisien, besarannya secara berturut-turut adalah 97,5%, 93,1%, dan 91%. Sementara pada musim kemarau efisiensi teknis cenderung tidak berbeda, namun efisiensi alokatif dan ekonomi pada musim kemarau lebih rendah daripada musim hujan, yang besarannya berturut-turut adalah 98,9%, 82,7%, dan 81,8. Usahatani padi sawah hibrida pada kedua musim sudah efisien dengan nilai efisiensi sebesar 100%. Perbaikan jumlah input dilakukan pada usahatani padi ladang dan usahatani padi sawah inbrida, terutama pada usahatani padi ladang pada musim kemarau yang efisiensi alokatifnya tergolong kecil yaitu 62,2%.\",\"PeriodicalId\":178403,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Agristan\",\"volume\":\"80 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Agristan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37058/agristan.v5i1.7117\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agristan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37058/agristan.v5i1.7117","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS EFISIENSI USAHATANI PADI BERDASARKAN MUSIM DI INDONESIA
Produktivitas padi di Indonesia dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan. Hal ini umumnya disebabkan karena faktor iklim dan ketidakmampuan petani dalam menggunakan teknologi secara optimal dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis, alokatif dan ekonomi dari usahatani padi di Indonesia pada musim hujan dan musim kemarau serta mengidentifikasi input produksi yang berpeluang diperbaiki untuk mengatasi inefisiensi. Penelitian ini menggunakan data hasil Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Padi 2017 yang dilakukan oleh BPS. Metode analisis untuk mengukur tingkat efisiensi menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) berorientasi input dengan asumsi Constant Returns to Scale (CRS). Hasil DEA menunjukan usahatani padi pada musim hujan memiliki tingkat efisiensi teknis, alokatif dan ekonomi yang tinggi dan dinilai sudah efisien, besarannya secara berturut-turut adalah 97,5%, 93,1%, dan 91%. Sementara pada musim kemarau efisiensi teknis cenderung tidak berbeda, namun efisiensi alokatif dan ekonomi pada musim kemarau lebih rendah daripada musim hujan, yang besarannya berturut-turut adalah 98,9%, 82,7%, dan 81,8. Usahatani padi sawah hibrida pada kedua musim sudah efisien dengan nilai efisiensi sebesar 100%. Perbaikan jumlah input dilakukan pada usahatani padi ladang dan usahatani padi sawah inbrida, terutama pada usahatani padi ladang pada musim kemarau yang efisiensi alokatifnya tergolong kecil yaitu 62,2%.