{"title":"确定蛋糕原料供应使用EOQ方法与双重Exponential平滑","authors":"B. Febrianti, Eti Kurniati, F. Badruzzaman","doi":"10.29313/.V0I0.30869","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Raw material inventory control is a series of control policies to determine the level of raw material inventory and ensure the fulfillment of demand for goods. If the supply of raw materials experiences a shortage of inventory, it can result in disruption of the production process, while excess inventory can result in waste because the company needs to spend more capital for inventory costs. This study aims to determine the total cost of the most effective minimum inventory of cake shop x Bandung, by applying the EOQ model to determine the amount of inventory and the frequency of orders. The results of this study are to get the safety stock value, minimum inventory value, maximum inventory and reorder rate. The application of the EOQ method is expected to avoid excess inventory which results in waste and too small raw material inventory can hamper the production process. In carrying out the inventory of raw materials for cake shop x Bandung, the results were 24.2697 kg on safety stock, 25,89577 kg on minimum stock, 27.52184 kg on maximum stock, 1.62607 kg on reorder. The minimum total inventory cost is Rp. 1,907,997,956 with an order frequency of 12 times. \nAbstrak. Pengendalian persediaan bahan baku merupakan serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan bahan baku serta menjamin terpenuhinya permintaan terhadap barang. Jika persediaan bahan baku mengalami kekurangan persediaan dapat mengakibatkan terganggunya proses produksi, sedangkan kelebihan persediaan dapat mengakibatkan pemborosan karena perusahaan perlu mengeluarkan modal lebih besar untuk biaya persediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total biaya persediaan minimum toko kue x Bandung yang paling efektif, dengan mengaplikasikan model EOQ untuk mengetahui jumlah persediaan dan frekuensi pemesanan. Hasil dari penelitian ini yaitu mendapatkan nilai safety stock, nilai persediaan minimum, persediaan maksimum dan tingkat pemesanan kembali. Pengaplikasiaan metode EOQ diharapkan terhindar dari berlebihnya persediaan yang mengakibatkan pemborosan dan persediaan bahan baku yang terlalu kecil dapat menghambat proses produksi. Dalam melakukan persediaan bahan baku toko kue x Bandung memiliki hasil 24,2697kg pada safety stock, 25,89577 kg pada minimal stok, 27,52184 kg pada maksimal stok, 1,62607 kg pada pemesanan kembali. Total biaya persediaan minimum sebesar Rp 1.907.997,956 dengan frekuensi pemesanan 12 kali.","PeriodicalId":243556,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Mathematics","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Menentukan Persediaan Bahan Baku Kue Menggunakan Metode EOQ dengan Peramalan Double Exponential Smoothing\",\"authors\":\"B. Febrianti, Eti Kurniati, F. Badruzzaman\",\"doi\":\"10.29313/.V0I0.30869\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. Raw material inventory control is a series of control policies to determine the level of raw material inventory and ensure the fulfillment of demand for goods. If the supply of raw materials experiences a shortage of inventory, it can result in disruption of the production process, while excess inventory can result in waste because the company needs to spend more capital for inventory costs. This study aims to determine the total cost of the most effective minimum inventory of cake shop x Bandung, by applying the EOQ model to determine the amount of inventory and the frequency of orders. The results of this study are to get the safety stock value, minimum inventory value, maximum inventory and reorder rate. The application of the EOQ method is expected to avoid excess inventory which results in waste and too small raw material inventory can hamper the production process. In carrying out the inventory of raw materials for cake shop x Bandung, the results were 24.2697 kg on safety stock, 25,89577 kg on minimum stock, 27.52184 kg on maximum stock, 1.62607 kg on reorder. The minimum total inventory cost is Rp. 1,907,997,956 with an order frequency of 12 times. \\nAbstrak. Pengendalian persediaan bahan baku merupakan serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan bahan baku serta menjamin terpenuhinya permintaan terhadap barang. Jika persediaan bahan baku mengalami kekurangan persediaan dapat mengakibatkan terganggunya proses produksi, sedangkan kelebihan persediaan dapat mengakibatkan pemborosan karena perusahaan perlu mengeluarkan modal lebih besar untuk biaya persediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total biaya persediaan minimum toko kue x Bandung yang paling efektif, dengan mengaplikasikan model EOQ untuk mengetahui jumlah persediaan dan frekuensi pemesanan. Hasil dari penelitian ini yaitu mendapatkan nilai safety stock, nilai persediaan minimum, persediaan maksimum dan tingkat pemesanan kembali. Pengaplikasiaan metode EOQ diharapkan terhindar dari berlebihnya persediaan yang mengakibatkan pemborosan dan persediaan bahan baku yang terlalu kecil dapat menghambat proses produksi. Dalam melakukan persediaan bahan baku toko kue x Bandung memiliki hasil 24,2697kg pada safety stock, 25,89577 kg pada minimal stok, 27,52184 kg pada maksimal stok, 1,62607 kg pada pemesanan kembali. Total biaya persediaan minimum sebesar Rp 1.907.997,956 dengan frekuensi pemesanan 12 kali.\",\"PeriodicalId\":243556,\"journal\":{\"name\":\"Bandung Conference Series: Mathematics\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-08-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Bandung Conference Series: Mathematics\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29313/.V0I0.30869\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bandung Conference Series: Mathematics","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/.V0I0.30869","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要原材料库存控制是确定原材料库存水平,保证满足商品需求的一系列控制政策。如果原材料供应遇到库存短缺,可能会导致生产过程中断,而库存过剩则会导致浪费,因为公司需要花费更多的资金用于库存成本。本研究旨在通过应用EOQ模型确定库存数量和订单频率,确定蛋糕店x万隆最有效的最小库存的总成本。研究的结果是得到安全库存值、最小库存值、最大库存和再订货率。EOQ方法的应用是为了避免库存过多导致的浪费和原料库存过少阻碍生产过程。在执行蛋糕店x万隆的原材料库存时,结果是安全库存为24.2697公斤,最小库存为2589577公斤,最大库存为27.52184公斤,重新订购为1.62607公斤。最小总库存成本为Rp. 1,907,997,956,订单频率为12次。Abstrak。Pengendalian pergenaan bahan baku merupakan serangkaian kebijakan Pengendalian untuk menentukan tingkat pergenaan bahan baku serta menjamin terpenuhinya permintaan terhadap barang。Jika persedian bahan baku mengalami kekurangan persedian和dapat mengakibatkan terganggunya proproksi, sedangkan kelelebihan persedian和dapat mengakibatkan pemborosan karena perusahaan perlu mengeluarkan modal lebih besar untuk biaya persedian。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total bibiaya persean and minimum totoko kue .万隆杨白化效应,邓安mengetahui jumlah persean模型EOQ untuk mengetahui jumlah persean an frekuensi pemesanan。Hasil dari penelitian ini yitu mendapatkan nilai safety stock, nilai persedian minimum, persedian maksimum dan tingkat pemesanan kembali。pengapplikasian方法EOQ diharapkan terhindar dari berlebihnya persediaan yang mengakibatkan pemborosan dan persediaan bahan baku yang terlalu kecil dapat menghambat加工产品。Dalam melakukan persediaan bahan baku toko kue x万隆memiliki hasil 24,2697公斤pada安全库存,25,89577公斤pada最小库存,27,52184公斤pada maksimal库存,1,62607公斤pada pemesanan kembali。古生代总biaya和最小sebesar Rp为1.907.997.956,dengan frekuensi pemesanan为12 kali。
Menentukan Persediaan Bahan Baku Kue Menggunakan Metode EOQ dengan Peramalan Double Exponential Smoothing
Abstract. Raw material inventory control is a series of control policies to determine the level of raw material inventory and ensure the fulfillment of demand for goods. If the supply of raw materials experiences a shortage of inventory, it can result in disruption of the production process, while excess inventory can result in waste because the company needs to spend more capital for inventory costs. This study aims to determine the total cost of the most effective minimum inventory of cake shop x Bandung, by applying the EOQ model to determine the amount of inventory and the frequency of orders. The results of this study are to get the safety stock value, minimum inventory value, maximum inventory and reorder rate. The application of the EOQ method is expected to avoid excess inventory which results in waste and too small raw material inventory can hamper the production process. In carrying out the inventory of raw materials for cake shop x Bandung, the results were 24.2697 kg on safety stock, 25,89577 kg on minimum stock, 27.52184 kg on maximum stock, 1.62607 kg on reorder. The minimum total inventory cost is Rp. 1,907,997,956 with an order frequency of 12 times.
Abstrak. Pengendalian persediaan bahan baku merupakan serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan bahan baku serta menjamin terpenuhinya permintaan terhadap barang. Jika persediaan bahan baku mengalami kekurangan persediaan dapat mengakibatkan terganggunya proses produksi, sedangkan kelebihan persediaan dapat mengakibatkan pemborosan karena perusahaan perlu mengeluarkan modal lebih besar untuk biaya persediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total biaya persediaan minimum toko kue x Bandung yang paling efektif, dengan mengaplikasikan model EOQ untuk mengetahui jumlah persediaan dan frekuensi pemesanan. Hasil dari penelitian ini yaitu mendapatkan nilai safety stock, nilai persediaan minimum, persediaan maksimum dan tingkat pemesanan kembali. Pengaplikasiaan metode EOQ diharapkan terhindar dari berlebihnya persediaan yang mengakibatkan pemborosan dan persediaan bahan baku yang terlalu kecil dapat menghambat proses produksi. Dalam melakukan persediaan bahan baku toko kue x Bandung memiliki hasil 24,2697kg pada safety stock, 25,89577 kg pada minimal stok, 27,52184 kg pada maksimal stok, 1,62607 kg pada pemesanan kembali. Total biaya persediaan minimum sebesar Rp 1.907.997,956 dengan frekuensi pemesanan 12 kali.