Yuliana Sukarmawati, Ivan Agusta Farizhka, S. Sulistyono, C. Nugraha, Robit Dahnial
{"title":"垃圾场对垃圾的需求是基于3R(减少、重复、循环)的替代方案","authors":"Yuliana Sukarmawati, Ivan Agusta Farizhka, S. Sulistyono, C. Nugraha, Robit Dahnial","doi":"10.19184/jrsl.v6i1.31394","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The development of urban areas and the increasing number of residents causes the need for waste management infrastructure to continue to grow, one of which is the availability of dumping site or landfill. This study aims to compare landfill sites using different waste management scenarios through the application of 3Rs and composting compared to the analysis of land requirements without the application of 3Rs. Methods used in this research were field survey at TPA Tegalasri, Kabupaten Blitar, and quantification using tools Ms.Excel. The results showed that the landfill site requirement for the Tegalasri landfill in the fifth year of planning was 6.9 Ha (without 3Rs and composting) while the application of 3Rs and composting would only require 2.8 Ha. Likewise, for the 10th year, 15th year, and 20th year, the need for TPA land for a waste management system without 3R and composting is 13.2 Ha, 20.8 Ha, 29.7 Ha, while TPA land with the application of 3R and composting is 5.4 Ha, 8.6 Ha, and 12.2 Ha, respectively. The layout of the TPA land is designed based on the condition of the land slope as well as the design criteria of a sanitary landfill, which divides into Zones I, II, and III for waste dumping cells, waste processing zones, buffer zones, IPAL zones, offices, and operational roads. \nABSTRAK \nBerkembangnya kawasan perkotaan dan meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan infrastruktur pengelolaan sampah terus bertambah, salah satunya adalah kebutuhan penyediaan lahan untuk Tempat Pemrosesan Akhir Sampah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kebutuhan lahan TPA menggunakan skenario pengelolaan sampah yang berbeda yaitu dengan penerapan 3R dan pengomposan yang dibandingkan dengan analisis kebutuhan lahan tanpa penerapan 3R. Metode dalam penelitian ini adalah survey lapangan dengan studi kasus di TPA Tegalasri, Kabupaten Blitar serta perhitungan kuantitatif menggunakan alat bantu Ms.Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan lahan TPA Tegalasri di tahun kelima perencanaan adalah 6,9 Ha (tanpa 3R dan pengomposan) sedangkan dengan penerapan 3R serta pengomposan hanya akan membutuhkan 2,8 Ha. Demikian juga halnya untuk tahun ke-10, tahun ke-15 serta tahun ke-20 kebutuhan lahan TPA untuk sistem pengelolaan sampah tanpa 3R dan pengomposan berturut-turut yaitu 13,2 Ha, 20,8 Ha, 29,7 Ha, sedangkan kebutuhan lahan TPA dengan penerapan 3R dan pengomposan secara berturut-turut adalah 5,4 Ha, 8,6 Ha, dan 12,2 Ha. Tata letak lahan TPA dirancang dengan melihat kondisi kelerengan lahan dan prinsip desain lahan urug saniter yaitu adanya pembagian zona lahan menjadi Zona I, II dan III untuk sel penimbunan sampah, zona pemrosesan sampah, zona penyangga, zona IPAL, kantor, dan jalan operasional.","PeriodicalId":247229,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Kebutuhan Lahan TPA Sampah Berdasarkan Alternatif Skenario Pengurangan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle)\",\"authors\":\"Yuliana Sukarmawati, Ivan Agusta Farizhka, S. Sulistyono, C. Nugraha, Robit Dahnial\",\"doi\":\"10.19184/jrsl.v6i1.31394\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The development of urban areas and the increasing number of residents causes the need for waste management infrastructure to continue to grow, one of which is the availability of dumping site or landfill. This study aims to compare landfill sites using different waste management scenarios through the application of 3Rs and composting compared to the analysis of land requirements without the application of 3Rs. Methods used in this research were field survey at TPA Tegalasri, Kabupaten Blitar, and quantification using tools Ms.Excel. The results showed that the landfill site requirement for the Tegalasri landfill in the fifth year of planning was 6.9 Ha (without 3Rs and composting) while the application of 3Rs and composting would only require 2.8 Ha. Likewise, for the 10th year, 15th year, and 20th year, the need for TPA land for a waste management system without 3R and composting is 13.2 Ha, 20.8 Ha, 29.7 Ha, while TPA land with the application of 3R and composting is 5.4 Ha, 8.6 Ha, and 12.2 Ha, respectively. The layout of the TPA land is designed based on the condition of the land slope as well as the design criteria of a sanitary landfill, which divides into Zones I, II, and III for waste dumping cells, waste processing zones, buffer zones, IPAL zones, offices, and operational roads. \\nABSTRAK \\nBerkembangnya kawasan perkotaan dan meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan infrastruktur pengelolaan sampah terus bertambah, salah satunya adalah kebutuhan penyediaan lahan untuk Tempat Pemrosesan Akhir Sampah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kebutuhan lahan TPA menggunakan skenario pengelolaan sampah yang berbeda yaitu dengan penerapan 3R dan pengomposan yang dibandingkan dengan analisis kebutuhan lahan tanpa penerapan 3R. Metode dalam penelitian ini adalah survey lapangan dengan studi kasus di TPA Tegalasri, Kabupaten Blitar serta perhitungan kuantitatif menggunakan alat bantu Ms.Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan lahan TPA Tegalasri di tahun kelima perencanaan adalah 6,9 Ha (tanpa 3R dan pengomposan) sedangkan dengan penerapan 3R serta pengomposan hanya akan membutuhkan 2,8 Ha. Demikian juga halnya untuk tahun ke-10, tahun ke-15 serta tahun ke-20 kebutuhan lahan TPA untuk sistem pengelolaan sampah tanpa 3R dan pengomposan berturut-turut yaitu 13,2 Ha, 20,8 Ha, 29,7 Ha, sedangkan kebutuhan lahan TPA dengan penerapan 3R dan pengomposan secara berturut-turut adalah 5,4 Ha, 8,6 Ha, dan 12,2 Ha. Tata letak lahan TPA dirancang dengan melihat kondisi kelerengan lahan dan prinsip desain lahan urug saniter yaitu adanya pembagian zona lahan menjadi Zona I, II dan III untuk sel penimbunan sampah, zona pemrosesan sampah, zona penyangga, zona IPAL, kantor, dan jalan operasional.\",\"PeriodicalId\":247229,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan\",\"volume\":\"45 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19184/jrsl.v6i1.31394\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19184/jrsl.v6i1.31394","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
城市地区的发展和居民人数的增加导致对废物管理基础设施的需求继续增长,其中之一是垃圾场或填埋场的可用性。本研究旨在比较采用不同废物管理方案的堆填区,通过使用3Rs和堆肥,与不使用3Rs的土地需求分析进行比较。本研究方法为实地调查TPA Tegalasri, Kabupaten Blitar,并使用Ms.Excel工具进行定量分析。结果表明,Tegalasri填埋场规划第五年的填埋面积需求为6.9 Ha(不使用3Rs和堆肥),而使用3Rs和堆肥仅需要2.8 Ha。同样,对于第10年,第15年和第20年,不使用3R和堆肥的TPA土地需求分别为13.2 Ha, 20.8 Ha, 29.7 Ha,而使用3R和堆肥的TPA土地需求分别为5.4 Ha, 8.6 Ha和12.2 Ha。TPA土地的布局是根据土地坡度的条件和卫生填埋场的设计标准进行设计的,分为I区、II区和III区,用于废物倾倒单元、废物处理区、缓冲区、IPAL区、办公室和运营道路。【摘要】Berkembangnya kawasan perkotuan dan meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan基础设施pengelolaan sampah terus bertambah, salah satunya adalah kebutuhan penyedian lahan untuk Tempat Pemrosesan Akhir sampah。Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kebutuhan lahan TPA menggunakan skenario penelolaan sampah yang berbeda yitu dunan penerapan 3R dan pengomposan yang dibandingkan dengan分析kebutuhan lahan tanpa penerapan 3R。Metode dalam penelitian ini adalah调查lapangan dengan研究kasus di TPA Tegalasri, Kabupaten Blitar serta perhitungan kuantitatif menggunakan alat bantu女士。Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan lahan TPA Tegalasri di tahun kelima perencananadalah 6,9 Ha (tanpa 3R dan pengomposan) sedangkan dengan penerapan 3R serta pengomposan hanya akan membutuhan 2,8 Ha。Demikian juga halnya untuk tahun ke-10, tahun ke-15 serta tahun ke-20 kebutuhan lahan TPA untuk system pengelolaan sampah tanpa 3R dan pengomposan berturut-turut yitu 13,2 Ha, 20,8 Ha, 29,7 Ha, sedangkan kebutuhan lahan dengan penerapan 3R dan pengomposan secara berturut-turut adalah 5,4 Ha, 8,6 Ha, dan 12,2 Ha。Tata letak lahan TPA dirancang dengan melii kelerengan lahan dan prinsip desain lahan urugsanter yititya adanya penbagian zona lahanmenjadi zona I, II, III untuk sel penimununan sampah, zona penrosesan sampah, zona penyangga, zona IPAL, kantor, danjalan运营。
Kebutuhan Lahan TPA Sampah Berdasarkan Alternatif Skenario Pengurangan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
The development of urban areas and the increasing number of residents causes the need for waste management infrastructure to continue to grow, one of which is the availability of dumping site or landfill. This study aims to compare landfill sites using different waste management scenarios through the application of 3Rs and composting compared to the analysis of land requirements without the application of 3Rs. Methods used in this research were field survey at TPA Tegalasri, Kabupaten Blitar, and quantification using tools Ms.Excel. The results showed that the landfill site requirement for the Tegalasri landfill in the fifth year of planning was 6.9 Ha (without 3Rs and composting) while the application of 3Rs and composting would only require 2.8 Ha. Likewise, for the 10th year, 15th year, and 20th year, the need for TPA land for a waste management system without 3R and composting is 13.2 Ha, 20.8 Ha, 29.7 Ha, while TPA land with the application of 3R and composting is 5.4 Ha, 8.6 Ha, and 12.2 Ha, respectively. The layout of the TPA land is designed based on the condition of the land slope as well as the design criteria of a sanitary landfill, which divides into Zones I, II, and III for waste dumping cells, waste processing zones, buffer zones, IPAL zones, offices, and operational roads.
ABSTRAK
Berkembangnya kawasan perkotaan dan meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan infrastruktur pengelolaan sampah terus bertambah, salah satunya adalah kebutuhan penyediaan lahan untuk Tempat Pemrosesan Akhir Sampah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kebutuhan lahan TPA menggunakan skenario pengelolaan sampah yang berbeda yaitu dengan penerapan 3R dan pengomposan yang dibandingkan dengan analisis kebutuhan lahan tanpa penerapan 3R. Metode dalam penelitian ini adalah survey lapangan dengan studi kasus di TPA Tegalasri, Kabupaten Blitar serta perhitungan kuantitatif menggunakan alat bantu Ms.Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan lahan TPA Tegalasri di tahun kelima perencanaan adalah 6,9 Ha (tanpa 3R dan pengomposan) sedangkan dengan penerapan 3R serta pengomposan hanya akan membutuhkan 2,8 Ha. Demikian juga halnya untuk tahun ke-10, tahun ke-15 serta tahun ke-20 kebutuhan lahan TPA untuk sistem pengelolaan sampah tanpa 3R dan pengomposan berturut-turut yaitu 13,2 Ha, 20,8 Ha, 29,7 Ha, sedangkan kebutuhan lahan TPA dengan penerapan 3R dan pengomposan secara berturut-turut adalah 5,4 Ha, 8,6 Ha, dan 12,2 Ha. Tata letak lahan TPA dirancang dengan melihat kondisi kelerengan lahan dan prinsip desain lahan urug saniter yaitu adanya pembagian zona lahan menjadi Zona I, II dan III untuk sel penimbunan sampah, zona pemrosesan sampah, zona penyangga, zona IPAL, kantor, dan jalan operasional.